Rutan Kelas IIB Barru Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H

BARRU (wartamerdeka.info) - Peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW yang diperingati setiap 12 Rabiul Awwal tahun Hijriah oleh umat Islam merupakan momentum untuk kembali mengingat ajaran-ajaran dan perjuangan Rasulullah. Tak terkecuali seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan dan Pegawai Rumah Tahanan Kelas IIB Barru yang turut memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW tersebut. 

Peringatan tersebut tertuang dalam acara Maulid Nabi Muhammad SAW  dengan tema "Spirit Maulid Nabi Muhammad SAW, Menebar Empati, Memperkuat Silaturahmi Mewujudkan Insan Pengayoman yang BerAKHLAK" yang diselenggarakan di Mesjid  At Taubah Rutan Barru, Rabu (26/10/ 2022).

Acara Maulid Nabi tersebut dihadiri oleh Kepala Rutan Barru Mashuri Alwi, para pejabat struktural, para pegawai, Dharma Wanita Persatuan, dan seluruh warga binaan. Dalam acara Maulid Nabi ini turut hadir tamu undangan diantaranya Baznas Kab. Barru, Kepala KUA Kecamatan Barru, Ketua Pokjaluh Kab. Barru, perwakilan Komunitas Hijrah Peduli. 

Acara diawali dengan mendengarkan Shalawat Mahallul Qiyam yang dibawakan oleh kelompok tahfidz Rutan Barru. Setelah itu, pembacaan ayat suci Al-Quran yang dibawakan salah satu warga binaan.

Pada kegiatan Maulid ini, Karutan Barru Mashuri Alwi berkesempatan memberikan kata sambutan. 

Mashuri menyampaikan kondisi Rutan Barru yang lebih memfokuskan pembinaan bagi WBP melalui pendekatan agama.

Dikatakan, Program yang rutin dilaksanakan di Rutan Barru adalah  Program Kamar Tahfidz. Rutan Barru  berkomitmen untuk memfasilitasi warga binaan yang berminat menjadi penghafal Al-Qur'an.

"Kami berharap orang-orang yang masuk kesini tidak lagi menganggap bahwa tempat ini cuma sekedar untuk menjalani masa pidana saja, akan tapi mereka juga akan menemukan nuansa pesantren didalamnya" ujar Mashuri Alwi

Hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW yang dibawakan oleh Ustadz Safaruddin dalam tausiyahnya, bercerita tentang tradisi Maulid di Sulawesi Selatan yang identik dengan telur, batang pisang dan Songkolo.

Ternyata kata dia,  ketiganya memiliki makna simbolik. Telur dimaknai sebagia fase awal kehidupan. Batang pisang merupakan representasi dari tanaman yang keseluruhan bagiannya dapat kita manfaatkan mulai dari akar, batang, daun hingga buahnya. 

Dan songkolo (nasi dari beras ketan)  menggambarkan tentang persatuan yang kokoh. Hal ini bisa kita lihat bagaimana songkolo saling merekat satu sama lain dan karenanya meski dihempaskan ia akan tetap utuh. 

"Oleh karena itu perlu kiranya untuk memahami makna simbolik dari telur, pohon pisang dan songkolo agar dijadikan bahan untuk kembali mengevaluasi diri," ujar dia. 

Lebih lanjut dia menyampaikan pesan agar selalu bershalawat kepada Nabi. Siapa saja katanya yang bershalawat kepada Nabi sekali, maka Allah akan membalas shalawatnya sebanyak sepuluh kali. Itu berarti Allah akan menurunkan rahmatnya kepada orang tersebut. 

Kegiatan ditutup dengan penampilan salah satu pegawai yang membawakan lagu sholawat Nabi. Di akhir acara, seluruh pegawai dan warga binaan makan bersama dengan suasana penuh keakraban dan seluruh rangkaian acara berjalan dengan aman.

(Humas Rutan/Syam).

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama