Mogok Kerja, Puluhan Produsen Tahu Tempe, Lakukan Swiping Di Pasar Induk Cikurubuk Kota Tasikmalaya

TASIKMALAYA (wartamerdeka.info) - Para pedagang dan Produsen Tahu tempe yang terwadahi dalam sebuah himpunan di kota Tasikmalaya hari ini mogok kerja.

Mereka juga melakukan swiping di Pasar Cikurubuk melarang produden berjualan tahu tempe dinpasar.

Ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas para pedagang dan produsen untuk bersama-sama protes kepada pemerintah, terkait harga bahan baku yang melonjak.

Pelaku sweeping ada 15 orang, gabungan dari anggota Kopti dan Perhimpunan Produsen Tahu Tempe Kota Tasikmalaya.

Saat sweeping didapati ada salah seorang yang  dianggap membangkang, berjualan dan memproduksi sendirian, padahal seminggu sebelumnya sudah dijasih pemberitahuan, alhasil si pedagang yang bernama Yusup itu dikasih pengertian dan produk tahunya disuruh dibawa pulang, agar transaksinya di rumah saja.

Menurut Imin Muslimin yang bertindak sebagai sekretaris serta yang memimpin swiping, mogok produksi ini akan dilakukan selama 3 hari, yaitu sampai hari Senin.

"Jika misalkan harga kedelai masih mahal seperti ini, tidak menutup kemungkinan untuk melakukan mogok kerja lagi. Pokoknya pemerintah harus mencari solusinya," tandasnya.

Di tempat yang sama Wakil Ketua Perhimpunan Produsen Tempe Tahu setempat Leo, menyebut bahwa sebenarnya pabrik tahu tempe ini kebanyakan dari Singaparna kabupaten Tasikmalaya  dan dari Ciamis yang memasarkan produknya di Pasar Cikurubuk ini, yang dari kota Tasikmalaya hanya 30% nya saja.

"Jumlah keseluruhan labrik tahu tempe di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya dari tahun 2012 berjumlah 2500 pabrik, kemungkinan sekarang semakin banyak karena kami lihat persaingan semakin ketat,"  ungkap Leo kepada wartawan.

Sedangkan Yusup,di tempat yang sama mengucapkan permintaan maafnya karena miskomunikasi.

 "Saya mohon maaf kepada teman teman seperhimpunan atas miskomunikasi ini. Bukan saya tidak berpartisipasi namun selebaran itu kurang saya lahami, dan tahu pesanan ini akan saya bawa ke rumah, biar pemesan yang mengambil ke rumah", katanya. ( H.Adam )

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama