Oleh: Nasrullah Larada
(Ketum PP KBPII)
(Disampaikan dalam Webinar oleh LeSPK, Yogyakarta)
Pekikan Merdeka...
Tak pernah henti di ambang 1945
Teriakan Allahu Akbar membara
Menggema hampir diseluruh pelosok tanah persada
Korbankan semua
Harta...
Benda...
Sanak dan keluarga..
Semua demi tanah air yg dicinta
Hingga tepat jam 10, 17 Agustus empat lima
Indonesia merdeka dan merdeka
Pasca Merdeka...
Banyak adaptasi yg telah ditorehkan
Penyusunan Dasar Negara
Undang Undang Dasar
Konstitusi
Dan seabrek landasan kenegaraan
Munujukkan segenap umat Islam sangat tinggi nilai toleran
Mengabarkan bahwa komposisi mayoritas rakyat Indonesia mampu mengadaptasi kemajemukan
Membuktikan bahwa para pemimpin muslim indonesia selalu kedepankan keadaban
Perjalanan kepemimpinan negara melesat melaju
Nyaris lupa peran dan perjuangan para pendahulu
Seabrek kepentingan dan kejumawaan lah yg dituju
Lengah pertahankan nilai luhur yg di ampu
Para pendahulu pejuang pun hanya duduk termangu
Berdiri terpaku...
Melihat keserakahan yg ditampilkan ditiap waktu
Keserakahan merampok sumber daya alam
Ketamakan menjual kekuasaan yang beragam
Kepongahan tanpa asa yg dipertontonkan kepada masyarakat awam
Kekejian mengoyak demokrasi yg telah tertanam
Kini kita hanya bisa melihat
Berpangku tangan tanpa daya tuk berbuat
Melihat para penjajah masuk tanpa berdaulat
Membiarkan para penjarah kekayaan negara berserikat
Kini
Saatnya kita bangun kedaulatan
Kita rebut kembali kemerdekaan
Kita tanamkan nilai2 dan karakter kebangsaan
Kita bangunkan para generasi penerus bangsa dari keterlenaan
Sekarang atau tidak sama sekali ditelan sang rembulan
75 tahun bangsa kita merdeka
Tantangan baru kita bukan lagi negata amerika
Buka negara2 uni eropa
Bukan negara cina
Bukan negara india
Mereka sdh dilibas covid 19
Dibumihanguskan corona
Tantangan nasib bangsa adalah
Para pemimpin kita
Masyarakat kita
Rakyat Indonesia
Mampukah kita bangkit melawan pandemi
Sanggupkah kita berdiri
Menegakkan kedaulatan pangan untuk mandiri
Menghalau covid dengan tangan kita sendiri
"Sajak 75 Tahun Merdeka untuk Bangsa Berdaulat ini dibacakan oleh penulisnya dalam Webinar dengan Titel Ekspresi Anak Negri 75 th Indonesia Merdeka. Dengan Thema Bangun Jiwa, bangun Raga untuk Indonesia Merdeka. Adalah rentetan Webinar Kebangsaan serie satu, yang diselenggarakan pada Sabtu 15/8/2020, jam 19.30-21-30.
Sebelumnya sudah ada Webinar pertama dengan thema Pendidikan Kebangsaan di Era Virtual pada tanggal 4 Juli 2020 dan Siapa Diuntungkan Dalam Mengelola Kebhinekaan dan Merawat Ke-lndonesiaan, pada 1 Agustus 2020", kata In'AM el Mustofa selaku ketua LeSPK Yogyakarta.
Jadi Webinar Sabtu malam, 15/8 kemarin, lanjut In'AM, adalah malam puncak serie Kebangsaan satu. Semoga serie berikutnya akan menyusul.
Selain Nasrulla Larada, juga tampil Dr. Memet, dengan serulingnya yang sangat memukau. Dengan lagu Indonesia Pusaka.
Ada juga Najib Azca tampil lugas membawakan sajak Sutardji Coulzom Bahri.
Sayang JK dan Aneis tak datang namun tidak mengurangi kemeriahan dan kekhidmatan memperingati 75 tahun INDONESIA MERDEKA.
Kritik tajam juga disampaikan Prof Siti Zuhro karena pemerintah selaku penyelenggara negara justru menelantarkan anak bangsa tumbuh dengan rasa curiga.
Tak ketinggalan Rektor UII Yogyakarta, Prof. Dr. Fathul Wahid, menyampaikan orasi, "Memerdekakan Warga Negara"
Webinar itu sendiri dibuka oleh Prof. Gunawan Sumodiningrat, Dewan Pakar LeSPK. (Syudono Sueb/Mas)