REMBANG (wartamerdeka.com) - Warga masyarakat Sarang
khusunya yang tingggal di tepi jalur Pantura diharapkan bisa mendukung
sepenuhnya proyek pembangunan trotoar agar proyek pembangunan tersebut
berjalan lancar dan bisa segera dimulai. Jika tahun ini proyek trotoar
sepanjang 1,4 kilometer itu berjalan dengan lancar dan selesai sesuai
dengan baik. Maka tahun depan proyek itu bakal dilanjutkan di tahun
anggaran 2013. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten
Rembang, Hamzah Fatoni dihadapan sejumlah wartawan di media centre,
Selasa (24/4).
Hamzah menjelaskan, proyek tersebut sebenarnya telah dianggarkan sejak
2011 lalu. Namun, karena terhambat proses ganti rugi tanah warga dan
sejumlah kendala teknis sehingga proyek tersebut baru akan terealisasi
tahun ini.
”Mengingat kepentingan bersama dan demi kenyamanan dan keselamatan baik pejalan kaki maupun pemilik rumah ditepi jalur pantura Sarang, kami berharap proyek ini tidak molor lagi Komitmen PPK (Pejabat pembuat komitmen) dan dukungan warga tentu sangat dibutuhkan agar proyek selesai tepat waktu dan proyek berjalan dengan baik,” pintanya.
Masih kata Hamzah pihaknya telah meminta Petugas Pembuat Komitmen (PPK) Rembang, Bulu perbatasan jawa timur, untuk secara terbuka dalam memberikan informasi, termasuk alokasi anggaran yang bakal di alokasikan untuk ganti rugi tanah kepada warga yang terkena proyek. ”Alokasi ganti rugi tanah warga tetap dianggarkan. Namun, alokasinya berapa dan nominalnya per meternya berapa kami
belum mengetahui.karena saat ini proses pengukuran baru dilakukan oleh tim independent,” tandasnya.
Salah satu tokoh masyarakat pemilik bangunan dan tanah di tepi jalan pantura turut desa bajing Jowo Mohtarom mengatakan, pihaknya tetap mendukung penuh proyek pelebaran jalan pantura sekaligus pembangunan trotoar, untuk kepentingan bersama, saat disinggung ganti rugi Tarom mengatakan pihaknya akan berembuk bersama warga lain. “Kalau secara pribadi kami tak banyak meminta ganti rugi,
ya paling kami meminta ganti rugi Rp1,5 juta permeter,“ terangnya. (Hasan)
”Mengingat kepentingan bersama dan demi kenyamanan dan keselamatan baik pejalan kaki maupun pemilik rumah ditepi jalur pantura Sarang, kami berharap proyek ini tidak molor lagi Komitmen PPK (Pejabat pembuat komitmen) dan dukungan warga tentu sangat dibutuhkan agar proyek selesai tepat waktu dan proyek berjalan dengan baik,” pintanya.
Masih kata Hamzah pihaknya telah meminta Petugas Pembuat Komitmen (PPK) Rembang, Bulu perbatasan jawa timur, untuk secara terbuka dalam memberikan informasi, termasuk alokasi anggaran yang bakal di alokasikan untuk ganti rugi tanah kepada warga yang terkena proyek. ”Alokasi ganti rugi tanah warga tetap dianggarkan. Namun, alokasinya berapa dan nominalnya per meternya berapa kami
belum mengetahui.karena saat ini proses pengukuran baru dilakukan oleh tim independent,” tandasnya.
Salah satu tokoh masyarakat pemilik bangunan dan tanah di tepi jalan pantura turut desa bajing Jowo Mohtarom mengatakan, pihaknya tetap mendukung penuh proyek pelebaran jalan pantura sekaligus pembangunan trotoar, untuk kepentingan bersama, saat disinggung ganti rugi Tarom mengatakan pihaknya akan berembuk bersama warga lain. “Kalau secara pribadi kami tak banyak meminta ganti rugi,
ya paling kami meminta ganti rugi Rp1,5 juta permeter,“ terangnya. (Hasan)