Barru (wartamerdeka,info) -Perubahan status Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) DDI menjadi Institut Agama Islam (IAI) DDI bukan sekadar formalitas administratif, melainkan sebuah langkah strategis yang membawa harapan besar.
Demikian Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Darud Dakwah Wal Irsyad (DDI) Mangkoso Prof Dr. H. Muhammad Agus, S. Thi. M. Thi dalam keterangan tertulisnya yang disampaikan kepada Wartamerdeka. Info, Sabtu, 10/5/2025.
Muhammad Agus, menyatakan bahwa keputusan ini adalah “kado terindah” untuk Anregurutta,Prof Dr. H.M. Faried Wajedy, LC. MA, pimpinan Pondok Pesantren DDI Mangkoso, yang telah memimpin sejak tahun 1985 dan tahun ini genap 40 tahun menakhodai pesantren.
“Kami mempersembahkan perubahan status ini sebagai hadiah terbaik untuk Anregurutta. Semoga menjadi penyemangat untuk terus berbenah, memperkuat karakter pendidikan yang berasaskan ilmu amaliyah dan amal ilmiyah,” ungkap Agus.
Munurut Agus, salinan Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 334 Tahun 2025, yang secara resmi mengubah status Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) DDI Mangkoso menjadi Institut Agama Islam Darud Da’wah wal Irsyad (IAI DDI Mangkoso) diterima langsung Ketua Yayasan bersam Ketua STAI DDI Mangkoso dilantai 7 Gedung Kementerian Agama RI, Jakarta Pusat, Senin 5 Mei 2025 lalu.
Salinan KMA ini lanjut Agus, diserahkan oleh Dirjen Pendidikan Islam, Prof. Amin Suyitno, didampingi Direktur Diktis dan Kasubdit Kelembagaan dan Kerja Sama Kemenag RI.
Dalam sambutannya, Prof. Amin menekankan pentingnya sinergi dan tata kelola yang berintegritas bagi seluruh PTKIS (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta). Ia juga mendorong agar transformasi status ini menjadi titik tolak bagi peningkatan mutu riset, pengabdian masyarakat, dan publikasi ilmiah.
Dikatakan, dalam kegiatan tersebut, hadir pula pimpinan dari 12 PTKIS lainnya dari berbagai wilayah Indonesia yang menerima KMA serupa, baik pendirian lembaga baru maupun perubahan status kelembagaan. Di antaranya adalah Institut Asy-Syukriyah, Universitas Islam Darud Da’wah Wal-Irsyad Polman, dan Universitas Sunan Drajat Lamongan.
Tak hanya menjadi bagian dari sejarah besar institusi, momentum ini juga menjadi titik awal bagi amanah baru. Muhammad Agus akan dilantik sebagai Rektor pertama IAI DDI Mangkoso oleh Pengurus Besar Darud Da’wah wal Irsyad (PB DDI) dalam acara pelantikan dan wisuda sarjana yang akan digelar di Kampus DDI Bululampang Mangkoso Barru, Ahad 11 Mei 2025 besok
"Dengan semangat baru sebagai institut, IAI DDI Mangkoso diharapkan mampu memperluas kiprahnya dalam mencetak generasi Qur’ani, berakhlak mulia, dan siap menjawab tantangan zaman dengan ilmu dan keikhlasan", tutup Muhammad Agus.
Terpisah, salah seorang pembina/Dosen STAI DDI Mangkoso, Syahriadi Al Bugisy S. HI. MA mengatakan perubahan status dari STAI DDI Mangkoso menjadi Institut Agama Islam (IAI) DDI Mangkoso ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan karena dengan berubahnya menjadi institut berarti memiliki sumber daya yang lebih luas, seperti dosen yang semakin berkualitas dan fasilitas yang lebih lengkap.
"Saya berharap dengan adanya perubahan ini; Kualitas Pendidikan semakin meningkat. Institut dapat memperluas program studi. Peningkatan daya saing, dan Pengembangan Jaringan yang semakin luas", harapnya. (syam)