Ketua TP PKK Sulsel Cek Kebersihan Toilet Dan Kantin Sejumlah Sekolah Di Makassar

Temukan Kondisi Toilet Sekolah Masih Di Bawah Standar

Ketua TP PKK Sulsel Ny Lies F Nurdin saat mengunjungi sekolah di Makassar

MAKASSAR (wartamerdeka.info) - Ketua TP PKK Sulsel bersama Ketua TP PKK Kota Makassar melakukan pengecekan kebersihan toilet dan kantin di sejumlah sekolah di wilayah kota Makassar, yakni SMK N 5 Kota Makassar, SMA N 17 Kota Makassar, SMA N 4 Kota Makassar dan SMK N 4 Kota Makassar, Senin (2/9/2019).

Dari kunjungan yang dilakukan secara mendadak tersebut, Ny Lies F Nurdin menemukan fakta bahwa konfisi toilet sejumlah sekolah masih di bawah standar. Baik menyangkut jumlah, yang tidak sebanding dengan jumlah siswa maupun kebersihannya.

"Standarnya, satu toilet (wanita) itu untuk 20 orang, dan toilet laki-laki, satu toilet untuk 40 orang. Yang kami temukan, jumlah toilet di sekolah-sekolah jumlahnya jauh di bawah itu. Dan sejumlah sekolah, belum memisahkan antara toliet wanita dan toilet laki-laki," ujarnya kepada wartawan di sela-sela kunjungannya di sejumlah sekolah.

Diawali dengan kunjungan ke  SMK Negeri 5 (STM Pembangunan) Kota Makassar.

Lies F Nurdin yang didampingi Kepala Biro Kesejahteraan dan Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan meninjau langsung kondisi kantin dan toilet sekolah yang dihuni oleh lebih dari 1500 siswa tersebut.

"Iya jadi hari ini kami turun bersama seluruh pengurus PKK provinsi dan Kota Makassar, juga dari Dinas Kesehatan dan Biro Kesejahteraan Provinsi Sulsel ke empat sekolah di Makassar. Kami datang sengaja tidak memberitahukan sebelumnya. Tujuannya untuk melihat kondisi di sekolah secara langsung apa adanya," jelas Lies.

Dalam sidak di empat sekolah tersebut Lies juga melihat langsung proses pembelajaran siswa di dalam kelas. Ia pun meninjau kondisi toilet dan kantin yang ada di sekolah.

Kondisi toilet yang kurang terawat dan bahan-bahan makanan yang dikonsumsi para siswa di sekolah menjadi perhatian utama dari Bunda PAUD Provinsi Sulawesi Selatan ini.

"Saya mau melihat kantinnya dan kebersihan toiletnya. Juga keanekaragaman makanan untuk siswa. Apakah sehat? Apakah mengandung pewarna buatan? Atau mengandung pemanis?" ungkapnya.

Selain itu, Lies yang juga berprofesi sebagai dosen Fakultas Perikanan dan Kelautan UNHAS meninjau kondisi Unit Kesehatan Sekolah (UKS) di masing-masing sekolah yang disidak.

"UKS itu sangat perlu sekali. Anak-anak kan ada saja yang tiba-tiba sakit demam, mereka harus diistirahatkan dahulu di UKS sambil ditangani guru yang terlatih, kemudian dikabari orang tuanya untuk menjemput anaknya. Tadi masih ada satu sekolah yang UKS-nya belum layak pakai," terangnya.

Dari hasil sidak tersebut, diketahui bahwa masih terdapat toilet yang kurang layak pakai dan jumlah toilet yang belum sebanding dengan jumlah siswa. Begitupun dengan kondisi kantin-kantin dari empat sekolah tersebut. Masih banyak ditemui penjual yang menjajakan makanan-makanan yang mengandung pewarna dan pemanis buatan. Penggunaan air minum dalam kemasan sekali pakai pun masih banyak ditemui pada empat sekolah tersebut.

Menanggapi hal itu, Lies mengimbau para kepala sekolah untuk menyediakan dispenser di masing-masing kelas, agar siswa bisa membawa tumbler dari rumah dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Dalam sidak ini, Lies memberikan bantuan berupa alat-alat kebersihan dan Al-quran.

Senada dengan Lies, Kepala Biro Kesejahteraan Sulsel juga menganjurkan penggunaan tumbler di kalangan sekolah.

"Ya penggunaan tumbler sangat bagus. Kami mendukung kegiatan-kegiatan yang dilakukan PKK,"  ucap H. Suherman selaku Kepala Biro Kesejahteraan Sulsel.

Ke depannya, PKK sebagai partner pemerintah siap membantu program kerja pemerintah yang ada.

"Kami siap membantu program kerja pemerintah, karena hal ini juga terkait dengan PKK untuk memperhatikan kesehatan dan lingkungan anak," tutup Lies. (Ar)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama