Menakar Kans Bupati Yes Di Pilkada Serentak 2024

 
Oleh : W. Masykar

Dalam sebulan terakhir ini, ada belasan kolega yang tanya ke saya, dan pertanyaannya nyaris sama seputar pilkada serentak 2024 yang akan dihelat pada 27 November mendatang. 

"Menurut sampeyan apakah Pak Yes (Bupati Yuhronur Efendi masih akan maju berlaga pada kontestasi Pilbup Lamongan 2024?."

"Apakah prediksi sampeyan Pak Yes masih mulus melenggang untuk duduk di kursi kosong satu Lamongan pada 2024-2029?."

"Ada berapa kira kira kandidat yang bakal maju di Pilbub serentak 2024 untuk Lamongan."
"Kira kira kalau ada kandidat yang lebih kuat, apakah memiliki peluang untuk memenangkan kontestasi dalam pilkada?."

Itu antara lain pertanyaan yang selalu diarahkan ke saya. Saat saya disodori pertanyaan seperti itu, saya hanya membalas dengan sedikit senyuman meski kadang senyuman itu agak beraroma "kecut" bukan karena pertanyaannya sudah basi, tapi sejatinya masih agak malas berbincang soal pilkada serentak, termasuk kans Bupati Yes melenggang di periode kedua atau sebaliknya. 

Apalagi menjelang pelaksanaan pilkada serentak belum menunjukkan terjadinya eskalasi politik yang signifikan. Khalayak masih fokus pada hasil pemilu 2024 dan menantikan pengumuman resmi dari KPU. 

Meski demikian, bukan berarti menjelang pelaksanaan pilkada serentak lantas adem, tidak juga. Sejumlah daerah bahkan sudah mulai menyiapkan langkah untuk menghadapi pilkada serentak. 

Jelang pilkada serentak 2024 untuk Lamongan, yang artinya apakah incumbent akan memutuskan berlaga untuk kali kedua? Jika jawabannya, ya, maka pertanyaan berikutnya, seberapa besar kans untuk memenangkan perhelatan kontestasi untuk kembali duduk di kursi orang nomor satu kota Soto itu? 

Sebelum mencoba menganalisis seberapa kuat posisi incumbent bakal memenangkan pertarungan Pilbub 2024 mendatang, ada kata kunci yang suka atau tidak menjadi salah satu, meski bukan satu satunya kendala, yakni adanya eskalasi komitmen pada pemerintahan Yuhronur Efendi-KH. Abdul Rouf. 

Bias komitmen menjadi suatu hal yang kadang tanpa disadari menjadi batu sandungan untuk menapaki langkah berikutnya. Apa itu bias komitmen? (Bersambung)

2 Komentar

Lebih baru Lebih lama