Pasokan Es Balok Nelayan Lamongan Masih Jauh Dari Kebutuhan

 Mugiyanto, Ketua Rukun Nelayan (RN) Brondong-Lamongan

Lamongan, wartamerdeka.info, - Kebutuhan pasokan es batu/balok untuk nelayan Lamongan, khsususnya di wilayah Brondong dan Blimbing masih sangat tinggi dan bahkan terus meningkat.

Es batu/balok sampai sekarang masih menjadi salah satu cara andalan dan yang paling aman untuk mengawetkan ikan karena tidak menggunakan bahan kimia berbahaya. 

Kebutuhan es balok untuk hasil tangkapan dan kapal nelayan di wilayah pantura Lamongan, untuk dua desa saja, bisa mencapai hingga 350 ton/hari. Bahkan kebutuhan ini, bisa naik 50 persen jika musim ikan atau produksi hasil tangkapan nelayan mengalami lonjakan. 

Sementara disisi lain, kebutuhan es balok yang cukup besar tersebut, belum bisa dipenuhi dari pasokan pabrik es yang ada. Keberadaan pabrik es balok di wilayah Lamongan Pantura ini, hanya mampu memenuhi sebanyak 250 ton, bahkan yang terjadi kurang dari itu. Artinya, untuk bisa memenuhi kebutuhan hasil tangkapan dan armada nelayan saja masih kurang. 

Sejumlah pelaku perikanan, termasuk para nelayan saat dikonfirmasi kaitan kebutuhan pasokan es balok ini, membenarkan jika untuk kebutuhan nelayan di wilayah Kelurahan Brondong (kecamatan Brondong) dan Kelurahan Blimbing kecamatan Paciran saja, jauh dari ideal. 

"Yang pasti kebutuhan es balok untuk hasil tangkapan dan armada nelayan disini, sangat kurang," ungkap Mugiyanto, nelayan setempat.
Menurut pria, yang juga ketua Rukun Nelayan Brondong ini, kekurangan pasokan es balok, biasanya para agen akan mendatangkan dari luar daerah, seperti Tuban, Jombang, Bojonegoro bahkan Mojokerto. 

Masih kata, Mugiyanto para nelayan sering harus antre berangkat karena menunggu pasokan es balok saat akan berangkat melaut. 

"Ya, karena menunggu pasokan es balok, kadang bahkan sering nelayan harus tertunda berangkat melaut," imbuh dia. 

Selama ini, kebutuhan es balok untuk nelayan dipasok dari pabrik yang ada melalui para agen sehingga mau tidak mau harga di level nelayan sudah pasti jauh berbeda dengan harga dari pabrik. Harga level agen daru pabrik bisa Rp. 9000/balok (25kg), namun ditingkat nelayan bisa mencapai Rp. 12.000 sampai Rp. 14.000.

Sedangkan kebutuhan per armada bisa mencapai mulai dari 50 balok/batangan sampai di angka 1.500 balok sesuai tingkat ukuran kapal. (WM)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama