Rakor Forkopimda, Pangdam VI/Mlw Tekankan Perubahan Prilaku Masyarakat

 


SAMARINDA (wartamerdeka.info) – Pangdam VI/Mlw, Mayjen TNI Heri Wiranto, S.E.,M.M., M.Tr. (Han) didampingi Danrem 091/ASN Brigjen TNI Cahyo Suryo Putro, S.I.P, M.S.i hadiri Rapat Koordinasi Forum Koordinasi Pimpinan Dearah (Forkopimda) se Kaltim di Ruang Serbaguna Kantor Gubernur Kaltim, Kamis (4/2/2021).

Gubernur Kaltim H Isran Noor membuka Rapat Koordinasi Forum Koordinasi Pimpinan Dearah (Forkopimda) se Kaltim, Percepatan Penanganan Covid-19 di Kaltim.

"Pada rapat hari ini, kita tidak lagi berbicara data, tetapi mencari solusi dan strategi bagaimana menghadapi kondisi Kaltim yang kemarin (Rabu, 3 Februari 2021), memecahkan rekor tertinggi selama pandemi Covid-19 di Kaltim. Karena terkonfirmasi positif bertambah 903 kasus. Dan meninggal dunia 13 orang,” kata Isran Noor.

Dan hari ini, lanjut Isran, mencari solusi bagaimana meningkatkan dan mendorong kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.

Kemudian tambahnya, melakukan koordinasi yang lebih intens ke tingkat bawah, mulai gubernur, bupati/walikota, camat sampai desa, termasuk mempersiapkan dan membentuk posko-posko.

Juga upaya bagaimana mengurangi dan menekan tingkat kematian, karena selama ini walaupun lebih rendah secara nasional, tetapi cukup tinggi.

"Kalau tidak salah 2,4 persen, mestinya dibawah 1 persen, kalau perlu tidak ada," tegas mantan Bupati Kutai Timur ini.

Pemerintah ungkapnya, berharap kepada para kepala daerah khususnya bupati dan walikota agar kebijakan yang dibuat bisa dikuti daerah.

"Sebagai upaya bersama meminimalisir bahkan memutus rantai penularan Covid-19 di masing-masing daerah," tandas Gubernur.

Sedangkan Pangdam VI/Mlw, Mayjen TNI Heri Wiranto S.E, M.M, M.Tr (Han) menyampaikan, “Seiring dengan meningkatnya Covid 19 kita harus segera mengambil langkah untuk menurunkan angka positif karena jika angka positif terus bertambah kita akan kewalahan di tenaga medis, langkah untuk mengurangi angka positif Covid 19 kita harus melaksanakan perubahan prilaku masyarakat untuk melaksanakan strategi pencegahan dari 3M menjadi 5M yakni menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas. dan ini nanti akan di bantu oleh Babinsa dan Bhabinkamtibmas”.

“Ini harus diterapkan sampai ke level - level bawah agar semua masyarakat dapat memahaminya. Jangan sampai kita tidak bisa menurunkan angka positif ini, jika angka positif ini tidak bisa diturunkan maka kita akan kewalahan dalam penanganannya”, tuturnya.

“Saya mempunyai usul bagaimana yang sakit tidak terlalu parah di tangani oleh puskesmas - puskesmas yang ada dengan cara mendorong obat - obatan ke daerah - daerah yang ada dan jika tenaga kesehatan mengalami kekurangan personel kami siap membantu dikarenakan TNI - AD mempunyai tenaga kesehatan juga yang terdapat di batalyon – batalyon”, saran Pangdam.

“Kami dari TNI siap untuk membantu tenaga kesehatan kapanpun di butuhkan dan kita harus  harus melakukan operasi yustusi di hari - hari libur agar tidak ada mobilitas masyarakat yang keluar rumah dengan kegiatan yang tidak perlu. Kami dari Kodam akan memerintahkan jajaran Kodim - Kodim untuk menyemprot tempat - tempat keramaiam agar kita terbebas dari virus Covid 19”, jelasnya.

Kapolda Kaltim, Irjen Pol. Drs. Herry Rudolf Nahak, M.Si. juga menyampaikan “Peningkatan ini terjadi karena di daerah hulu sudah kendor dalam pendisiplinan Protokol kesehatan. Ingat walaupun kita sudah memakai masker dan mencuci tangan kita bisa saja tetap terkena virus Covid 19”.

“Saya setuju dengan gagasan Pangdam terkait dengan gerakan Kaltim silent atau tidak ada aktifitas beberapa hari di wilayah Prov. Kaltim. Kita lihat mahulu dan kubar yang pertama - pertama daerah tersebut steril tetapi saat ini menjadi merah dikarenakan disiplinnya kendor sehingga perlu kita ingatkan basis - basis yang ada di RT - RT untuk kembali mengingatkan untuk tetap memperkuat protokol kesehatan,” jelasnya.

“Kita juga harus melaksanakan operasi yustisi dan ini harua kita lakukan dengan keras jika kita hanya menegur saja maka kejadian tersebut akan terulang kembali. Untuk Karantina kebanyakan pasein banyak yang stres karena pelayanan terbatas sehingga banyak OTG yang memilih isolasi mandiri dan ini yang menambah kluster - kluster keluarga.Yang paling penting saat ini adalah kesadaran dari masyarakat dan kesadaran dari masyarakat yang terinfeksi virus Covid 19”, tutupnya.

Dilanjutkan para bupati/walikota yang ikut secara virtual, melaporkan upaya yang telah dilakukan, dimulai dari Walikota Balikpapan HM Rizal Effendi dan diakhiri Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh.

Tampak Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi, Ketua DPRD H Makmur HAPK, Sekdaprov Kaltim HM Sa’bani, Asisten Pemkesra HM Jauhar Efendi, kepala OPD dan Biro di lingkungan Pemprov Kaltim. 

Sumber: Penrem 091/ASN

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama