Jemaat HKBP Ciketing Teguhkan Hati Lakukan Ibadah di Tempat Terjadinya Tragedi Penusukan

JAKARTA-Sekalipun ada isu yang beredar, bahwa akan adanya gangguan beribadah dari sekelompok massa yang mengatasnamakan Pembela Islam, namun warga jemaat HKBP (Huria Kristen Batak Protestan) Ciketing Bekasi, tetap teguhkan hati untuk beribadah di tempat terjadinya tragedi penusukan sebelumnya, untuk hari Minggu pagi ini (19/09/2010).

Hal ini menjadi kesimpulan rapat pengurus dan jemaat HKBP Ciketing disaksikan tim advokasi mereka, yang berlangsung Sabtu sore (18/09/2010), di sebuah tempat makan di Kalimalang, Bekasi Selatan.

Beberapa yang hadir diantara mereka pengurus dan jemaat antara lain: Sitorus, Purba, Sihombing, Pangaribuan, Ompusunggu, Siregar, Siahaan, Hutabarat, Jacobus MP dan Ketua Tim Advokasi, Saor Siagian, SH.

Menyimak apa yang dibahas dalam rapat tersebut, adapun maksud dan tujuan tetap dilakukannya peribadatan di tempat semula, di Ciketing, adalah karena para warga jemaat HKBP tersebut masih meyakini, bahwa tempat tersebutlah yang masih menjadi tempat beribadat sementara yang sudah diketahui Pemkot Bekasi, setelah terjadinya penggusuran dari sebuah tempat di Kompleks Pondok Tmur Bekasi.

Alasan lainnya disebabkan karena hingga terakhir ini, belum adanya kepastian tempat beribadah yang benar-benar secara formal dan positip dibicarakan dengan pihak HKBP Ciketing.

Menurut mereka, apa yang selama ini diperbincangkan di media, oleh pejabat Pemkot Bekasi maupun Pejabat lainnya soal opsi tempat peribadatan yang baru, sebenarnya belum menjawab substansi permasalahan.

Justru yang diinginkan warga jemaat adalah ketenangan dan kedamaian beribadat, tanpa gangguan dari pihak manapun, sesuai dengan Undang-undang Dasar ’45, bahwa kemerdekaan menjalankan ibadah dari setiap warga negara dijamin oleh Negara.

Oleh sebab itu, dengan keyakinan penuh, warga jemaat teguhkan hati untuk tetap melakukan peribadatan di tempat terjadinya penusukan Pendeta Luspida Simanjuntak, dan penatua gereja Asia Lumban Toruan pekan lalu.

Diperkirakan, untuk ibadah Minggu tersebut, akan diikuti sekitar 200 orang jemaat, dari sebanyak hamper 300 jemaat yang sudah terdaftar sebelumnya. Sebab sebagian jemaat terpaksa ada yang berpindah gereja, dan bahkan ada yang takut terhadap kemungkinan terjadinya gangguan susulan dari pihak-pihak yang tidak setuju adanya peribadatan di Ciketing.

Bertekad Hindari Bentrokan

Selain keputusan soal peribadatan Minggu pagi yang akan dilakuka besok pagi di Ciketing, para pengurus dan jemaat juga berkomitmen untuk menghindari segala bentuk perlakuan kasar dari pihak lain yang mungkin akan terjadi.

Para jemaat sepakat akan berjalan secara tertib dan rombongan, menuju tempat peribadatan. Namun, bilamana ada hadangan, mereka akan berusaha menghindar dan secara santun untuk melakukan upaya pendekatan secara persuasive.

Untuk itu, dalam pembahasan rapat tersebut, para warga akan diinstruksikan untuk tidak melakukan perlawanan, atau membawa benda apapun yang sifatnya untuk pembelaan diri.
Juga dibicarakan, bilamana ada instruksi dari aparat Pemkot maupun Kepolisian yang akan bermaksud melakukan evakuasi, akan diupayakan dialog semaksimal mungkin di lapangan.

