Banjir Badang Di Kec Pameungpeuk, Garut, Rendam Ratusan Rumah

Ruas jalan menuju ke wilayah Garut selatan  terputus kena longsor

GARUT (wartamerdeka.info) -  Sejumlah desa di Wilayah Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat dilanda banjir badang.

Banjir ini terjadi akibat dari luapan sungai Sungai Cikaso dan Sungai Cipalebuh di Kecamatan Pameungpeuk.

Sedikitnya tercatat delapan desa di wilayah itu terendam banjir. 

Banjir ini terjadi sejak pukul 23.30 pada Rabu tanggal 21 September 2022 hingga Jumat pagi.

Selain merendam ratusan rumah, ribuan warga di beberapa kampung dari beberapa desa, terpaksa mengungsi sementara ke lokasi yang lebih aman. Nsmun hingga saat ini tidak ada korban jiwa dalam musibah itu.

Bupati Garut Rudy Gunawan mengemukakan,  pihaknya sudah sudah minta kepada Camat untuk segera melakukan evakuasi dan menyelamatkan jiwa masyarakat terlebih dahulu ke lokasi lebih aman.

Hujan deras yang turun sejak kemarin petang hingga tadi malam tadi membuat sungai sungai besar yakni Cikaso dan Cipalebuh meluap. Saat ini pemerintah daerah (Pemda) Garut, tengah fokus melakukan evakuasi korban.

“BPBD saat ini tengah melakukan pendataan korban dan rumah yang terdampak bencana banjir dan longsor,” kata Rudy, Jumat (23/9/2022)..

Untuk membersihkan material banjir, Rudy telah mengintruksikan Dinas PUPR menurunkan alat berat ke lokasi bencana. “Saya meminta pak dirut PDAM untuk menggeser tangki air bersih ke lokasi bencana,” kata dia. 

Sementara bagi para korban terdampak yang membutuhkan pertolongan medis, Puskesmas dan Rumah Sakit Pameungpeuk siap memberikan layanan secara gratis. “Jadi tinggal datang saja,” ujar dia.

Untuk memastikan layanan ketersediaan bahan pangan, Rudy meminta Dinas Ketahan Pangan (DKP) Garut, segera mengeluarkan cadangan beras bagi korban bencana banjir bandang Pameungpeuk. “Semua biaya kegiatan kita akan bebankan kepada BTT (belanja tak terduga),” kata dia.

Delapan desa yang  terdampak banjir, yakni Desa Pamengpeuk, Sirnabakti, Paas, Mandalakasih, Jatimulya, Bojong, Bojong Kidul, dan Desa Mancagahar terdampak banjir.

Dari jumlah itu, empat desa yaitu Desa Sirnabakti, Pamengpeuk, Paas, dan Mandalakasih yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Cikaso dan Cipalebuh terdampak paling parah. 

Rekapan sementara hingga Kamis (22/3/2022) malam mencatat, data kerusakan rumah warga terdampak banjir di Kecamatan Pamengpeuk mencapai 200 rumah, sementara pengungsi warga yang tersebar di beberapa kampung dan desa di Kecamatan Pameungpeuk mencapai 1.929 jiwa. Rinciannya pengungsi Desa Sirnabakti sekitar 643 jiwa, serta Desa Paas sekitar 1.286 jiwa.

Beberapa ruas utama jalur menuju ke wilayah Garut selatan  terputus tertimbun longsor. Meskipun sempat stak, arus lalu lintas ke wilayah selatan Garut kembali normal.

Inilah rincian 8 desa yang terdampak banjir:

1. Desa Sirnabakti: RW 01 Kp.Leuwigenteng, 80 Rumah, 93 KK289 Jiwa, RW 013 Kp. Sirnagalih 120 Rumah, 167 KK, 354 Jiwa

2. Désa Pamengpeuk, yang evakuasi ngungsi sekitar 90 0rang, ysng terdampak sekitar 300 orang

3. Desa Paas:

Kp. Cigodeg rw 03: 9 KK 40 Jiwa

Kp. Cigodeg Rw 04: 8 kk 40 jiwa

Kp. Cigodeg Rw 05: 21 Kk 105 jiwa

Kp. Segleng Rw 06: 40 Kk 200 jiwa

Kp. Segleng Rw 07: 21 kk 85 jiwa

Kp. Segleng Rw 08: 140 kk 700 jiwa

4. Desa mandalakasih

5. Desa Jatimulya

6. Desa Mancagahar

7. Desa Bojong Kidul

8. Desa Bojong

(A)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama