Bantuan Keuangan Disunat, Pemkot Tasikmalaya Khawatir Pekerjaan Yang Sedang Berjalan Terhambat

TASIKMALAYA (wartamerdeka.info) -Tasikmalaya Kota kini sedang giat melaksanakan pekerjaan, terutama pekerjaan fisik seperti drainase yang anggarannya sebagian besar memakai dana dari bantuan Keuangan (Bankeu) Prov Jawa Barat.

Namun, Pemkot Tasikmalaya khawatir, pembanguna terganggu, karena Pemerintah Provinsi Jawa Barat melakukan refocusing, diperkirakan sebesar Rp 169,3 milyar kepada bantuan keuangan Pemerintah Kota Tasikmalaya.

Refocusing adalah pemotongan dana kegiatan anggaran pemerintah yang semula digunakan untuk membangun Daerah.

Sebelumnya bantuan keuangan (bankeu) Provinsi Jabar untuk Kota Tasikmalaya, sejumlah Rp 452 miliar. Akibat refocusing, nilainya berkurang menjadi Rp 282,7 miliar.

Demikian  dikatakan Sekda Kota Tasikmalaya Drs H Ivan Dicksan, kemarin.

"Kita memahami kondisi keuangan saat ini di semua pemerintah kota, kabupaten termasuk provinsi sedang tidak stabil karena imbas covid  19, ini mau tidak mau akan berdampak terhadap kemampuan belanja," ujarnya.

Pemkot Tasikmalaya sudah melakukan rapat pembahasan soal pengurangan bantuan keungan (bankeu) tersebut yang dipimpin oleh H Muhammad Yusuf sebagai Walikota Tasikmalaya yang baru beberapa bulan ini dilantik.

Kata Ivan, sebagai salahsatu upaya, Pemerintah Kota Tasikmalaya melakukan komunikasi dengan Pemprov, tujuannya supaya bankeu yang di-refocusing bisa lebih ditekan, tidak sebesar nilai yang telah disebutkan tadi, khususnya untuk pekerjaan yang sedang berjalan.

Namun, jika kebijakan pemprov tersebut sudah final, maka Pemkot Tasikmalaya akan mengkaji ulang penganggaran, supaya bankeu untuk pekerjaan yang sedang berjalan tidak terkena dampak.

Terpisah,Walikota Tasikmalaya M.Yusuf mengatakan, kondisi ini tak akan menjadikan kegiatan proyek yang sudah berjalan menjadi mangkrak.

"Sudah kita hitung semua. Jadi Insya Allah pembangunan akan terus berjalan,"katanya.

Dan Yusuf mengingatkan pada pihak ketiga agar tidak mengabaikan kualitas pekerjaan. Meski mereka harus menyesuaikan antara nilai (nominal) dengan masa waktu pekerjaan.

Terkait Bantuan Keuangan (Bankeu) Provinsi Jabar ini, pihaknya sudah menemui Pemprov didampingi DPRD, Pemkot sudah cleansing, tak semua direfocusing, Karena banyak pekerjaan yang sudah kontraktual," kata Yusuf.

"Volume pengerjaan pasti berkurang. Kalau kualitas tak boleh berkurang, bersabar saja, karena kita mengandalkan Provinsi," demikian kata walikota (HA)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama