Harga Minyak Dunia Turun, Tapi Subsidi dan Kompensasi BBM Tetap Naik, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Menteri Keuangan Sri Mulyani

JAKARTA (wartamerdeka.info) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan meskipun harga minyak dunia turun dalam sebulan terakhir tidak akan membuat anggaran serta perhitungan mengenai subsidi dan kompensasi BBM menjadi turun.

Pemerintah, kata dia, telah menghitung subsidi dan kompensasi BBM tersebut dengan mengacu harga minyak dunia di kisaran USD90 hingga USD99 per barel. Dari perhitungan itu, rata-rata Indonesia Crude Price (ICP) masih USD97 dolar.

"Masyarakat saat ini bertanya sebab harga minyak sebulan terakhir mengalami penurunan. Kami terus lakukan perhitungan dengan harga minyak ICP turun USD90 dolar sekalipun maka subsidi masih, atau harga rata-rata ICP masih USD98,8 atau hampir USD99 dolar ataupun jika harga minyak turun hingga di bawah USD90 maka rata-rata ICP Indonesia masih USD97," jelasnya, dalam siaran langsung melalui channel YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu, 3 September 2022.

Dengan perhitungan itu, mantan direktur Bank Dunia ini melanjutkan, subsidi dan kompensasai untuk energi masih akan mengalami kenaikan.

"Kenaikan subsidi waktu itu sudah disampaikan di media dari Rp502 triliun tetap akan naik. Tapi, tidak jadi Rp698 triliun, tapi Rp653 Triliun. Itu jika harga ICP adalah rata rata USD99 per barel atau turun ke USD90 sampai Desember," ucapnya.

Intinya, kata Sri Mulyani, subsidi tersebut bergantung posisi ICP. "Jika harga ICP sampai USD85 per barel sampai Desember, kenaikan subsidi akan tetap yakni Rp502 triliun, jadi Rp640 triliun. Ini kenaikan Rp137 triliun atau Rp151 triliun tergantung harga ICP," imbuhnya.

Namun demikian, Sri Mulyani kembali menambahkan, pemerintah akan selalu memonitor perkembangan ICP yang bergerak sesuai suasana geopolitik. Adapun saat ini suasana proyeksi dunia masih akan dinamis. (A)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama