Semarak Seminar Pendidikan Pemuda Papua, Hadirkan Gubernur Papua

JAYAPURA (wartamerdeka) - Membangun pendidikan pemuda di tanah Papua menjadi hal yang dinanti bagi seluruh elemen masyarakat Papua. Kegiatan yang  digagas oleh Cendrawasih Reading Center (CRC) dan Papua Language Institue (PLI)  ini akan berlangsung di auditorium Unv. Cendrawasih,  Jayapura, 1 Desember 2017.


Direktur Cenderawasih Reading Center (CRC), Michael Jhon Yarisetow dan Direktur Papua Language Institute (PLI), Samuel Tabuni mengungkapkan, pihaknya berkeinginan akan mendeklarasikan Pemuda Papua Giat Membaca dan Bahasa Inggris sebagai Bahasa Pengantar Internasional ke-2 di Tanah Papua.

Dalam kesempatan init akan dilakukan tiga deklarasi sekaligus, yaitu, Pemuda Papua On Time, Pemuda Papua Giat Membaca dan  Bahasa Inggris sebagai Bahasa pengantar Nasional kedua di Papua.

Menurutnya,  kegiatan ini diawali dengan adanya seminar dan diskusi kegiatan Seminar Pendidikan Pemuda Papua dilaksanakan oleh PLI dan CRC guna membuka wawasan Pemuda Papua tentang pentingnya pendidikan.

“Setiap manusia Papua terutama Pemuda Papua harus mendapatkan pendidikan yang baik dan benar. Menjadi manusia- manusia yang memiliki kecerdasan holistik (kecerdasan Intelektual, kecerdasan Spiritual, kecerdasan Emosional dan kecerdasan Budaya) untuk memberikan sumbangsih positif dan konstruktif bagi Perubahan dan Pembagunan di Tanah Papua,” ujar Samuel Tabuni, dalam keterangan pers di Wamena, Selasa (28/11). 

Ditambahkan, Pendidikan merupakan senjata yang paling ampuh untuk mengubah dunia, kata Nelson Mandela. Papua membutuhkan perubahan dan perubahan itu harus dimulai dari dunia pendidikan.



Putra asli Papua Kabupaten Nduga, Samuel Tabuni, sebelumnya dalam tahun 2017 telah ikut dalam program Young SouthEast Asian Leaders Anitiative (YSEALI) diajak bersama Duta Besar Indonesia untuk Amerika,  Budi Bowoleksono, guna membahas dan mendiskusikan masalah Papua.

Hal ini disampaikan oleh Samuel Tabuni, ketika bercerita banyak tentang berbagai kegiatan yang dilakukan di Amerika, selanjutnya dirinya bersama Duta Besar membahas  terkait beasiswa  Papua.

“Lebih khusus di Amerika, Duta Besar katakan ada 300-an siswa dan mahasiswa yang study tapi Pemerintah Daerah belum sampaikan ke pihak kedubes, mereka baru tahu setelah adik – adik  Papua ini bermasalah terkait biaya study mereka,” kata Samuel Tabuni.

Dikatakan, bahwa ada sekitar 15 juta US Dollar yang disiapka Presiden  Jokowi  untuk tangani persoalan yang dihadapai oleh adik – adik mahasiswa di Amerika.

“Kami Bahas Pendidikan di Tanah Papua bersama Bapak Duta Besar Republik Indonesia di Washington, D.C.,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Cenderawasih Reading Center (CRC), Michael Jhon Yarisetouw menuturkan, bahwa kegiatan Seminar Pendidikan Pemuda Papua dilaksanakan oleh PLI dan CRC guna membuka wawasan Pemuda Papua tentang pentingnya pendidikan.

“Tentunya manfaatnya adalah Pemuda Papua mengetahui pentingnya Pendidikan dan Pemuda Papua termotivasi untuk giat belajar dan membaca,” katanya.

Michael Jhon Yarisetouw menuturkan, tentunya manfaatnya adalah Pemuda Papua mengetahui pentingnya Pendidikan dan Pemuda Papua termotivasi untuk giat belajar dan membaca.

“Selain itu, mendapatkan informasi terkait peluang melanjutkan pendidikan baik dalam maupun luar negeri dan nendapatkan tips dan trik untuk bisa mendapatkan beasiswa serta terjalinnya persatuan diantara Pemuda Papua,” tuturnya.

Karena Generasi Muda inilah tulang punggung Bangsa. Bung Karno berkata “Berikan Aku 10 Pumuda maka akan ku Goncangkan Dunia” maka CRC percaya dengan 10 Pemuda Papua yang berpendidikan dan memiliki kecerdasan secara Holistik (Kecerdasan Intelektual, kecerdasan Spiritual, kecerdasan emosional dan kecerdasan Budaya) maka Papua mampu digoyang menuju perubahan.

Sementara itu, informasi yang diperoleh Seminar dan Diskusi  akan dibawakan  rektor Uncen, Apolo Safanpo tentang Peran Universitas Cenderawasih dalam membangun SDM Papua dan Peneliti Papua dan Dosen,  Ibu Stepi Anriani akan membawakan materi tentang Motivasi untuk menghadapi tantangan bagi Generasi Muda Papua serta Gubernur Papua. Lukas Enembe.

Sebagaimana diketahui, Pusat baca  Cenderawasih Reading Center (CRC) resmi dibuka langsung oleh pegiat pendidikan sekaligus pendirinya,  Michael Jhon Yarisetouw, Sabtu (28/10/2017).

Dalam peresmian tersebut, sejumlah mahasiswa dan pemuda turut antusias memasuki balai pustaka untuk membaca buku – buku yang disajikan. Lokasi yang bertempat di jalan Kampwolker depan Gapura Uncen Waena Jayapura tersebut dinilai cukup strategis, dikarenakan berada ditengah – tengah sentra pendidikan.

Michael Jhon mengatakan,  bahwa dirinya optimis dengan digagas nya CRC akan berdampak positif bagi lingkungan dan  juga mampu menambah wawasan dan pengetahuan pemuda Papua.

“Bahan bacaan yang bermutu dan lingkungan postif mampu menambah wawasan dan pengetahuan pemuda Papua dan membentuk kecerdasan yang Holitisk: kecerdasan Intelektual, kecerdasan Spiritual, kecerdasan Emosinal dan kecerdasan Budaya,” kata pria asal Tanah Merah Kabupaten Jayapura ini, dalam sebuah wawancara sebelumnya.(Hasyemi)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama