Kemarahan pun tak bisa disembunyikan Kapolda Sumut Irjen Oegroseno sesuai menghadiri pemakaman Bripka Riswandi di TPU PTPN II Pasar II Klumpang, Kecamatan Hamparan Perak, Deli Serdang, Rabu (22/9/2010) petang. Bripka Riswandi tewas bersama dua orang rekannya sesama polisi saat Mapolsek Hamparan Perak diserang sekelompok orang bersenjata, Rabu dini hari.
Kapolda Sumut langsung menuding penyerangan tersebut ada kaitannya dengan tindakan teroris yang juga merampok Bank CIMB Niaga pada 18 Agustus lalu. "Jelas ada kaitannya dengan setan-setan terkutuk itu," kata Oegroseno.
Karena itu, dia menegaskan, pihaknya akan mengejar pelaku ke mana pun bersembunyi.
"Mereka itu (yang melakukan serangan) adalah orang-orang terkutuk dan tidak beragama. Akan kita kejar ke mana pun," tandasnya.
Kapolda melanjutkan, mulai hari ini diberlakukan status awas tingkat tinggi di Sumatera Utara dan belum diketahui sampai kapan status ini diberlakukan. "Pengawasan akan ditingkatkan sampai keadaan dinyatakan aman menurut perhitungan intelijen," ujarnya.
Dalam peristiwa penyerangan Polsek tersebut, salah seorang personel polisi mengatakan, ketika datang, mereka langsung memasukkan kendaraannya ke teras polsek. "Empat kendaraan masuk, empat lagi di luar," katanya.
Setelah masuk, tambah personel bermarga Panjaitan itu, mereka menembaki tiga polisi. Satu satu personel yang selamat sempat mematikan lampu dan bersembunyi di bawah meja. "Saat itu sekitarlima personel di TKP, sebenarnya ada sekitar sepuluh orang yang bertugas piket, tetapi yang lain berpatroli," katanya.
Seorang petugas polisi lainnya mengatakan, sebelum serangan itu dilakukan, ada seseorang sempat masuk ke polsek dan menanyakan keberadaan petugas Densus. "Sekitar pukul 23.00 seseorang masuk, dia bertanya di mana petugas Densus," katanya. Namun, personel yang ditanya menjawab, "tidak tahu". Sekitar satu jam kemudian, datanglah gerombolan bersenjata tersebut dan melakukan serangan membabi buta.
Hingga saat ini, warga masih memadati kawasan Polsek Hamparan Perak, Deli Serdang. Di bawah wilayah hukum Polres Kesatuan Penjaga dan Pengamanan Pelabuhan Belawan.
Setelah masuk, tambah personel bermarga Panjaitan itu, mereka menembaki tiga polisi. Satu satu personel yang selamat sempat mematikan lampu dan bersembunyi di bawah meja. "Saat itu sekitar
Seorang petugas polisi lainnya mengatakan, sebelum serangan itu dilakukan, ada seseorang sempat masuk ke polsek dan menanyakan keberadaan petugas Densus. "Sekitar pukul 23.00 seseorang masuk, dia bertanya di mana petugas Densus," katanya. Namun, personel yang ditanya menjawab, "tidak tahu". Sekitar satu jam kemudian, datanglah gerombolan bersenjata tersebut dan melakukan serangan membabi buta.
Hingga saat ini, warga masih memadati kawasan Polsek Hamparan Perak, Deli Serdang. Di bawah wilayah hukum Polres Kesatuan Penjaga dan Pengamanan Pelabuhan Belawan.
Penyerangan bersenjata atas Mapolsek Hamparan Perak, Deli Serdang, yang menewaskan tiga anggota kepolisian itu diperkirakan dilakukan setidaknya oleh sepuluh orang.
Sejumlah saksi mata, Rabu (22/9/2010) sekitar pukul 00.30 WIB, mengatakan, delapan pengendara sepeda motor masuk dan menembaki Polsek Hamparan Perak. Mereka datang dari Jalan Hamparan Perak Raya.
"Ada 8 kereta (motor) yang datang menembaki polsek. Empat orang masuk ke dalam dan empat orang lagi menunggu di luar. Dua orang masuk ke dalam polsek dan langsung menembaki polisi yang piket malam itu," ujar seorang warga Hamparan Perak.
Lebih dari 17 tembakan dihujankan ke Polsek Hamparan Perak pada pagi dini hari itu. Dua mobil dan kantor polsek juga dibakar para pelaku, antara lain, mobil patroli jenis Carry. Menurut warga setempat, pelaku mengunakan bom molotov untuk membakar bangunan polsek dan mobil.
