Angka Kemiskinan Di Sulbar Turun Drastis 2023

 

           Pj. Gubernur Sulbar, Prof. Zudan Arif               Fakrulloh, S.H., M.H


Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada 9 November 2023 lalu. Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) dinilai sebagai provinsi dengan tingkat kinerja dalam upaya penurunan kemiskinan ekstrem tercepat di Sulawesi.
Berdasarkan data tersebut, angka kemiskinan ekstrim di Sulbar berada diangka 2,94 persen pada Maret 2022. Namun, pada Maret 2023 angka kemiskinan ekstrem Sulbar berada diangka 0,75 persen atau turun sebanyak 2,19 persen dalam setahun.
Pj Gubernur Sulbar Prof Zudan Arif Fakrulloh mengapresiasi kerja-kerja yang dilakukan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilingkup Pemprov Sulbar bersama para bupati di enam kabupaten. Menurut dia, menurutnya tingkat kemiskinan ekstrem tersebut merupakan wujud keberhasilan dari kolaborasi dengan berbagai yang dibangun selama ini.
“Karena untuk menangani kemiskinan dan kemiskinan ekstrem itu perlu dua langkah besar. Pertama mengurangi pengeluaran masyarakat dan kedua menambah pendapatan masyarakat,” ujar Prof Zudan, Sabtu , (11/11/2023).
Oleh karena itu, bukan sekedar mengapresiasi, Pj. Gubernur Sulbar juga terus menekankan sangat penting bagi pemerintah untuk memberikan subsidi bagi masyarakat. Begitu juga dengan peningkatan penyediaan lapangan pekerjaan akan mampu menekan angka kemiskinan ekstrem itu.
“Kemiskinan ekstrem bisa kita tangani dengan cara memberikan subsidi, seperti program keluarga harapan, pasar murah dan bantuan pusat provinsi kabupaten sampai tingkat desa,” ujar Prof Zudan.
Pj. Gubernur menambahkan, untuk menangani lapangan kerja yang kurang, pemerintah bisa memperbanyak program padat karya. Karena menurutnya program yang bersifat padat karya itu dapat memberi tambahan penghasilan kepada masyarakat.
“Jadi program-program dari kabupaten dan provinsi dibuat padat karya, itu salah satu cara untuk menyelesaikan kemiskinan,” jelas Prof Zudan.
Namun, menurut Sesrama BNPP itu, untuk jangka panjang masyarakat harus mencari pekerjaan yang tetap di lahan pertanian, ladang, perikanan dan industri. Karena, ketiga sektor diatas merupakan penunjang utama perekonomian di Sulbar.
“Masyarakat harus bisa membiasakan bekerja bercocok tanam, mencari ikan, atau bertambak,” tutup Prof Zudan. (Tim)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama