Mahasiswa Unisla KKN, Jadi Jembatan Informasi Pembangunan Daerah

LAMONGAN (wartamerdeka.info) - Bupati Lamongan Yuhronur Efendi memberangkatkan 1.159 mahasiswa UNISLA untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN), Senin (1/8).

KKN berlangsung selama 30 hari kedepan ini akan dilaksanakan di 30 desa yang tersebar di 10 kecamatan di Kabupaten Lamongan.

“Mahasiswa memiliki peran mewujudkan Lamongan yang inklusif. Dengan penempatan di desa-desa mahasiswa bisa menjadi jembatan informasi  pembangunan yang dilakukan pemerintah sekaligus menjadi pengamat, melihat di lapangan bahkan bisa membantu masyarakat untuk merealisasikan program pemerintah seperti realisasi dana dusun. Sehingga dengan kehadiran mahasiswa, masyarakat desa semakin terbantu dengan nilai gotong royong,” ucap bupati dihadapan mahasiswa UNISLA.

Bupati menyampaikan para mahasiswa terkait berbagai program yang terus diimplementasikan pemerintah, seperti program prioritas Jamula, penyaluran dana dusun, hingga gerakan membangun pariwisata ramah dan terintegrasi (Rama Sinta). 

Kondisi perekonomian Lamongan terus mengalami peningkatan, dari yang terkontraksi 2,65 persen akibat pandemi mampu tumbuh menjadi 3,43 persen pada 2021. Pertumbuhan itu ditopang oleh berbagai potensi seperti tanaman pangan, hortikultura, perikanan, peternakan, industri, perdagangan, hingga pariwisata yang menarik untuk dikembangkan.

“Dengan kehadiran mahasiswa KKN di tengah-tengah masyarakat diharapkan dapat menyalurkan energi positif dan spirit untuk tumbuh bersama,” harap Pak Yes. 

Rektor UNISLA, Bambang Eko Muljono, tahun ini UNISLA tidak hanya memberangkatan mahasiswa KKN Reguler Tematik, namun juga memberangkatkan mahasiswa program pengembangan kreativitas mahasiswa dalam rangka optimalisasi penanganan sampah di Desa Sekaran Kecamatan Sekaran melalui digitalisasi bank sampah menuju desa mandiri sampah 2025.

"Melalui pemanfaatan biopori dan gerabah dari ngapuk, ini dilakukan sebagai mitigasi banjir tahunan dan perekonomian di Desa Blawi serta sekolah perempuan di desa Tambakmenjangan," pungkasnya. (Mas)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama