Kroasia ke Final Piala Dunia, Gulingkan Inggris 2-1

Foto: Ivan Perisic menciptakan satu gol dan satu assist saat Kroasia mengalahkan Inggris. (REUTERS/Darren Staples)
PIALA DUNIA (wartamerdeka.info) - Kroasia tampil luar biasa. Sempat tertinggal 0-1, Kroasia berhasil membalikkan keadaan, dan berhasil menaklukan Inggris, 2-1, di Stadion Luzhniki, Kamis (12/7). Dengan demikian Tim besutan  Zlatko Dalic ini akan berhadapan dengan Prancis di final Piala Dunia 2018.

Inggris unggul lebih dulu saat laga baru berusia lima menit. Tendangan bebas melengkung Kieran Trippier ke pojok kiri gawang tak mampu dijangkau Danijel Subasic.

Tertinggal satu gol memaksa Kroasia tampil lebih menyerang. Namun, kondisi ini justru membuka celah bagi Inggris untuk melancarkan serangan balik yang membahayakan.

Inggris nyaris menggandakan keunggulan di menit ke-29. Menerima umpan Jesse Lingard di kotak penalti, Harry Kane mencoba mengirimkan bola ke tiang jauh namun masih bisa diblok Subasic.

Bola liar masih bisa dikuasai Kane, namun tembakannya yang kedua masih membentur kaki Subasic sebelum memantul tiang gawang sehingga bola menjauh.

Tensi pertandingan meninggi di babak kedua. Terlebih setelah Kroasia berhasil menyamakan kedudukan di ke-68. Ivan Perisic berhasil menyambut umpan silang Sime Vrsaljko untuk mengoyak gawang Pickford.

Vatreni (Kroasia) nyaris berbalik unggul di menit ke-70. Tembakan kaki kiri Perisic masih membentur tiang gawang. Bola rebound disambar Ante Rebic namun bola masih tepat mengarah pada pelukan Pickford.

Inggris mencoba menurunkan darah segar di lini depan. Marcus Rashford masuk menggantikan Raheem Sterling. Namun, pemain muda Inggris itu masih belum mampu berbuat banyak.

Skor imbang tetap bertahan hingga waktu normal berakhir dan terpaksa dilanjutkan ke babak tambahan waktu 2x15 menit.

Foto: Kroasia berbalik unggul 2-1 melalui aksi Mario Mandzukic. (REUTERS/Christian Hartmann)
Kroasia nyaris unggul di masa injury time babak ekstra yang pertama. Mario Madzukic berhasil menyambar umpan silang rendah Perisic, namun peluang emas tersebut masih bisa digagalkan Pickford.

Mandzukic akhirnya menebus kegagalan dengan mencetak gol di menit ke-109. Penyerang Juventus itu berhasil menuntaskan umpan Perisic dengan tembakan kaki kiri yang tak mampu dibendung Pickford.

The Three Lions terus bekerja keras untuk menyamakan kedudukan di waktu tersisa, namun serangan yang dibangun kerap kandas di daerah pertahanan Kroasia. Keunggulan Kroasia 2-1 bertahan hingga laga usai.

Dengan demikian, Kroasia akan berhadapan dengan Prancis di laga puncak. Sementara Inggris masih akan bertemu dengan Belgia untuk memperebutkan tempat ketiga.

Dalam pertandingan itu, Winger Ivan Perisic pantas merebut predikat Man of The Match. Perisic sukses menciptakan satu gol dan satu assist saat Kroasia mengalahkan Inggris. Pemain 29 tahun itu menampilkan permainan tanpa lelah sepanjang 120 menit pertandingan dan menjadi salah satu pemain Kroasia paling konsisten penampilannya di Piala Dunia 2018.

Sebagai winger, Perisic memiliki kemampuan yang lengkap. Di saat Kroasia membutuhkan gol, mantan pemain Borussia Dortmund itu menunjukkan kejelian di depan gawang Inggris. Gol Perisic pada menit ke-68 merupakan satu-satunya shot on target yang dilakukannya.


Selain mampu mencetak gol, Perisic juga sukses menciptakan ruang sekaligus peluang bagi rekan setimnya. Terbukti Mario Mandzukic mencetak gol kemenangan Kroasia pada menit ke-109 lewat umpan sundulan Perisic.

Sementara itu Pelatih timnas Inggris, Gareth Southgate mengakui kekalahan di semifinal Piala Dunia 2018 menyakitkan meski lolos ke fase tersebut merupakan kejutan.

Southgate akhirnya harus menyudahi mimpinya bersama timnas Inggris usai mereka kalah 1-2 dari Kroasia dalam laga di Luzhniki, Rabu (11/7). Inggris lebih dulu unggul lewat gol tendangan bebas Kieran Trippier namun akhirnya kalah karena gol balasan Ivan Perisic dan Mario Mandzukic.

"Saat ini kami semua merasakan sakitnya sebuah kekalahan. Apakah kami menduga ada di posisi ini [semifinal]? Saya tak berpikir bahwa secara realistis satupun dari kami melakukannya."

"Namun ketika kalian sudah ada di titik in, bermain seperti yang kami lakukan di Piala Dunia ini dan bermain baik di babak pertama, kalian tentu ingin mengambil kesempatan ini. Ruang ganti jelas jadi tempat yang sangat berat saat ini," kata Southgate seperti dikutip dari situs resmi FIFA.

Meski harus mengubur mimpi lolos ke babak final, Southgate menilai timnas Inggris di Piala Dunia 2018 telah membangkitkan gairah suporter terhadap tim kebanggaan mereka yang sempat menghilang.

"Saya akan mengatakan bahwa saya sangat bangga dengan kumpulan pemain yang luar biasa. Saya rasa reaksi suporter kepada mereka, dibandingkan dua tahun lalu, menggambarkan bahwa negara begitu bangga terhadap mereka dan cara bermain mereka."

"Akan ada banyak hal positif yang bisa dipetik," ucap Southgate.

Keberhasilan Inggris lolos ke semifinal sendiri merupakan yang pertama sejak Piala Dunia 1990. Namun seperti halnya 28 tahun lalu saat mereka kalah adu penalti dari Jerman, cerita sedih Inggris kali ini kembali terulang.

Inggris setidaknya masih punya kesempatan mengakhiri turnamen dengan hasil lebih baik dibandingkan skuat 28 tahun lalu. Bila mereka mampu menaklukkan Belgia di perebutan peringkat ketiga, maka Harry Kane dan kawan-kawan akan mencatatkan hasil terbaik dalam sejarah sepak bola Inggris pasca mereka memenangi Piala Dunia 1966.(Ar/DANS)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama