Barru, wartamerdeka.info, - Fertival Budaya To Berru (FBTB) diharapkan menjadi jendela dunia untuk mengintip kekayaan khasanah Budaya dan potensi wisata khususnya di kabupaten Barru. Selain menjadikan budaya lokal sebagai identitas, memeliharanya dan bangga memilikinya menjadi salah satu cara untuk merawat dan mempertahankan kekuatan budaya dalam kehidupan bermasyarakat.
Harapan itu disampaikan Bupati Barru, Ir. H. Suardi Saleh, M.Si., saat memberikan sambutan pada pembukaan Festival Budaya To Berru (FBTB) ke13 tahun 2024 dan pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXXVI Tingkat Kabupaten Barru di Alun Alun Kota Colliq Pujie Barru, Rabu (21/02/2024).
Bupati Barru mengatakan persoalan multidimensi yang ada tidak cukup jika hanya dihadapi dengan konsep modernitas, tetapi harus dibarengi dengan karakter kuat yang terkandung dalam budaya dan kearifan lokal.
"Kita semua adalah pemilik kebudayaan daerah yang telah dirawat sejak leluhur kita sehingga dapat menjadi tradisi berkesinambungan dalam lingkungan bersama", jelasnya.
Pada acara pembukaan tersebut, Bupati menyerahkan Sertifikat Warisan Budaya tak Benda (WBTB) "Mattojang Paccekke" dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi kepada Kepala Desa Paccekke. Bupati juga menyerahkan sertifikat Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI 2023) kategori Pelestari dari Mendikbud, Riset dan Teknologi kepada Ibu Itangang.
Oponing seremoni dimeriahkan dengan pagelaran Teater Tari "Sumange' Temmalara" (Spirit tak kunjung padam untuk Barru yang semakin tangguh) dan Launching Wastra Corak Berru.
FBTB ke-13 yang akan berlangsung 21-23 Feberuari2024 dimeriahkan dengan Kompetisi Permainan Tradisional Maggasing antar Desa/Kel se Kab Barru. Dialog/Orasi Budaya. Temu Karya Koreografer dan Temu Komposer serta pameran Benda-benda Pusaka.
Turut hadir, Wakil Bupati Barru Aska Mappe, SH. Sekda Barru Dr. Abustan, M. Si.Unsur Forkopimda. Pimpinan OPD. Kakankemenag dan undangan lainnya (syam)