Ephorus HKBP Dan Yenny Wahid Akan Hadir

Hal lain yang merupakan sesuatu yang spesial disampaikan dalam rapat tersebut, bahwa peribadatan Minggu tersebut akan dihadiri oleh Ompu I, Ephorus HKBP, Pendeta Dr. Bonar Napitupulu, MTh, yang secara khusus datang dari Kantor Pusat HKBP Pearaja Tarutung, Tapanuli Utara, Sumatera Utara.

Kedatangan tersebut tentu dimaksudkan untuk memberi dukungan moril secara langsung, akibat penderitaan jemaat HKBP Ciketing yang sudah lama digusur-gusur dan diganggu. Tentu, momentum tersebut juga dimaksudkan memberikan dampak positip bagi eksistensi jemaat HKBP khususnya di Indonesia.

Bahkan menurut salah satu dari pengurus, kedatangan Ephorus sampai mengorbankan kehadirannya pada sebuah pesta besar Jubileum (Peringtan HUT 75 tahun) di Balige, Tapanuli Utara, untuk hadir di Ciketing. Selain itu direncanakan akan bertemu langsung dengan Presiden R.I, Soesilo Bambang Yudhoyono pekan depan.

Disampaikan, ibadah di Ciketing Minggu besok tersebut, juga akan dihadiri Yenny Wahid (Putri Presiden Abdurrahman Wahid), yang dikenal sangat konsisten dengan perjuangan pluralisme atau keberagaman suku, agama, ras dari bangsa Indonesia.

Diketahui sebelumnya, tokoh lintas agama, Romo Frans Magnis Suseno-pun, pernah ikut dalam peribadatan sekitar Agustus lalu, ketika pihak-pihak tertentu menyerang jemaat HKBP Ciketing.

Harapan Tim Advokasi

Sementara itu, usai rapat Sabtu sore, ketika wartawan menanyakan apa yang menjadi harapan Tim Advokasi Warga Jemaat HKBP Ciketing, Ketua Tim, Saor Siagian, SH, mengatakan: “ Pertama, tentu agar pelaku penusukan dan pemukulan diusut tuntas dan bahkan diberi hukuman setimpal. Kedua, agar kepolisian benar-benar melakukan tugas dan fungsi sebagaimana mestinya, dan tidak berpihak terhadap kelompok yang menimbulkan perpecahan”, ujarnya tegas.

Selain itu, Saor Siagian juga mengingatkan, agar Pemkot Bekasi berhati-hati mengeluarkan ‘statement’ sehingga tidak menambah suasana semakin keruh.

Sebagaimana diketahui, pada hari Jum’at lalu, segerombolan orang yang berciri tertentu dan mengatasnamakan Pembela Islam, melakukan aksi demo di depan kantor Walikota Bekasi.

Dalam orasi gerombolan tersebut, menurut sumber, seorang bernama Tanjung asal Tangerang, justru katanya mempersoalkan adanya Laskar Kristus yang dituntut harus dibubarkan.
Tentu hal tersebut sama sekali tidak diketahui apa maksud dan kaitannya terhadap penggusuran, pelarangan peribadatan hingga penusukan dan pemukulan Pendeta dan asisten jemaat HKBP Ciketing, Bekasi.

Bahkan dikatakan gerombolan tersebut, mereka akan mengabisi jemaat HKBP Ciketing Bekasi maupun jemaat HKBP di Bekasi.

Justru yang menjadi pertanyaan terhadap Presiden dan para petinggi Negara ini, jika demikian adanya, dimana lagi letak kedaulatan dan keadilan serta ketegakan hukum di bumi Indonesia tercinta ini? Mengapa orang-orang yang seperti itu dibiarkan berkeliaran, sehingga akan menimbulkan indikasi perpecahan keutuhan umat beragama di Negara ini? (DanS)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama