Lamongan, Peringkat 1 Nasional Green Leadership Nirwasita Tantra

LAMONGAN (wartamerdeka.info) - Ada kabar menggembirakan bagi warga Lamongan. Rabu (20/7/2022) ini, Pemkab Lamongan diumumkan, memperoleh Peringkat 1 Nasional Penghargaan Nirwasita Tantra 2021, untuk Kategori Pemerintahan Daerah Tingkat Kabupaten Besar dari Kementerian Lingkungan Hidup. 

Selain itu, juga Peringkat Pertama Nasional Penghargaan Green Leadership Nirwasita Tantra tahun 2021 kategori Pemerintah Daerah Tingkat Kabupaten Besar.

“Ini amanat bagi kami, tetap komitmen dan peduli menjaga lingkungan hidup. Kami berkomitmen terus menjaga kelestarian lingkungan hidup tidak hanya saat ini tetapi hingga anak cucu kita nanti,” ungkap Bupati Lamongan. 

Ketua DPRD Kabupaten Lamongan juga memperoleh peringkat 1 nasional Penghargaan yang sama, Green Leadership Nirwasita Tantra tahun 2021 kategori DPRD tingkat Kabupaten Besar.

Nirwasita Tantra adalah penghargaan pemerintah kepada kepala daerah yang berhasil merumuskan dan menerapkan kebijakan sesuai prinsip metodologi pembangunan berkelanjutan sehingga mampu memperbaiki kualitas lingkungan hidup. 

Seperti diketahui, Permasalahan lingkungan dan kepadatan penduduk juga industrialisasi memunculkan empat isu yang menjadi PR pemkab Lamongan. 

Empat isu crusial tersebut; pengelolaan sampah dan limbah B3 medis covid-19 yang belum optimal. Penanganan banjir dan kekeringan. Terjadinya penurunan kualitas air permukaan, dan Adanya alih fungsi lahan dan berkurangnya area resapan.

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengungkapkan, Pemkab mengeluarkan berbagai kebijakan dan banyak berinovasi untuk menyelesaikan sejumlah isu tersebut. 

Penanganan sampah dan limbah, misalnya, Pemkab memiliki inovasi Samtaku (Sampahku Tanggungjawabku), berhasil menyumbang pengurangan sampah menjadi 52,3 ton/hari dari yang sebelumnya 20,92 ton/hari, dan menambah nilai ekonomi sampah menjadi naik 500 juta- 1 milyar/tahun. Hingga menjadikan Lamongan sebagai rujukan studi tiru dari beberapa kabupaten di Indonesia.

“Selain Samtaku juga melakukan optimalisasi program kampung iklim, optimalisasi program adiwiyata di setiap sekolah, kampanye pengurangan sampah plastik, dan program Green and Clean. Untuk limbah medis dan B3 yang meningkat karena covid, kami telah melakukan terobosan dengan pembangunan RS Covid-19 yang dilengkapi dengan fasilitas pengelolaan limbah medis,” jelas Bupati Pak Yes.

Terkait banjir dan kekeringan, Pemkab telah melakukan penanganan serius dengan membuat beberapa kebijakan, melalui berbagai keputusan Bupati terkait status tanggap darurat bencana hingga forum koordinasi pengurangan resiko bencana. Termasuk, normalisasi waduk, pengembangan desa tangguh bencana, hingga pengembangan tim reaksi cepat tanggap bencana.

“Terpenting, saat ini masyarakat bisa merasakan kehadiran pemerintah dalam menangani banjir dan kekeringan sehingga tidak berdampak pada kondisi sosial dan ekonomi masyarakat,” lanjut bupati. 

Selain itu, keberhasilan menjaga kualitas air permukaan dengan berbagai kebijakan dan inovasi, menggunakan inovasi onlimo untuk pemantauan kualitas air secara kontinu. Hasilnya, nilai indeks kualitas air meningkat dari 66,67 di tahun 2019 menjadi 68,18 di tahun 2020. 

Alih fungsi lahan dan berkurangnya area resapan, melalui berbagai kegiatan diantaranya kegiatan penghijauan, lamongan green school, konservasi kawasan pesisir, hingga pembangunan taman tematik, Lamongan berhasil meningkatkan nilai IKTL (Indeks Kualitas Tutupan Lahan) nya dari 57,67% menjadi 58,91%.

Usaha dan inovasi pemkab Lamongan berkat kolaborasi dengan berbagai pihak terkait, seperti DPRD, Dinas Lingkungan Hidup, kader lingkungan, juga kader RT yang guyub. (Mas)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama