Didaulat Membuka Sosialisasi Cagar Biosfer, Wabup Barru Sebut Suatu Kebanggan

Makassar, wartamerdeka.info, - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sulawesi Selatan menggelar Sosialisasi Cagar Biosfer Bantimurung Bulusaraung Ma'rupanne,  di hotel Harper Makassar, Rabu (26/2/2025). 

Acara menjadi istimewa bagi kabupaten Barru karena Wakil Bupati Barru Dr. Ir. Abustan AB. M.Si., didaulat membuka acara sekaligus menyampaikan sambutannya. 

"Suatu kebanggaan karena didaulat untuk mewakili kita sekalian untuk memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan sosialisasi hari ini", katanya mengawali sambutannya. 

Wabup mengatakan hadir mewakili Bupati Barru yang saat ini tengah mengikuti orientasi (Retret) di Akmil Magelang Jawa Tengah bersama Kepala Daerah lainnya dan kegiatan ini merupakan sosialisasi pertama yang diikuti pasca dilantik menjadi Wakil Bupati oleh Presiden Prabowo. 

Dikatakan,  PemProv Sulawesi Selatan bersama dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sulawesi Selatan, dan Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung telah mengusulkan sekitar 723 ribu Ha Area untuk dijadikan sebagai Cagar Biosfer. Hal ini bertujuan untuk mendukung pelestarian keanekaragaman hayati di kawasan konservasi dan areal bernilai penting di Sulsel.

"Cagar Biosfer ini merupakan kawasan terpadu yang mengharmonisasikan kepentingan konservasi dengan pembangunan sosial, ekonomi, serta ilmu pengetahuan dan teknologi, dan diakui di tingkat internasional", katanya. 

Keberadaan Cagar Biosfore lanjut Abustan memiliki peran yang sangat strategis, tidak hanya dalam aspek perlindungan dan pelestarian alam tetapi juga dalam pengembangan ilmu pengetahuan.Menurut Wabup Abustan, sosialisasi hari ini sangat bagus karena wilayah Sulsel sambil mencontohkan wilayah  Kabupaten Barru dimana dengan luas 1.174,720 KM atau 117.ribu Ha diantaranya 68 % termasuk kawasan hutan lindung dimana tidak sampai 50 % itu ada pohon. Nah, ini yang perlu kita diskusikan bersama.

Sehingga kata Wabup, kehadiran kita hari ini sangat penting, karena kalau bukan hutan yang kita pelihara sekarang saya yakin Indonesia 20 hingga 30 tahun kemudian hanya tinggal 1/4.

"Dengan status Cagar Biosfer sangat penting membangun kolaborasi dengan berbagai pihak, baik dalam skala nasional maupun internasional dan peluang kolaborasi sangat terbuka.  Sehingga kalau kita mau berkolaborasi, maka kita harus duduk bersama, diskusi, kemudian kita membangun konsensus bersama, jadi kolaborasi bukan kerjasama tetapi lebih tinggi dari pada kerjasama", jelasnya. 

Pada sesi tanya jawab dan diskusi terkait Cagar Biosfer meliputi 4 Kabupaten (Barru, Pangkep, Maros dan Bone), Wabup Abustan menyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Barru berkomitmen untuk memasukkan perencaan Cagar Biosfer dalam dokumen RPJMD Kab.Barru tahun 2025-2030. (syam)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama