Bantuan Beras BNPT Kota Tasikmalaya Dipertanyakan Warga


TASIKMALAYA (wartamerdeka.info) - Bantuan Program Non Tunai (BPNT) berupa voucher senilai Rp 110.000 per orang yang bisa ditukar sembako di Kota Tasikmalaya,   dipertanyakan warga. Pasalnya,  voucher tersebut ternyata hanya dibelanjakan/ditukar beras 8 kg dan telur ayam 4 butir, yang jika dinilai uang sekitar Rp 94.000.

Pengamat masalah perbesaran Tasikmalaya Dadan Saepudin mengakui persoalan bantuan sembako BPNT kini memang tengah jadi sorotan masyarakat.

"Beras BPNT tersebut dihargai oleh mitra Dinas Sosial Kota Tasikmalaya (tempat penukaran voucher dengan sembako) Rp 11.000 per kilogram, sedangkan telur dihargai 1500 per butir. Jadi nilai sembako yang diterima masyarakat Rp 94.000. Yang jadi pertanyaan kemana sisanya yang Rp 16.000?"ujar Dadang kepada media hari ini (5/12/2019).

Menurut Dadang,  Kuota beras BNPT di Kota Tasikmalaya adalah sekitar 550.000 ton per bulan. Jika angka itu dibagi 8 kg, maka penerima beras BNPT di Kota Tasikmalaya sebanyak 6875 orang miskin.

"Jadi yang dipertanyakan, hak warga miskin di Kota Tasikmalaya, setiap bulan yang  dipotong Rp 16.000 itu dikemanakan?" tambah Dadang.

Dikatakan Dadang,  melihat harga beras yang disalurkan itu Rp 11.000, maka seharusnya kwalitasnya semi premium.

"Tapi menurut pengalaman saya,  melihat kualitasnya,  beras BNPT itu kalau di pasar sekitar Rp 10.500. Saya berharap pihak Dinas Sosial atau yang terkait dengan pengadaan dan penyaluran beras BNPT ini bisa melakukan pengawasan kualitas berasnya,"  ujarnya.

Selain itu,  dia juga berharap pihak-pihak yang terlibat dalam pengadaan dan penyaluran beras BNPT tersebut harus transparan.

"Terutama menyangkut sisa uang voucher Rp 16. 000 per orang per bulan itu dikemanakan?  Itu kalau diakumulasikan jumlahnya tidak sedikit. Bayangkan, 16.000 kali 6.875 kali setahun sudah berapa itu?  Lebih dari Rp 1.100.000. 000 (satu miliar rupiah lebih).  Itu haknya orang miskin lo, "  tandasnya. (DS)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama