Oleh: Drs. Sjahrir Tamsi, M.Pd.
(Kepala UPTD SMKN 1 Tapalang Barat)
MIMPI tentang PAIKEM dari sosok Perempuan usia senja rambut terurai berpakaian putih, sekira pukul 02.00 dini hari Senin, 24 April 2023, datang dengan sekonyong-konyong menjelaskan sedikit tentang PAIKEM.
PAIKEM adalah kepanjangan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan, yang merupakan suatu metode yang dapat digunakan untuk merangsang kembali daya pikir dan praktik pembelajaran Peserta Didik agar materi-materi dan proses pembelajaran yang di lakukan Peserta Didik dan Pendidik dapat berjalan baik dan memperoleh hasil yang memuaskan.
Implementasi Pendidikan sekarang ini sejatinya berdasarkan pada kebebasan seseorang dalam mengekspresikan pendapat dan ilmu pengetahuan yang diperoleh.
Kemerdekaan dalam belajar sangat dibutuhkan dan diinginkan oleh setiap individu agar pendidikan dan pembelajaran yang diterima dapat diresapi dengan baik dan senyaman mungkin.
Model pembelajaran merupakan rangkaian cara dalam menyajikan bahan ajar atau materi pembelajaran berupa segala aktivitas yang harus dilakukan oleh Pendidik dalam mengajar dan dengan menyiapkan fasilitas yang digunakan dalam pembelajaran.
Berbagai macam model pembelajaran yang dapat digunakan oleh Pendidik dalam kegiatan belajar mengajar. Pendidik dapat memilih model pembelajaran yang akan diterapkan sesuai dengan capaian pembelajaran dan materi yang akan diajarkan kepada Peserta Didiknya. Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik yakni model pembelajaran PAIKEM.
PAIKEM adalah model pembelajaran yang mendukung peserta didik untuk melakukan berbagai kegiatan yang mengarah pada Tujuan Pendidikan Nasional yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
PAIKEM memiliki 4 prinsip utama yaitu Interaksi, Komunikasi, Refleksi, dan Eksplorasi.
Model pembelajaran PAIKEM memiliki karakteristik pembelajaran yaitu :
1. Berpusat pada peserta didik.
2. Bertujuan mencapai kemampuan tertentu.
3. Belajar dengan tuntas.
4. Peserta didik diberikan kesempatan untuk mendapatkan pengalaman secara langsung.
5. Kegiatan belajar dengan berkesinambungan.
6. Konsep belajar yang menyenangkan.
Kelebihan model pembelajaran PAIKEM yaitu :
1. Dapat mengembangkan kecakapan hidup dan kerjasama dalam belajar.
2. Membantu mendorong Peserta Didik untuk kreatif dalam membuat Karya atau Projek sesuai Implementasi P5 dalam Kurikulum Merdeka.
3. Membantu meningkatkan semangat Peserta Didik dalam belajar agar dapat mencapai capaian pembelajaran.
4. Segala potensi yang dimiliki oleh Peserta Didik tentu harus dihargai.
Kekurangan model pembelajaran PAIKEM yaitu :
1. Kesenjangan antara Peserta Didik perempuan dan laki-laki.
2. Kelompok yang terbentuk masih bergantung pada posisi atau urutan tempat duduk peserta didik.
3. Pendidik belum dapat melihat bagaimana proses pembelajaran PAIKEM yang baik.
4. Hasil kerja Peserta Didik yang dipajang masih kurang beragam.
5. Lembar Kerja masih sering digunakan dalam proses pembelajaran.
Berdiskusi dengan sistem kelompok merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan Pendidik untuk dapat menerapkan gaya mengajar yang kooperatif dan interaktif. Dengan diskusi kelompok akan membangun kerja sama dan kolaborasi antar Peserta Didik.
Berbagai langkah dalam penerapan model pembelajaran PAIKEM yang dapat dilakukan oleh Pendidik dalam rangka membangun suasana kelas yang aktif dan menyenangkan untuk semua.
"Selamat HR Idul Fitri 1444 Hijriah, Mohon Maaf Lahir dan Bathin".
Referensi :
1. Eka Susiyanti : Mengenal Model Pembelajaran PAIKEM dan Cara Penerapannya,2021.
2. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
3. Yulita Matulessy, Vivi Guslauw, Shintya Lumasina : Metode Pembelajaran PAIKEM Dalam Mewujudkan Merdeka Belajar Siswa Di Masa Pandemi Covid-19, 2021.
Editor : Aris Kuncoro