Malang (wartamerdeka.info) - Jadikan Hari Santri Nasional (HSN) sebagai momen penting untuk menolak paham radikalisme demi menjaga keutuhan berbangsa dan bernegara.
Hal tersebut disampaikan Babinsa Koramil 0818/01 Koramil Pujon, Serda Subchan Widodo, saat menghadiri upacara peringatan HSN tahun 2025 yang dilaksanakan dilapangan Desa Wiyurejo Pujon Malang pada Rabu (22/10/2025).
"Para santri diharapkan terus berjuang bersama-sama menuju bangsa Indonesia yang lebih baik dan harus dapat berkontribusi bagi masa depan negeri," ujar Subchan.
Menurut Subchan, santri adalah orang yang mendalami agama islam, yang beribadah dengan sungguh-sungguh atau saleh. Istilah ini juga merujuk pada orang yang belajar ilmu agama di pondok pesantren.
Sebagai perwakilan TNI, lanjut Babinsa, dirinya hadir untuk memberikan penghormatan pada peringgatan HSN serta mengapresiasi pondok pesantern yang ada di wilayah Kecamatan Pujon sebagai motor pengerak iman dan akhlak generasi penerus.
Subchan menyatakan, Peringatan HSN adalah contoh kongkret bagaimana masyarakat, pemerintah dan babinsa bersinergi dalam menghargai dan mendukung peran santri dalam menjayakan negeri.
"Dengan adanya peringatan hari santri berharap tidak hanya kita jadikan sebagai peringatan atau seremonial saja namun kita buktikan bahwa dengan adanya santri semakin eksis, dan dapat semakin maju." kata Subchan.
Sejarahnya, santri selalu terlihat aktif dalan setiap fase perjalanan Indonesia dan pasca Kemerdekaan Indonesia. Santri lebih semangat memenuhi panggilan ibu pertiwi, meski bisa menjadi apa saja, santri tidak melupakan tugasnya yaitu menjaga agama itu sendiri.
"Dengan adanya peringatan hari santri nasional, kita lebih bersemangat dalam mencari ilmu agama dan semoga kita dapat selamat dunia dan akhirat." Tutup Subchan.
Seperti diketahui, HSN diperinggati setiap tanggal 22 Oktober, yang tahun ini bertema Tema "Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia. (Hari)


