Pendidikan di Indonesia tengah memasuki era perubahan dengan berbagai pembaharuan kurikulum. Seiring dengan itu, muncul gagasan tentang Pendekatan Belajar yang Mendalam.
"Deep Learning," yang dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai "Pembelajaran Mendalam," bukanlah sekadar kurikulum baru, melainkan sebuah pendekatan pembelajaran untuk melengkapi Kurikulum Merdeka Belajar (KMB) yang berfokus pada pengalaman belajar yang lebih mendalam dan bermakna bagi Peserta Didik.
Deep Learning bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan memperhatikan tiga elemen utama :
1. Mindful Learning; 2. Meaningful Learning; dan 3. Joyful Learning.
Pada elemen Mindful Learning, atau Pembelajaran Sadar, para Pendidik atau Guru menyadari bahwa setiap Peserta Didik memiliki kebutuhan dan latar belakang yang berbeda-beda. Oleh karenanya, Pendidik atau Guru perlu memperhatikan keunikan para Peserta Didik, termasuk potensi dan kebutuhan masing-masing yang berbeda.
Misalnya ketika masuk dalam materi tentang panas. Maka para Peserta Didik nantinya diajak untuk bereksperimen, baik di laboratorium dengan melihat bagaimana panas atau kalor terbentuk dan fungsi panas dalam kehidupan sehari-hari. Kalor adalah salah satu bentuk energi yang bisa berpindah dari benda dengan suhu yang lebih tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah jika keduanya dipertemukan atau bersentuhan.
Kemudian elemen Meaningful Learning, atau Pembelajaran Bermakna, para Pendidik atau Guru diharapkan dapat membantu Peserta Didik untuk berpikir kritis dan terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
Peserta Didik diajak memahami alasan dibalik setiap materi pelajaran yang dipelajari dan pentingnya pelajaran itu bagi kehidupan di dunia nyata kelak.
Terakhir adalah elemen Joyful Learning, atau pembelajaran menyenangkan, para Pendidik atau Guru harus menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan dan menyejukkan hati sehingga Peserta Didik lebih termotivasi dan puas. Metode ini menjadi pendekatan pembelajaran yang tidak sekadar mengedepankan hal-hal yang menyenangkan atau menyejukkan hati para Peserta Didik dalam pembelajaran. Namun juga mengutamakan pemikiran yang mendalam, kreatif dan inovatif dari para Peserta Didik terhadap setiap materi pembelajaran yang diajarkan.
Pendekatan ini bertujuan untuk membuat Peserta Didik lebih terlibat dalam proses belajar, bukan hanya sekadar menghafal informasi. Dalam Deep Learning, Peserta Didik diminta untuk menghubungkan pelajaran dengan kehidupan nyata dan berpikir lebih kritis mengenai materi yang diajarkan.
Penting untuk memahami perbedaan antara Deep Learning dan Surface Learning (Pembelajaran Permukaan). Dalam Surface Learning, Peserta Didik cenderung hanya menghafal informasi untuk ujian tanpa memahami konsep secara mendalam. Sebaliknya, Deep Learning mendorong Peserta Didik untuk berpikir lebih dalam, menghubungkan pengetahuan yang mereka pelajari dengan pengalaman dan situasi nyata. Pendekatan ini menekankan pentingnya pemahaman mendalam dan pengaplikasian pengetahuan.
Deep Learning merupakan pendekatan belajar yang dapat diterapkan dalam berbagai kurikulum yang ada. Jadi, meskipun konsep Deep Learning menarik dan berpotensi meningkatkan kualitas pembelajaran. Namun hal yang penting adalah tetap ada upaya untuk terus mengkaji pembelajaran, materi, dan bobot kurikulum dan memastikan bahwa beban pembelajaran tidak terlalu berat bagi Peserta Didik dan para Pendidik atau Guru. Salah satu fokusnya adalah untuk menciptakan pendekatan yang lebih efektif dan menyenangkan tanpa mengurangi kualitas pendidikan.
Deep Learning memiliki sejumlah manfaat yang sangat signifikan bagi Peserta Didik, di antaranya :
1. Pengembangan Kritis
Peserta Didik didorong untuk berpikir kritis dan mengeksplorasi materi secara lebih mendalam;
2. Penerapan Pengetahuan
Peserta Didik dapat menghubungkan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari dan situasi dunia nyata;
3. Keterlibatan Aktif
Pendekatan ini mengharuskan Peserta Didik terlibat aktif dalam pembelajaran, bukan hanya pasif menerima informasi; dan
4. Peningkatan Keterampilan Kolaborasi
Deep Learning juga mendorong Peserta Didik untuk berjasama dalam proyek, mengembangkan keterampilan komunikasi dan Kolaborasi yang efektif.
