"Lakon Santri Mbeling"
Novel Qosdus Sabil
Penulis dapat dihubungi melalui email: qosdussabil@gmail.com
FB. Qosdus Sabil
Ig. qosdus.s
Penulis dapat dihubungi melalui email: qosdussabil@gmail.com
FB. Qosdus Sabil
Ig. qosdus.s
Biasa dipanggil Gus Bill
Santri Pinggiran Muhammadiyah
Editor: W. Masykar
Babak Kesebelas
"Taman Ismail Marzuki"
Senja meremang di seberang jalan. Taman Ismail Marzuki (TIM) mulai ramai dan baru bangun dari tidurnya.
Aku sekarang nderek dawuhe Kyai Mbeling di TIM Cikini dulu.
Bekerja paling enak itu seperu raimu. Kerja tiga jam perbulan saja. Tapi bisa buat nafkah empat orang istri selama 10 tahun.
Bekerjalah dari jam 21.00-23.59. Pasti dapuranmu akan sejahtera. Lelang-lelang tender seringkali ditentukan melalui lobby after dinner.
Aku sekarang nderek dawuhe Kyai Mbeling di TIM Cikini dulu.
Bekerja paling enak itu seperu raimu. Kerja tiga jam perbulan saja. Tapi bisa buat nafkah empat orang istri selama 10 tahun.
Bekerjalah dari jam 21.00-23.59. Pasti dapuranmu akan sejahtera. Lelang-lelang tender seringkali ditentukan melalui lobby after dinner.
Dan gilanya lagi, komisi yang mereka dapatkan lebih banyak dan terang-terangan tanpo tedeng aling-aling.
Zaenuddin: "Suhuku kok durung turu dungaren,"
Hadi: "Sik rapat".
Zaenuddin. "Wahhh gawat iki, pasti rapat wong pusat iki. Aku meyakinkan mereka perbekalan dan bahasan eksekusi setelah pelantikan eselon siji om.
Hadi: "Sudah nyaman arek'e resmi jadi senden Menteri.
Hadi: "Ini semua berkah dari Mas Ahmad yang mengatur semuanya tohh".
"Aku selalu kamu jadikan umpan Di Hadi. Nek jare Cak Jen... rapopo.. pokoke ojo lali bagiane ahdor", kataku.
Hadi: "Menghargai, pribadi yang mampu menembus batas, top".
"Halaku ummati ‘ala yadai ughailimah sufaha`" Binasanya umatku di tangan anak kecil yang bodoh
Ù‡َÙ„َÙƒَØ©ُ Ø£ُÙ…َّتِÙŠ عَÙ„َÙ‰ ÙŠَدَÙŠْ غِÙ„ْÙ…َØ©ٍ Ù…ِÙ†ْ Ù‚ُرَÙŠْØ´ٍ
Cekaknya: "binasanya ummat ini di tangan pemuda pekok".
Zaenuddin: "Suhuku kok durung turu dungaren,"
Hadi: "Sik rapat".
Zaenuddin. "Wahhh gawat iki, pasti rapat wong pusat iki. Aku meyakinkan mereka perbekalan dan bahasan eksekusi setelah pelantikan eselon siji om.
Hadi: "Sudah nyaman arek'e resmi jadi senden Menteri.
Hadi: "Ini semua berkah dari Mas Ahmad yang mengatur semuanya tohh".
"Aku selalu kamu jadikan umpan Di Hadi. Nek jare Cak Jen... rapopo.. pokoke ojo lali bagiane ahdor", kataku.
Hadi: "Menghargai, pribadi yang mampu menembus batas, top".
"Halaku ummati ‘ala yadai ughailimah sufaha`" Binasanya umatku di tangan anak kecil yang bodoh
Ù‡َÙ„َÙƒَØ©ُ Ø£ُÙ…َّتِÙŠ عَÙ„َÙ‰ ÙŠَدَÙŠْ غِÙ„ْÙ…َØ©ٍ Ù…ِÙ†ْ Ù‚ُرَÙŠْØ´ٍ
Cekaknya: "binasanya ummat ini di tangan pemuda pekok".
Para pemuda sekarang ini sudah semakin mendalami ilmu untuk menjadi generasi mager (malas bergerak) dan mereka ingin dapat cepat meraih kesuksesan. Menjadi generasi instan sukses. Cepat meraih posisi strategis, namun kurang bisa istiqamah. Pemuda hari ini selalu ingin mencari pengalaman baru yang lebih menantang.
Kritik yang Kehilangan Substansi
Secara substansi yang disampaikan Mas Haedar itu sudah benar. Tetapi sering tidak tepat penyampaiannya.

Secara substansi yang disampaikan Mas Haedar itu sudah benar. Tetapi sering tidak tepat penyampaiannya.
Mengapa setiap kali ada kritik keras terhadap penyelenggara negara, Beliau mesti pasang badan?
Kritik sangat diperlukan dalam kehidupan demokrasi. Kalau tidak siap dikritik, jangan coba-coba-coba jadi pemimpin.
Aku melihat budaya kritis sudah nyata mulai diberangus oleh rezim ini.
Hampir semua parpol alergi dengan kritik. Ironisnya, di internal Muhammadiyahpun mulai tidak menyukai kritik.
Kritik sangat diperlukan dalam kehidupan demokrasi. Kalau tidak siap dikritik, jangan coba-coba-coba jadi pemimpin.
Aku melihat budaya kritis sudah nyata mulai diberangus oleh rezim ini.
Hampir semua parpol alergi dengan kritik. Ironisnya, di internal Muhammadiyahpun mulai tidak menyukai kritik.
Muhammadiyah sebagai organisasi besar lebih senang dengan puja puji, ketimbang kritik. Padahal, dari sebuah kritikan perbaikan bisa dilakukan. Dari sebuah kritikan ketulusan untuk saling mengingatkan untuk menjadi yang terbaik bisa diwujudkan.
Puja puji seringkali justru melenakan. Acapkali pujian sering hanya terlontar dari mulut para penjilat yang penuh modus untuk meraih kepentingannya.
Bagi siapa saja yang ikhlas berjuang, pujian Allahlah satu-satu-satunya tujuan. Caci maki, apalagi sekedar kritik manusia, hanyalah sekedar vitamin bagi penguatan langkah untuk mencapai tujuan.
Bagi siapa saja yang ikhlas berjuang, pujian Allahlah satu-satu-satunya tujuan. Caci maki, apalagi sekedar kritik manusia, hanyalah sekedar vitamin bagi penguatan langkah untuk mencapai tujuan.
Mas Haedar,,, cobalah lebih bijak melihat. Mengapa kritik tajam itu kembali muncul. Jangan memberi nasehat untuk satu hal, tetapi melupakan kewajiban untuk mencegah yang munkar, baik dengan tangan dan lisanmu.
Maafkan aku, jika hari ini aku mengkritikmu.
Marbot Muhajirun Qosdus Sabil.(*)
Tags
Budaya - Novel