Barru (wartamerdeka.info) - Isu kemiskinan dan stunting merupakan persoalan fundamental yang membutuhkan pendekatan lintas sektor dan kolaborasi yang solid.
Hal ini ditegaskan Wakil Bupati Barru Dr. Ir. Abustan A. Bintang. M.Si., saat membuka Rapat Kordinasi (Rakor) Penanggulangan Kemiskinan dan Stunting di aula Bappelitbangda Barru, Jumat (16/5/2025).
"Kemiskinan dan stunting adalah tanggung jawab kolektif. Kita memerlukan kerja kolaboratif, tidak sekadar kerja sama administratif, tetapi juga komitmen nyata dan berkelanjutan dalam mengatasi akar permasalahan yang kompleks", tegasnya.
Wabup menekankan, efektivitas penanganan kedua isu ini sangat bergantung pada penggunaan data yang akurat, pelaksanaan program yang terintegrasi, serta konsistensi dalam eksekusi kebijakan. Data fluktuatif dalam angka kemiskinan dan stunting menunjukkan perlunya strategi yang lebih tajam, terukur, dan berkelanjutan.
Lebih lanjut Wabup Abustan memaparkan tiga fokus strategis yang menjadi prioritas daerah dalam penanggulangan kemiskinan dan stunting diantaranya, Pertama, Koordinasi Percepatan Penanggulangan Kemiskinan, untuk memperkuat komitmen dan efektivitas pelaksanaan program lintas sektor.
Kedua, Penanganan Stunting, melalui intervensi gizi, layanan kesehatan yang terpadu, serta pemberdayaan keluarga sebagai fondasi utama dalam pencegahan dan penanganan dan ketiga, Penguatan Kolaborasi Multipihak, dengan melibatkan pemerintah, dunia usaha, lembaga filantropi, dan masyarakat sebagai mitra strategis.
Dalam paparannya, Wabup juga mengungkapkan perkembangan indikator kesehatan dan ekonomi Kabupaten Barru. Indeks kesehatan meningkat dari 75,42 pada 2020 menjadi 80,88 di tahun 2024, meskipun disertai kenaikan kasus penyakit tertentu.
Sementara itu, angka stunting yang sempat menurun dari 26,4% (2021) ke 14,1% (2023), kembali meningkat menjadi 21% akibat tidak berkelanjutannya intervensi program. Kemiskinan ekstrem juga masih umenjadi tantangan, dengan sejumlah warga berpenghasilan di bawah Rp. 250.000 per kapita per bulan.
Wakil Bupati menekankan pentingnya transformasi bantuan sosial yang selama ini bersifat konsumtif menjadi program pemberdayaan. Misalnya, pelatihan kewirausahaan bagi ibu rumah tangga dan pemberian sertifikasi lahan kepada keluarga miskin untuk membangun modal sosial dan ekonomi yang berkelanjutan.
Wabup juga mengajak dunia usaha dan lembaga perbankan untuk berperan aktif melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), antara lain dengan mengalokasikan sebagian laba perusahaan untuk mendukung upaya penanggulangan kemiskinan dan stunting serta melakukan pendampingan usaha mikro bagi keluarga prasejahtera agar lebih mandiri secara ekonomi.
Di akhir sambutannya, Wabup Abustan mengajak seluruh peserta rapat untuk memberikan saran dan masukan konstruktif demi memperkuat sinergi dalam upaya menurunkan angka kemiskinan dan stunting di Kabupaten Barru.
Rapat ini dihadiri oleh Pj. Sekretaris Daerah Barru, para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), para camat, kepala puskesmas, pimpinan Baznas Barru, perwakilan perbankan, pimpinan BUMN/BUMD, pengurus Dompet Dhuafa, serta tamu undangan dari berbagai unsur terkait. (syam)