Pendidik atau Guru juga memainkan peran penting dalam pendekatan ini. Mereka tidak hanya mentransfer ilmu, akan tetapi juga mengajak Peserta Didiknya untuk berpartisipasi aktif, memberikan umpan balik yang positif, dan menghargai usahanya tanpa terlalu fokus pada kesalahan. Hal ini menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih mendukung dan adil.
Salah satu contoh penerapan Deep Learning yang efektif adalah ketika Peserta Didik diminta untuk membuat proyek, seperti menciptakan suatu karya sambil menghitung biaya dan bahan-bahan yang diperlukan. Melalui proyek ini, Peserta Didik tidak hanya belajar tentang teori, akan tetapi juga mendapatkan pengalaman langsung tentang bagaimana ilmu yang mereka pelajari dapat diterapkan dalam kehidupan nyata.
Dengan segala manfaat yang ditawarkannya, Deep Learning memberikan pendekatan yang lebih komprehensif dalam pembelajaran. Meskipun masih dalam tahapan wacana, jika diterapkan dengan baik, pendekatan ini bisa menjadi langkah besar dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Meski belum menggantikan Kurikulum Merdeka Belajar, Deep Learning dapat menjadi komponen penting yang melengkapi kurikulum yang sudah berjalan beberapa tahun terakhir ini, dengan fokus pada pemahaman mendalam, keterlibatan aktif, dan penerapan pengetahuan yang lebih relevan dengan kehidupan nyata.
Bagi Pendidik atau Guru dan Peserta Didik, pendekatan ini memberi harapan akan terciptanya lingkungan belajar yang lebih menarik, menyenangkan, dan bermakna. Kini, tugas kita semua adalah terus mengikuti perkembangan ini dan mendukung transformasi pendidikan yang lebih baik di masa depan.
1. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. UNICEF Indonesia. (2018). Mengembangkan Sekolah Aman dan Ramah Anak di Indonesia;
3. YM. Sjahrir Tamsi : Urgensi Membangun Komunikasi Menyejukkan Hati Terhadap Peserta Didik. Wartamerdeka.Info. Mamuju. 2023;
4. YM. Sjahrir Tamsi : Launching Sistem 3 in 1 di SMK "OKE De." Wartamerdeka.Info. Mamuju. 2024;
5. YM. Sjahrir Tamsi : Uji Kompetensi Profesi Kepala Satuan Pendidikan Indonesia Perlu Berstandar Nasional dan Internasional. Wartamerdeka.Info. Makassar. 2024;
6. YM. Sjahrir Tamsi : Learning to Learn : Membangun Kemampuan Belajar Mandiri untuk Masa Depan. Wartamerdeka.Info. Makassar. 2024;
7. YM. Sjahrir Tamsi : Program Wajib Belajar 13 Tahun Sinergis Fasilitas Negara Secara Optimal. Wartamerdeka.Info. Makassar. 2024;
8. YM. Sjahrir Tamsi : Meneroka Pendidikan Masa Depan : Tantangan, Peluang dan Transformasi. Wartamerdeka.Info. Makassar, 2024;
9. YM. Sjahrir Tamsi : Urgensi Memahami Soft Skill Dunia Kerja dan Dunia Maya. Wartamerdeka.Info. Makassar, 2024;
10. YM. Sjahrir Tamsi : Membangun Karakter Bangsa : Kreatif dan Inovatif di Era Digital. Wartamerdeka.Info. Makassar, 2024;
11. YM. Sjahrir Tamsi : Membangun Model Pendidikan yang Menggugah Hati Peserta Didik di Sekolah. Wartamerdeka.Info. Makassar, 2024;
12. YM. Sjahrir Tamsi : Reformasi Pembelajaran Pada SMK. Wartamerdeka.Info. Mamuju, 2024;
13. YM. Sjahrir Tamsi : Transformasi Pendidikan Bermutu untuk Semua. Wartamerdeka.Info. Makassar, 2024;
14. YM. Sjahrir Tamsi : Implementasi Pembelajaran Menyejukkan Hati Peserta Didik. Wartamerdeka.Info. Makassar, 2024.
Editor : W. Masykar