Muntari yang menjadi korban penipuan biro perjalanan haji abal-abal |
REMBANG (wartamerdeka.com) - Warga masyarakat yang hendak menunaikan ibadah haji plus non kuota yang biasanya memanfaatkan jasa biro perjalanan haji atau travel perlu lebih berhati-hati dan harus selektif, sebab jika tidak demikan bisa-bisa tertipu dengan jasa perjalanan haji abal-abal yang tidak memiliki ijin resmi, seperti halnya yang dialami tiga orang yang masih sekeluarga di Desa Binangun, Kecamatan Lasem, H. Muntari serta dua putri kembarnya Fathimatus Zahro dan Fatimatul Qoimah. Niat tulus mereka untuk menunaikan ibadah haji terpaksa gagal setelah ketiganya jadi korban penipuan biro perjalanan haji plus PT Sekapur Sirih Mandiri yang beralamat dijalan Sulawesi Raya, no 1 A RT003/RW017 Aren Jaya Perumnas 3 Bekasi, Jawa Barat. Padahal mereka sudah mengeluarkan uang Rp 192 juta.
Ketiga orang tersebut masing-masing H. Muntari serta dua putri kembarnya Fathimatus Zahro dan Fatimatul Qoimah, 23. Menurut rencananya Fatimatus Zahro dan Fatimatul Qoimah akan berangkat haji secara reguler tahun ini, namun dibatalkan dengan alasan keduanya tidak berani untuk berangkat sendiri.dan meminta didampingi orang tuanya.
H. Muntari sang ayah yang merasa kahwatir terhadap putrinya tersebut akhirnya berencana ikut mendampingi. Namun karena tidak masuk kuota H.Muntari akhirnya berencana barangkat mandiri. saat hendak mengurus paspor dikantor imigrasi di Kab Pati. Yang bersangkutan bertemu dengan salah satu temanya dari pati yang membawa rombongan dan siap mengurus keberangkatanya melalui biro perjalanan haji plus.
"Tanpa pikir panjang, saya langsung sepakat, dua anak saya pun saya daftarkan dengan model pembayaran bertahap,”ungkap Muntari.
Muntari mengungkapkan, mulai bulan Januari hingga bulan September pembayaran sudah lunas, dan pada tanggal 23 Oktober , ia bersama dua putrinya barangkat ke Jakarta karena tanggal 24 jadwal pemberangkatan. ”Kami belum menaruh kecurigaan,”ungkapnya.
Kecurigaannya pengusaha tambang dan pemilik rumah makan sukses di Rembang itu mucul, setelah selama lima hari menunggu dan menginap di salah satu hotel di Bekasi bersama sejumlah 90-an orang jemaah calon haji lainnya dari berbagai daerah, tidak kunjung diberangkatkan. ”Semua jamaah haji plus yang ada di hotel, ada yang dari Rembang, Pati dan Lamongan serta Jakarta mulai gelisah dan panik karena tak kunjung barangkat, akhirnya sebagian mereka ada yang enggan pulang karena malu dan ada juga yang nekad pulang,” katanya.
Namun Muntari yang memutuskan pulang ke rumah, setelah pihak PT Sekapur Sirih Mandiri yang dipimpin H. Furqon membuat surat pernyataan sanggup melunasi semua biaya Jamaah haji plus yang gagal diberangkatkan yakni sekitar 93 orang jamaah pada tanggal 5 November mendatang.”Sementara yang bersangkutan saat ini masih diperiksa di Polres Bekasi. Jika hingga dead line yang disepakti tidak bisa ditepati kami berencana akan melaporkanya pada pihak berwajib, kami sempat ditawari berngkat haji dengan paspor wisata (ziarah), namun semua jamaah haji menolak karena jika menggunakan paket wisata nanti kami tidak dapat ke arofah, ” tuturnya.
Sementara di kediaman Muntari hingga hari Selasa (1/11) masih terpasang tenda bekas syukuran kebarangkatan yang bersangkutan bahkan Warga yang bersimpati datang ke rumah muntari yang selama ini terkenal sukses sebagai pengusaha tambang dan pemilik warung makan masih ramai.”selain saya masih ada dua orang dari Rembang yakni dari Kecamatan Pancur, yang juga bernasib sama,” imbuhnya kemarin.
Sementara Kapolres Rembang AKBP Adhy Fandy Ariyanto saat dikonfirmasi terkait hal tersebut diruang kerjanya menghimbau kepada jemaah calon haji khususnya yang memanfaatkan biro perjalanan haji hendaknya berhati hati saat akan mendaftar haji plus. Paling tidak calhaj harus memastikan biro tersebut memiliki ligalitas yang kuat atau tidak.”Salah satunya dengan memastikan apakah penyelenggara sudah terdaftar di Kemeneterian Agama (kemenag) atau Belum. Jika tidak sudah barang tentu biro tersebut abal-abal sebab salah satu syarat menjadi biro perjalanan haji harus terdaftar di Kantor kemenag,”katanya.
Kapolres mempersilahkan kepada masyarakat Kabupaten Rembang yang menjadi korban penipuan serupa, untuk melapor. ”Kasus semacam ini bisa menjadi bahan pembelajaran, sehingga tahun depan tidak terulang lagi,” katanya.
Ditemui diruang kerjanya Kasi Pelayanan Haji dan Umroh kantor Kemenag Rembang, Mahmudi, saat dikonfimasi menegaskan bahwa Biro perjalanan haji tersebut memang tidak terdaftar di kantor kementrian rembang.”Di Rembang sampai saat ini belum ada biro perjalanan haji plus atau agen yang terdaftra di Kemenag, bisanya Calhaj mendaftarkan diri untuk bisa haji plus memanfaatkan biro haji yang ada diluar kota besar seperti Semarang dan Jakarta,” ungkapnya.
Sementara saat ditanya apakah dua putri dari H muntari yang gagal barangkat tahun ini dapat melaksanakan haji tahun depan, Mahmudi mengungkapkan, mereka tetap dapat berangkat tahun depan sebeb mereka tidak mencabut setoran ONH yang selam ini dibayarkan.”namun jika nanti ada kenaikan mereka tetap diminta untuk menambah, sebalikinya jika onkos haji turun mereka akan mendapatkan pengembalian,” terangnya. (hasan)