Appi Menggebrak, Gelar Pertemuan Akbar Dengan 5600 Ketua RT/RW

Jelang Pilwakot, Suhu Politik Di Makassar Mulai Panas

Bakal Calon Wali kota Makassar Munafri Arifuddin alias Appi

Oleh : Aris K 

Menjelang pemilihan Wali Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada September 2020, suhu politik di Kota Anging Mammiri ini makin panas.

Banyak bakal calon Wali Kota Makassar yang sudah menyatakan siap ikut dalam kontestasi politik tersebut. Yang membuat pilwakot ini makin seru adalah munculnya bakal calon walikota yang berasal dari keluarga besar tokoh nasional asal Sulsel, seperti keluarga besar Jusuf Kalla (mantan Wakil Presiden RI) dan keluarga besar Dyahrul Yasin Limpo (mantan Gubernur Sulsel yang kini Menteri Pertanan).

Beberapa nama yang muncul, seperti  Munafri Arifuddin alias Appi dikenal sebagai keponakan Jusuf Kalla.

Dua adik Menteri Pertanian yang juga mantan Gubenur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo, yakni Haris Yasin Limpo dan Irman Yasin Limpo ikut mencalonkan diri.

Haris adalah mantan Direktur Utama PDAM Makassar. Sedangkan Irman kini  menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Ekonomi Pembangunan Subbid Ekonomi di Pemerintah Provinsi Sulsel.

Calon yang juga menyatakan siap bersaing adalah Mohammad Ramdhan Pomanto alias Danny Pomanto. Danny yang merupakan Wali Kota Makassar periode 2013-2018, sudah mendaftarkan diri ke proses penjaringan di beberapa partai politik.

Selain coba mendapatkan dukungan dari sejumlah partai, Danny juga mempersiapkan diri untuk maju dari jalur perseorangan.

Mantan Wakil Wali Kota Makassar Syamsul Rizal juga telah menyatakan akan ikut bersaing dalam Pilkada 2020.

Daeng Ical, sapaan Syamsul, bahkan menyatakan siap bersaing dengan pasangannya terdahulu, Danny Pomanto.

Staf Khusus Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Sukriansyah S Latief, juga ikut dalam bursa bakal calon Wali Kota Makassar.

Uky, sapaan Sukriansyah, telah mendaftar dan mengikuti tahapan penjaringan di tiga partai besar.

Selain mereka, yang telah cukup dikenal masyarakat Sulawesi Selatan, banyak juga pendatang baru yang namanya muncul meramaikan Pilkada Makassar 2020.

Figur-figur baru itu di antaranya Aliyah Mustika Ilham (istri mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin) yang kini masih duduk di kursi DPR RI, serta dua orang dokter di Makassar yakni dr Andi Latief dan dr Fadli Ananda.

Tapi, dari sekian nama yang muncul, gerakan mereka di masyarakat tampaknya masih kurang greget.

Justru yang terlihat bergerak cepat membuat gebarakan adalah Munafri Arifuddin alias Appi.

Keponakan JK ini pada awal akhir Januari 2020 ini, tepatnya pada Jumat malam (31/1/2030) membuat gebrakan dengan menggelar pertemuan akbar silaturahmi dan sosialisasi visi misinya sebagai calon Wali Kota Makassar, di gedung Celebes Convention Center (CCC) Jalan Metro Tanjung Bunga, Makassar.

Taj tanggung-tanggung. Acara ini dihadiri oleh 6100 orang warga Makassar.

Mereka terdiri atas 5600 ketua RT dan RW dari 15 kecamatan se-kota Makassar dan sisanya 500 orang tokoh masyarakat.

Sebanyak 6000 kursi yang disiapkan panitia pun tidak cukup sehingga beberapa undangan rela duduk melantai demi bertemu langsung dan mendengarkan visi-misi Appi.

Dalam  pemaparan visi misinya, Appi memprogramkan peningkatan insentif ketua RT dan ketua RW dari sebelumnya hanya sebesar Rp 1 juta dengan syarat 9 indikator, menjadi Rp 1,5  juta tanpa syarat.

Bahkan sekretaris dan bendahara RT atau RW juga mendapat insentif sebesar Rp 1 juta per bulannya.

Menurutnya insentif RT/RW layak dinaikkan mengingat tugasnya begitu berat. Masalah apapun yang terjadi di wilayah masing-masing, ketua RT dan RW selalu menjadi orang yang  dibangunkan dari tidur malamnya oleh masyarakat.

"Kita juga akan membuat program Adipura Mini setiap tahun untuk semua RT/RW, yang wilayahnya bersih kita berikan total hadiah satu miliar rupiah," papar Appi yang langsung disambut  tepuk tangan riuh 6100 undangan yang hadir.

Appi yang didampingi sang istri Melinda Aksa juga bertekad mensejahterakan para imam masjid, guru mengaji, guru sekolah minggu dan pemandi jenazah.

"Sistem pengelolaan sampah juga akan kita rubah total tidak ada lagi yang namanya iuran sampah. Sampah cukup jadi tanggung jawab pemerintah kota tidak usah dibebankan lagi ke masyarakat," tandasnya.

Appi juga berencana memindahkan rumah jabatan walikota ke Kecamatan Manggala, tujuannya agar bisa melihat langsung kondisi masyarakat sepanjang perjalanan ke balaikota.

Tidak hanya itu, Appi juga akan memprogramkan umroh gratis setiap tahun terhadap 20 masyarakat miskin, 30 Tokoh Masyarajat, imam masjid dan guru ngaji serta 50 orang ketua RT RW.

Juga membangun 3 Rumah Sakit Umum Daerah tanpa kelas, pembangunan co-working Space 4.0 di setiap Kelurahan bagi pemuda, rumah kreatif bagi perempuan, bantuan modal usaha bagi masyarakat miskin serta masih banyak program pro rakyat kecil lainnya.

Kalah melawan kotak kosong pada Pilkada 2018, tak membuat Appi putus asa. Dia tetap optimistis maju sebagai bakal calon Wali Kota Makassar. Dan melihat gerakan Appi beserta tim suksesnya, yang tak henti melakukan sosialisasi visi misinya yang pro rakyat, tampaknya dalam Pilwakot tahun ini, Appi bakal meraih hasil maksimal. Tanda-tandanya mulai terlihat, dengan antusiasme warga dalam menyambut dirinya dalam berbagai kesempatan.

Untuk diketahui, Pilkada Makassar 2020 merupakan ulangan dari Pilkada 2018. Saat itu, pemilihan hanya diikuti calon tunggal yaitu Munafri Arifuddin yang beepasangan  dengan Andi Rahmatika Dewi.

Namun, Munafri dan Andi Rahmatika kalah melawan kotak kosong. KPU kemudian menyatakan Pilkada Makassar harus diulang pada 2020.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama