AH Apresiasi Langkah Ketua TP PKK Sulsel Yang Terus Dorong Kebersihan Lingkungan Sekolah

Penerapan Program ADIWIYATA Di Sekolah-Sekolah Masih Rendah

Tim Penggerak (TP) PKK Sulawesi Selatan, Lies F. Nurdin saat melakukan sidak kebersihan lingkungan sekolah di sebuah SMA di Makassar

MAKASSAR (wartamerdeka.info) - Kepala Dinas Pengelolaam Lingkungan Hidup Sulsel Andi Hasdullah (AH) mengapresiasi langkah Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Sulawesi Selatan, Lies F. Nurdin yang sangat getol mendorong penerapan program peduli lingkungan dan kebersihan sekolah di Sulsel.

Seperti diketahui, Lies F Nurdin beberapa kali melakukan sidak ke sejumlah sekolah di Sulsel, seperti yang dilakukan di Makassar dan dua sekolah yang ada di Kabupaten Takalar, yakni SMAN 2 Takalar dan SMAN 7 Takalar, baru-baru ini.

Tanpa pemberitahuan sebelumnya ke sekolah-sekolah yang akan disidak, Lies dengan sigap memasuki sekolah dan melihat langsung kondisi kebersihan toilet, kantin dan UKS di sekolah-sekolah tersebut.

Hasilnya, masih ditemukan kondisi toilet yang kurang layak pakai. Banyak sekolah yang kondisi toiletnya kotor.

Dalam setiap kunjungan mendadak itu Ny Lies F Nurdin selalu mengingatkan agar para guru dan siswa selalu mengusahakan kebersihan lingkungan sekolah.

"Atensi Ketua TP PKK Sulsel yang sangat konsen dalam mendorong lingkungan sekolah yang bersih, sehat ramah lingkungan dan berkelanjutan, patut kita apresiasi bersama," ujar Andi Hasdullah kepada wartawan, di Makassar, hari ini.

Hasdullah menyebut kinerja sekolah berbudaya dan peduli lingkungan,  atau program ADIWIYATA saat ini masih kurang dilaksanakan oleh sekolah-sekolah di Sulsel.

Kepala Dinas Pengelolaam Lingkungan Hidup Sulsel Andi Hasdullah (AH) 
Oleh karena itu, tambah Hasdullah,  kita harus terus mendorong,  agar program ADIWIYATA bisa menjadi gerakan seluruh sekolah di Sulsel.

"Program ADIWIYATA sekolah sangat strategis untuk menghadirkan lingkungan hidup yang ramah dan berwawasan lingkungan, dan itu bisa menjadi contoh bagi pemukiman yang berada di dekat sekolah," tandas AH.

Selain itu, melalui program itu, mencipta pribadi siswa secara dini yang peduli lingkungan yang akan melahirkan relawan ADIWIYATA di tengah masyarakat.

Melihat capaian sekolah yang berhasil masuk kategori ADIWIYATA provinsi dari jumlah 10 ribu lebih sekolah SD/SMP/SMA/SMK baru sekitar 5 % yang mencapai ADIWIYATA provinsi, 1.2% untuk katagori ADIWIYATA nasional, sedangkan katagori ADIWIYATA nasional mandiri capainnya baru pada angka 0.34%.

Angka capaian kinerja itu sangat rendah atau bisa kita dikatakan kebanyakan sekolah dalam berbagai tingkatan di Susel itu kurang peduli dengan pengelolaan lingkungan sekolah  ADIWIYATA.

"Sehingga  sekolah ini harus dibangunkan dari  yang tidur lelap," kata Hasdullah.

Pihaknya akan mencoba koordinasi dengan seluruh bupati, walikota, diknas, dan melaporkan ke pak gubernur NA,  kondisi ini.

"Dan DPLH Sulsel akan mendorong ada satu kebijakan yang mewajibkan seluruh kepala sekolah dibuatkan kontrak kerja paling lama 2 tahun harus  menghadirkan sekolah ADIWIYATA, dan hal menjadi salah satu evaluasi kinerja kepsek.

"Bagi yang  tidak bisa mencapai target menjadi Sekolah ADIWIYATA, tentu jabatan itu harus ditinjau kembali," ucapnya. (Aris)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama