Mencari Sosok Kandidat Bupati Lamongan

JCW : "Pemimpin Yang Visioner, Kredibel Dan Familier"


LAMONGAN (wartamerdeka.info) - Seiring berkurangnya masa jabatan Bupati Lamongan, H. Fadeli, yang segera habis, dan menjelang Pilbup Lamongan 2019,  masyarakat sudah mulai berbincang soal sosok seperti apa yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan kabupaten Lamongan kedepan.

Perbincangan tersebut tak cuma di dunia Maya, medsos, namun di warung warung kopi atau kafe kafe, sambil menyeruput kopi tak jarang bergulir topik perbincangan beralih ke persoalan pemimpin Lamongan pasca habisnya periode, Bupati sekarang.

Meski suhu politik pasca pileg dan pilpres cenderung dingin dan tenang, namun tensi politik mulai menaik ketika berbincang masalah kandidat bupati, terlebih menaikinya suhu politik tersebut dimulai dengan akan dilaksanakannya Pilkades secara serentak.

Ada sejumlah nama yang diunggulkan untuk maju dalam bursa pilbup Lamongan tahun depan, sebutlah seperti Yuhronur Efendy (Sekda), Kartika Hidayati, Wachid Wahyudi, Abdul Ghofur, Khusnul Aqib dan Deby Kurniawan.

"Bukan tidak mungkin dari nama nama tersebut akan muncul nama lain dikemudian hari," kata Direktur Madani Institut Nukman Suhadi.

Informasi yang dihimpun media ini menyebut, meski beberapa calon yang diunggulkan dan diharapkan maju pada bursa pilbup tersebut hampir ditengarai akan maju, tapi kemunculan kandidat lain diluar prediksi bisa jadi akan benar benar muncul, dan justru akan menjadi pilihan warga masyarakat Lamongan.

"Untuk saat ini, karena Pak Bupati Fadeli sudah tidak maju lagi, kemungkinan besar yang berpeluang, ya Pak Yuhronur atau Pak Wachid (Wachid Wahyudi, mantan Plt. Bupati Lamongan,red).
Ketua JCW Jatim, Muzakin memaparkan bahwa sudah saatnya semua lapisan  masyarakat Lamongan, mulai dari ulama, tokoh organisasi  masyarakat, partai politik,dll,melirik dan  meminang calon Bupati masa depan yang di inginkanya," ujarnya.

Bupati masa depan di Lamongan, lanjut Muzakin adalah, pertama, harus bersih dari korupsi,kolusi,dan Nepotisme.

Kedua, punya Loyalitas dan dedikasi yang tinggi terhadap daerah yang dipimpinya.

Ketiga, cerdas, merakyat,peduli terhadap pendidikan, kesehatan,dan rakyat miskin.

Ke empat, mampu menciptakan lapangan kerja dan inovasi baru  bagi rakyatnya.

Ke lima, tentu harus, siddiq, amanah, tabligh dan fatonah, sesuai yang diharapkan.

Pria yang juga ketua pusat BPAN RI (Badan Penyelamat Aset Negara Republik Indonesia) ini  menambahkan, menjadi Bupati atau pemimpin di Lamongan itu  hidupnya sederhana, tidak menumpuk kekayaan demi kepentingan pribadi dan keluarganya, juga tidak jual beli jabatan, seperti yang marak terjadi dinegeri kita akhir-akhir ini.

"Proyek harus ditenderkan sesuai prosedur yang benar, dan memberi peluang pada putra daerah  yang mampu mengerjakanya, tidak selalu dikuasai oleh keluarganya sendiri, jangan otoriter, jangan nakut-nakuti anak buah dan rakyatnya, mampu memberikan perlindungan dan kenyamanan, bisa memberikan suritauladan yang baik, dalam rangka menciptakan masyarakat yang adil,makmur dan sentosa,di dalam ridho ilahi robbi," ujarnya.

Oleh karena itu, ungkap Muzakin, kandidat bupati Lamongan masa depan, sedikitnya harus sosok yang visioner, kredibel dan Familier atau merakyat.

Hal senada juga dikatakan Nukman Suhadi, agar keberlangsungan pembangunan di Lamongan tetap berlanjut, sebaiknya kandidat bupati kedepan haruslah dari orang yang sudah berpengalaman sehingga mampu memanage birokrasi dan mau mendengar aspirasi rakyat.

"Dan itu ada di sosok Yuhronur, Wachid Wahyudi dan Kartika."

Pendapat ini, terang Nukman Suhadi bukan lantas sosok seperti Abdul Ghofur dan Deby Kurniawan tidak layak, bagaimanapun juga setiap kandidat punya peluang yang sama dan saya yakin memiliki kapasitas dan kemampuan memimpin.(Mas)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama