![]() |
Rektor ITBA, Prof Dr H. Kamaruddin Hasan, M. Pd. (foto:Istimewa) |
Pagi itu, suasana sekolah dasar, menengah dan lanjutan di Kabupaten Barru terasa berbeda. Tak hanya riuh dengan tawa anak-anak yang mengenakan seragam baru, namun juga penuh kehangatan dengan kehadiran para ayah yang ikut mengantar putra-putrinya menuju gerbang awal dunia pendidikan.
Ada yang tampak kikuk, ada pula yang tampak haru. Tapi satu yang pasti: mereka hadir. Bukan sekadar menemani, tapi menegaskan peran yang sering kali terlupakan, menjadi ayah yang terlibat sejak langkah pertama pendidikan anak.
Inilah semangat di balik gerakan "Hari Pertama Sekolah Bersama Ayah" yang diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten Barru, sebagai bentuk nyata dukungan terhadap Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), program nasional yang diusung oleh BKKBN.
Melalui surat edaran bernomor 400.2.5/1628/DMPDPPKBPPA tertanggal 11 Juli 2025, yang ditandatangani langsung oleh Bupati Barru, Andi Ina Kartika Sari, S.H., M.Si., Pemkab Barru mengajak seluruh ASN laki-laki yang memiliki anak usia sekolah untuk hadir secara langsung mengantar anak-anak mereka ke sekolah di hari pertama.
Terkait Gerakan Ayah Mengantar Anak di Hari Pertama Sekolah menurut Prof Dr. H. Kamaruddin Hasan,M. Pd bukanlah hanya simbolis. Ia adalah bagian dari pendidikan karakter berbasis keluarga, yang menguatkan anak secara emosional dan sosial.
Karena itu menurut Rektor ITBA Al Gazali Barrru ini, pendidikan bukan hanya urusan ibu, atau guru. Tapi dimulai dari rumah. Dan ayah adalah guru kehidupan pertama bagi anaknya.
"Ayah yang hadir di hari pertama sekolah, adalah ayah yang sedang membangun pondasi masa depan anaknya", Sebut Kamaruddin yang hari itu juga ikut mengantar anaknya yang bersekolah disalah salah satu Sekolah Dasar di Tanete Rilau.
Di salah satu SD di Kecamatan Balusu, seorang ayah juga terlihat menggandeng tangan putrinya yang duduk di bangku kelas 1. Ia membungkuk membantu merapikan tas si kecil, lalu dengan senyum gugup, melambaikan tangan saat bel masuk berbunyi.
"Baru kali ini saya ikut langsung antar anak kesekolah. Rasanya campur aduk, bangga, haru, juga ingin terus begini", ucapnya lirih.
Momen sederhana ini, ternyata berdampak besar. Bagi si anak, itu adalah bukti bahwa ayahnya peduli. Bagi sang ayah, itu adalah pengingat bahwa waktu bersama anak h Barru menginstruksikan keterlibatan lintas sektor untuk menyukseskan gerakan ini. Mulai dari camat, kepala desa/lurah, hingga pimpinan perangkat daerah diminta untuk menyebarluaskan semangat yang sama — bahwa ayah adalah bagian penting dari keluarga berkualitas.
Kehadiran ayah bukan hanya tentang fisik, tapi juga tentang ikatan batin yang akan menjadi fondasi kepercayaan diri anak", ujar Bupati Andi Ina dalam surat tersebut.
Langkah kecil ini menjadi bagian dari Quick Wins Program Nasional, sebagai upaya sistematis dalam pembangunan keluarga dan penguatan ketahanan sosial.
"Semoga langkah kecil ini menjadi bagian dari upaya besar kita dalam mewujudkan keluarga berkualitas untuk Indonesia Maju,” demikian harapan Bupati Andi Ina dalam surat edarannya
Dengan pendekatan yang humanis dan progresif, Kabupaten Barru sekali lagi menunjukkan kepeloporan dalam program yang menyentuh akar persoalan sosial, membentuk karakter bangsa sejak dari keluarga.
Dan di tengah langkah-langkah kecil anak menuju ruang kelas, ada langkah besar dari seorang ayah, menuju keterlibatan yang lebih penuh, lebih sadar, dan lebih bermakna.(Syam M. Djafar)