Selang beberapa jam setelah kejadian, rombongan Densus dan Kapolda Sumut datang. Ada sekitar 3 mobil patroli dari Polda Sumut dan empat dari Polres KP3 Belawan. Berdasarkan keterangan warga Hamparan Perak yang ikut menolong seorang polisi yang terluka tembak di bagian kepalanya, pelaku mengunakan senjata laras panjang yang diduga jenis AK-47. Hingga saat ini, Polsek Hamparan Perak dijaga ketat puluhan personel kepolisian dari Polda Sumut dan Polres KP3 Belawan.
Pelaku berpakaian rapi, memakai kemeja. Postur tubuh pelaku, kata masyarakat, kecil. "Pelakunya kecil-kecil. Helmnya saja lebih besar daripada kepalanya," ujar warga.
Pelaku menggunakan sepeda motor, antara lain, Suzuki Spin, Yamaha RX King, Vixion, dan Vario. Seusai melakukan penembakan, para pelaku lari menuju ke arah Medan Marelan.
Adapun pernyataan resmi yang dikeluarkan Polda Sumut melalui Kapolda Sumut Irjen Oegroseno, pelaku penyerangan bersenjata berjumlah 10 orang dengan mengendarai enam sepeda motor.
Saat ini Satuan Brigade Mobil (Brimob) Polda Sumut tengah melakukan pengejaran terhadap para pelaku.
Sementara itu Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Djoko Suyanto menegaskan, negara tidak boleh kalah dan menyerah dengan aksi-aksi bersenjata yang dilakukan kelompok teroris yang Rabu dini hari menyerang markas Kepolisian Sektor Hamparan Perak, Deli Serdang, Sumatera Utara.
"Oleh sebab itu, instruksi saya kepada KepolisianNegara RI adalah agar segera mencari dan memburu serta menangkap dan meminta pertanggungjawaban," tandas Djoko kepada Kompasseusai melepas keberangkatan Wakil Presiden Boediono menuju New York , Amerika Serikat, di Bandar Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta , Rabu pagi.
Menurut Djoko, Polri harus bekerja sama dengan aparat lain, seperti Tentara Nasional Indonesia (TNI), Badan Intelijen Negara, dan komponen masyarakat lainnya, untuk segera menangkap dan memberikan ketenangan kepada masyarakat.
Saat ditanya apakah serangan kelompok bersenjata tersebut secara terbuka dapat disebutkan menantang pemerintah dan aparat keamanan, Djoko menambahkan, "Ya, karena itu harus dilawan."
Sebagaimana diberitakan, Rabu dini hari, Mapolsek Hamparan Perak, Deli Serdang, Sumatera Utara, diserang kelompok bersenjata yang diperkirakan menggunakan enam sepeda motor dan melibatkan sekitar 15 orang. Akibat penyerangan tersebut, tiga anggota Polri yang berjaga di Polsek Hamparan Perak, Deli Serdang, tewas mengenaskan.
Sebelum melepas keberangkatan rombongan Wapres, Djoko Suyanto sempat memberikan penjelasan mengenai peristiwa serangan kelompok bersenjata tersebut.(ar/kc)
"Oleh sebab itu, instruksi saya kepada Kepolisian
Menurut Djoko, Polri harus bekerja sama dengan aparat lain, seperti Tentara Nasional Indonesia (TNI), Badan Intelijen Negara, dan komponen masyarakat lainnya, untuk segera menangkap dan memberikan ketenangan kepada masyarakat.
Saat ditanya apakah serangan kelompok bersenjata tersebut secara terbuka dapat disebutkan menantang pemerintah dan aparat keamanan, Djoko menambahkan, "Ya, karena itu harus dilawan."
Sebagaimana diberitakan, Rabu dini hari, Mapolsek Hamparan Perak, Deli Serdang, Sumatera Utara, diserang kelompok bersenjata yang diperkirakan menggunakan enam sepeda motor dan melibatkan sekitar 15 orang. Akibat penyerangan tersebut, tiga anggota Polri yang berjaga di Polsek Hamparan Perak, Deli Serdang, tewas mengenaskan.
Sebelum melepas keberangkatan rombongan Wapres, Djoko Suyanto sempat memberikan penjelasan mengenai peristiwa serangan kelompok bersenjata tersebut.(ar/kc)