Kompor Berbahan Air dan Solar Ciptaan Haryono, Jauh Lebih Aman dan Ekonomis

JAKARTA (wartamerdeka) - Kompor berbahan air dan solar ciptaan H. Haryono, menjadi jawaban keresahan masyarakat selama ini. Selain menghapus kekhawatiran berbagai peristiwa ledakan kompor gas yang sering terjadi selama ini, kompor berbahan solar dan air ini juga sangat ekonomis. Tak heran jika dalam beberapa kesempatan pameran, ketika kompor ini didemokan di hadapan masyarakat dan pengusaha UKM (Usaha Kecil dan Menengah), seperti di Bandung dan daerah lainnya, langsung direspons masyarakat dengan gembira.



H. Haryono, pencipta kompor berbahan solar dan air ini mengatakan, pengembangan teknologi terapan ini sebenarnya sudah dia ciptakan pada tahun 2006. Namun menurutnya, masih perlu melihat bagaimana respons masyarakat. Kenyataannya, produk ini sangat direspons, dalam tes pasar di berbagai pameran.

Pria kreatif yang pernah mengenyam pendidikan di ITB (Institut Teknologi Bandung) ini menginginkan, agar dalam waktu dekat, produk ini dapat diluncurkan ke masyarakat, dalam jumlah massal sekaligus.

Dalam bincang-bincang dengan wartamerdeka.com di Jakarta, MInggu (3/06/2012), H. Haryono menjelaskan, kompor berbahan solar dan air ciptaannya itu sebenarnya prosesnya sangat sederhana.

“Sebenarnya logika berpikir kompor berbahan solar dan air ini sangat sederhana. Secara keilmuanpun, sudah ada dalam unsur kimia yang kita sudah kenal selama ini,” ujarnya.

Bahkan bagaimana proses timbulnya panas dari bahan solar dan air, dia jelaskan dengan bahasa sederhana. Baik bagaimana proses penguraian solar dan air yang akhirnya menimbulkan panas sebagaimana panas api yang dibutuhkan untuk memasak air dan makanan.

Haryono menjelaskan, perbandingan antara kompor berbahan solar dan air dibandingkan dengan kompor gas, bila digunakan dalam waktu yang sama. Termasuk perbandingan biaya masing-masing.

“Perbandingannya, jika dengan kompor solar dan air dengan 2,2 liter per 8 jam, akan menelan biaya, Rp. 9.000,-. Sedangkan jika kompor gas elpiji, dengan 3 kg per 8 jam, akan menghabiskan biaya Rp. 13.000,-.” terangnya menjawab pertanyaan wartawan tentang perbandingan antara kompor gas dengan ciptaannya.

Luar biasa. Masyarakat tentunya sudah punya pilihan dalam penggunaan kompor masak ke depan. Selain aman dan jauh lebih ekonomis, kualitas panas yang ditimbulkan juga jauh lebih baik. Bentuknyapun sangat praktis sebagaimana kompor masak biasa.

Kendati dari segi hak paten sudah didaftarkan di Direktorat Hak Paten KemenhukHAM, namun antisipasi plagiasi terhadap produk ini sejak dini, sudah dilakukan. Untuk itu, Lembaga Pengembangan Teknologi dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat (LPT PEM), yang dibentuk oleh H. Haryono bersama rekan-rekannya, akan memback-up rencana produksi massal produk ini, sekaligus mengawal dan memonitor peredaran serta evaluasi produk, pasca diluncurkan ke masyarakat.

LPT PEM, akan mendukung rencana-rencana pengembangan produk ini ke depan, karena memang sangat bermanfaat dan dibutuhkan masyarakat banyak, dalam kehidupan sehari-hari.

Sementara itu diketahui, H. Haryono ternyata masih memiliki beberapa produk baru, sebagai hasil temuan dari penelitian dan uji coba yang dilakukannya selama ini, berupa: teknologi yang dibutuhkan untuk mekanisasi pertanian, maupun teknologi pengolahan sampah yang sangat efektif dan efisien. (DANS)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama