Kapten Laurent dan Sabiq - "Aku Indonesia" (bagian 1 episode 5)

 
        Karya : Bayu W
      "Kapten Laurent dan Sabiq"

Editor : W. Masykar
"Aku Indonesia " (bagian 1 episode 5)
Alhamdulillaah penelitian doctor Sabiq berjalan lancar, sehingga aktivitas sosial Sabiq juga agak ringan. Sangat berbeda dengan saat Sabiq menempuh studi master, yang harus ekstra belajar keras karena ada perkuliahan. Untuk program doktor, tidak ada.

Meskipun di labo, Sabiq adalah satu-satunya orang Indonesia, tetapi Sabiq tidak sepi karena Sabiq memiliki banyak mailist dengan orang-orang Indonesia. Tidak kurang dari 4 mailist; mailist Komite Zakat , mailist anggota labo, mailist sesama kantor di Indonesia; mailist PPI Prancis; dan mailist masyarakat indonesia secara umum. Sehingga aktivitas Sabiq ketika kegiatan riset di labo sudah agak ringan, maka duduk di depan computer untuk aktif berkomunikasi dengan teman-teman di mailist.

Tahun 1999 Sabiq mendapat amanah sebagai ketua PPI Wilayah Normandie. Saat ini ada beberapa mahasiswa Indonesia yang belajar Bahasa prancis, dan juga ada beberapa warga Indonesia yang menikah dengan orang Prancis dan tinggal di Normandie. Sehingga Sabiq tidak sendirian lagi seperti dua tahun sbelumnya.

Sebagai ketua PPI wilayah, Sabiq aktif mengadakan persiapan untuk berpartisipasi pada acara pesta komunitas internasional yang diadakan walikota Hérouville.

Siang itu, Sabiq mengadakan rapat dengan sekitar 5 orang anggota PPI untuk persiapan kegiatan di pesta komunitas internasional.
“Ayo, kira-kira apa yang akan kita tampilkan di pesta komunitas nanti?” tanya Anton.
"Khan kita tidak banyak anggota, yang penting sesuai dengan kemampuan kita saja, kita buat basar makanan khas Indonesia saja”, sahut Silvie, orang Indonesia yang nikah dengan orang Prancis.

"Begini saja, kita data kemampuan kita, nanti saya akan kontak ke kedutaan untuk minta dukungan” kata Sabiq.
"O iya, kita harus ijin resmi organisasi ke wali kota lho, agar bisa partisipasi di kegiatan tersebut", tambah Sabiq.

Rapat sore itu akhirnya berbagi tugas, ada yang bertugas mendata apa-apa yang bisa dipersiapkan oleh teman-teman PPI. Sabiq bertugas kontak ke kedutaan dan juga mengurus ijin organisasi ke kantor wali kota. Semua berproses sesuai dengan bagi tugas yang telah disepakati. Sehingga selesai rapat, Sabiq langsung ke masjid An Nour, dan tidak sengaja selesai sholat Sabiq ngobrol dengan David dan Abdel Latif, sahabatnya di masjid tentang rencana partisipasi pelajar Indonesia di pesta komunitas internasional itu.

"Okay, Sabiq, je connais quelqu’un à la marie qui s’occupe ce festival, si tu veux je peux t’accompagner demain matin à la marie", kata David.
(okay, Sabiq, saya kenal dengan orang di kantor walikota yang mengurus festival itu, jika kamu mau saya bisa antar kamu besok pagi ke kantor wali kota).
"Okay, alhamdulillaah, c’est super David, merci beaucoup” jawab Sabiq. (okay, alhamdulillaah, bagus sekali itu David, terima kasih banyak).

Tidak lupa Sabiq juga menghubungi kedutaan ke Ibu Yuli, diplomat yang bertugas di bidang kebudayaan, dan melaporkan rencana kegiatan tersebut. Ibu Yuli sangat mendukung sekali. Pada hari h-1 sore hari, maka satu mobil kedutaan lengkap dengan isi bahan-bahan pameran kebudayaan tiba di Herouville untuk mendukung kegiatan tersebut.Pagi ini sangat cerah, sekitar 97 tenda untuk stand dari semua negara telah terpasang di halaman Château Beauregard.
Sabiq sudah datang duluan bersama Jerome untuk mengatur stand Indonesia.

Stand Indonesia menyajikan pameran-pameran benda-benda seni budaya khas Indonesia (gamelan, batik, wayang) dan makanan kecil khas, pisang goreng, lumpia dan lain-lain.
Sabiq berkesempatan berdiskusi dengan wali kota Herouville StClair tentang stand Indonesia. 

Walikota Rodolphe Thomas mengapresiasi keikutsertaan pelajar Indonesia dalam kegiatan tersebut dan berharap untuk selalu berpartisipasi. Ribuan masyarakat Prancis yang hadir mengunjungi dan menikmati tiap-tiap stand. Tidak terkecuali stand Indonesia banyak dikunjungi oleh warga prancis. (bersambung)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama