Mengawal Pembangunan RSUD Brondong (2)


Di interogasi Satpam, Dipanggilkan Kepala Keamanan

(Laporan tim WM dari Lamongan)

LAMONGAN  (artamerdeka.info) Pada episode kedua ini, tulisan seharusnya menyambung tulisan yang pertama, namun kali ini, harus diblow up juga, ketatnya keamanan di lokasi pembangunan RSUD Brondong hingga berlapis.

Muncul pertanyaan, ada apa dengan pembanguan RSUD Brondong? Apakah karena besaran anggaran yang hingga mencapai Rp. 28 Milyar lebih itu, atau ada indikasi lain sehingga keamanan harus berlapis. 

Sebelumnya, ada keluhan media, yang menulis seputar sulitnya menembus pintu masuk lokasi pembangunan bahkan dilarang memotret kegiatan. 

Menyiasati keamanan berlapis, awak media ini mengambil gambar dengan cara jarak jauh, di jalan raya. Ternyata dari jalan raya juga ditegur satpam dan disuruh menepi. 

"Sudah ijin siapa?," tegur satpam

"Saya ambil gambar dari jalan raya lho Mas!," kata awak media ini. 

"Ndak bisa, harus ijin,  peraturan disini sesuai instruksi harus ijin lebih dulu untuk masuk dan mengambil gambar," katanya. 

"Kalau saya ambil gambar masuk lokasi, disuruh ijin ndak apa, ini kan dari jalan raya, memangnya ada apa?, " jelas awak media.

"Ini instruksi dari dinas kesehatan Lamongan, siapapun yang datang harus ijin, termasuk mengambil gambar (foto) dari jarak jauh diluar lokasi," kata satpam. 

"Saya panggilkan kepala keamanan disini, harus lewat dia," kata dia. 

"Siapa?,"

Tidak lama kepala Proyek datang kemudian disusul kepala keamanan di sana. Karena kesan dan suasananya tidak enak, awak media juga memanggil kolega yang kebetulan bisa bela diri. 

Kabid Dinas Kesehatan Lamongan, dr. Wasian dikonfirmasi menyatakan berkoordinasi dengan Budi.

"Koordinasi dengan Pak Budi dari staf kecamatan Brondong!," kata dr. Wasian. 

Sejak kapan staf kecamatan merangkap menjadi bagian keamanan pembangunan proyek? (bersambung)

Mengawal Pembangunan RSUD Brondong (1)





Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama