Yang Pantas Duduk Di Kursi Sekda Lamongan

Oleh: W. Masykar

"Setidaknya itulah kriteria yang harus dimiliki oleh kandidat Sekda Lamongan", ujar direktur LP3M Lamongan. 

Siapa Sekda Lamongan? Seperti yang pernah diulas di wartamerdeka. Info beberapa waktu kemarin, tampaknya publik kota Tahu Campur itu terus mengintip ketat siapa gerangan yang sesungguhnya layak menempati kursi yang kini masih diduduki oleh pejabat propinsi Aris Mukiono selalu Plt. Sekda sampai dilantiknya Sekda definitif. Demikian besarnya animo masyarakat yang ingin tahu bahkan memiliki Sekda definitif sampai yang dipersoalkan bukan hanya sosoknya, tapi lebih pada kriteria yang pantas duduk di kursi yang kini masih memanas tersebut. 

LP3M Lamongan, Nu'man Suhadi, misalnya lebih senang menyebut kriteria yang pantas untuk menduduki posisi sekda dari pada menyebutkan nama, atau sosok seperti apa? 

"Kalau saya lebih sreg menyebut kriteria yang layak daripada menyebut nama atau menunjuk orang, " Kata Nu'man Suhadi, direktur LP3M kabupaten Lamongan. 

Menurut dia sedikitnya ada tiga kriteria yang pantas duduk di kursi "panas" Sekda Lamongan, pertama jelas tahu dan mengerti arah program dan kebijakan dari visi dan misi Bupati lamongan dalam 4 setengah tahun kedepan. 

Mampu mengimplementasikan program program dan menjabarkan apa yang dimaksud bupati sebagai Kejayaan Lamongan yang Berkeadilan. Kedua, kreatif, produktif dan inovatif dalam menjalankan visi dan misi  Bupati lamongan, dan ketiga, Punya latar belakang prestasi yang jelas selama berada di pemerintahan, dengan begitu pengalamannya tidak perlu dipertanyakan. 

Untuk mendapatkan kriteria tersebut, masih kata Nu'man, sebaiknya Bupati lamongan menggunakan konsep lelang jabatan. 

"Artinya siapa saja dipersilahkan untuk mengajukan diri dan kemudian mereka yang maju menyampaikan presentasi nya di depan bupati dan wakil bupati, dengan begitu kepentingan politik dukung mendukung saat pilkada kemarin bisa diminimalisir, " ungkap Mas Nuk, panggilan pria asal pantura ini. 

Sampai tulisan ini dibaca, pejabat dengan initial MN, KY, ZR masih pada posisi yang diperhitungkan, meski pun pada akhirnya yang duduk di kursi Sekda ternyata yang berinitial SJ atau tidak sama sekali dari empat initial tersebut. Berbagai kemungkinan bisa saja terjadi. Sebab faktor spanning of interest and conflict of interest masih terus semakin kuat.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama