LAMONGAN (wartamerdeka.com) - Pelaksanaan Try Out untuk persiapan jelang pelaksanaan UN bagi siswa SD di kabupaten Lamongan yang sudah dimulai pada Februari kemarin disinyalir diselenggarakan hanya sekadar menggaet dana BOS semata, agar dana BOS untuk alokasi itu bisa dicairkan, menyusul adanya beberapa indikasi pelaksanaan yang dinilai tak serius. Dari data yang diperoleh wartamerdeka.com menyebut, pelaksanaan Try Out yang dilaksanakan tiga kali dalam tiga bulan, seharusnya naskah soal try out didistribusikan per pelaksanaan, ternyata naskah soal sudah di drop ke sekolah-sekolah untuk semua naskah yang akan diujikan. Naskah untuk pelaksanaan bulan Maret dan April, misalnya sudah ada di sekolah-sekolah pada Februari sebelumnya.
“Benar, naskah Try Out itu sudah di drop ke sekolah pada bulan Februari kemarin,” ujar salah seorang guru SD di wilayah pantura kabupaten setempat.
Selain itu, ketentuan biaya penyelenggaraan try out juga diduga sarat kepentingan, karena pungutannya tak seragam, meski untuk satu wilker (wilayah kerja UPTD diknas). Di wilker IV, yang meliputi kecamatan Paciran, kecamatan Brondong, kecamatan Solokuro dan kecamatan Maduran, misalnya, biaya per siswa sebesar Rp.30 ribu, rinciannya, Rp. 20 ribu disetor di dinas pendidikan kabupaten sisanya Rp. 10 ribu, untuk operasional Wilker Rp. 4ribu dan UPT Rp.6 ribu. Sementara di kecamatan Solokuro, yang juga masuk wilker IV, biaya Rp. 30 ribu rinciannya, dinas pendidikan kabupaten Rp. 20 ribu, Wilker Rp. 4 ribu, UPTD Rp. 2 ribu dan Gugus seribu, dari pembagian ini saja sudah berbeda.
“Kalau pelaksanaan di satu wilker saja sudah tak seragam, dan mementingkan egonya sendiri, lantas bagaimana hasilnya kelak, apa juga harus direkayasa?,” tandas salah seorang kasek diwilker IV.
Menurut kasek yang enggan disebut jatidirinya itu, longgarnya wewenang yang diberikan oleh pengawas di setiap setiap UPTD akan membuat setiap pelaksanaan kegiatan pendidikan kerap tak terkentrol. Kasek kemudian hanya menurut saja apa kata pengawas.
“Itu antara lain bisa dilihat dari pelaksanaan try out UN tahun ini, dan tahun-tahun sebelumnya,” tambah dia.
Kabid TK/SD dinas pendidikan Lamongan, Elham Rohmanto saat dikonfirmasi adanya pelaksanaan Try Out yang disinyalir kurang serius tersebut, hingga berita ini tayang belum member komentarnya.(Mas)