 |
| Iqbal Suhaeb, Pj Wali Kota Makassar |
Oleh: Aris Kuncoro
Iqbal Suhaeb, Pj Wali Kota Makassar masa jabatannya akan berakhir pada bulan April ini. Hampir setahun dia menjadi Pj Wali Kota Makassar, sejak dilantik pada 13 Mei 2019.
Suara sumbang pun banyak berseliweran terhadap kinerjanya. Baik dari tokoh masyarakat maupun anggota DPRD.
Nyaris tidak ada karya yang patut dibanggakan dari Pj Wali Kota ini. Malah bisa dibilang dia telah gagal dalam memimpin Kota Makassar.
Tak hanya soal prestasi yang dinilai nihil. Iqbal Suhaeb juga dinilai gagal melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak.
Legislator Golkar DPRD Kota Makassar, Abdul Wahab Tahir, misalnya, menyebut Iqbal Suhaeb kurang bisa membangun koordinasi yang baik dengan sejumlah pihak di Kota Makassaar. Baik dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) maupun seluruh stakeholder di kota Makassar, termasuk dengan kalangan DPRD Kota Makassar.
Koordinator Formaksi Sulsel Asdar Akbar juga menyebut, tanggung jawab yang diberikan sebagai Pj Wali Kota Makassar tidak dijalankan secara maksimal oleh Iqbal.
Asdar menilai Pj Walikota Iqbal gagal menjalankan tugasnya sesuai visi misi yang dia sendri paparkan saat ingin menjadi Pj. Walikota.
Beberapa program Pj Walikota ini tidak bisa dituntaskan khususnya di daerah makassar, misalnya soal kamacetan, joroknya kanal, semrawutnya pasar, dan joroknya pantai Losari itu, disebut Asdar membuktikan kinerja Iqbal yang lamban.
Pj Wali Kota Iqbal juga dinilai gagal menata birokrasi kota Makassar, dan tak mampu membuat terobosan yang kreatif dan inovatif.
Hal ini tidak sejalan dengan Gubernur memiliki karakter kreatif inovatif yang setiap harinya selalu ada terobosan.
Asdar pun mendesak agar Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, segera mencopot Pj. Wali Kota Makassar.
Asdar juga memberikan saran dan masukan jika nanti pergantian PJ. Wali Kota Makassar jangan ada yang berkepentingan sebab akan ada hajatan besar yakni Pemilihan Wali Kota.
Yang terbaru, di tengah wabah virus corona, Pj Walikota Makassar Iqbal Suhaeb juga dinilai kurang fokus dalam melakukan penanganan virus corona, tapi justru sibuk melakukan pelantikan pejabat di lingkup pemerintah kota Makassar.
Dalam sepekan Iqbal Suhaeb yang diwakili oleh sekda pemkot Makassar telah melakukan pelantikan tiga kali dan terkesan dilakukan dengan sembunyi sembunyi.
Anggota DPRD Makassar dari Fraksi NasDen, Supratman mengatakan apa yang dilakukan pemkot tersebut patut dicurigai, bahwa ada dugaan poltik di balik pentikan ini.
Menurutnya, pelantikan ini di tengah wabah virus corona kurang patut dilakukan.
Pj Walikota dan jajarannya harusnya fokus saja dulu dalam penanganan virus corona.
Menurut Supratman, jika pelantikan terus dilakukan akan mempengaruhi nantinya kerja dalam penanganan virus corona.
Alasannya, kalau pejabat baru lagi, pastinya butuh lagi penyesuaian, sementara ini situasi penangangan covid 19 harus dilakukan tindakan cepat.
Politisi NasDem yang akrab sapa Supra itu pun menyarakankan kepada Gubernur Sulsel untuk melakukan evaluasi terhadap Pj Wali Kota Iqbal.
Anggota DPRD Kora Makassar Abdul Wahab Tahir juga berharap, PJ Walikota Makassar segera diganti.
Agar koordinasi dan pengambilan kebijakan soal pemerintahan bisa berjalan lebih baik dan koordinasi antar OPD bisa baik, maka menurut Abdul Wahab, sebaiknya PJ Walikota diganti. Mengingat bulan April ini masa jabatannya telah berakhir
Tapi, tentu saja, pengganti PJ Walikota Makassar perlu diisi oleh Pejabat yang memiliki kemampuan yang baik dalam mengelola pemerintahan. Khususnya pengganti PJ Walikota Makassar harus mampu menjaga dan tegas untuk mewujudkan netralitas Aparat Sipil Negara (ASN) di Pilwalkot Makassar.
Pengganti PJ Walikota juga harus mampu menjalankan roda pemerintahan dengan baik, agar pelayanan bisa berjalan dengan maksimal. Dan mampu berkoordinasi dengan baik dengan seluruh stakeholder di Kota Makassar
Selain itu, pengganti PJ Walikota harus bisa menjamin netralitas ASN di dalam pelaksanaan semua tahapan Pilwalkot Makassar.
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, tampaknya perlu segera menyiapkan pengganti Iqbal Suhaeb sebagai Pj Wali Kota Makassar yang lebih kredibel.
Tags
Opini
