LPPM Universitas Mpu Tantular dan Wakil Bupati Taput Bahas Rencana Kerjasama Peningkatan Pendapatan Kopi Asal Daerah

Foto: Rektor UMT, Dr. Ir. Mangasi Panjaitan, ME (tengah), Wakil Bupati Taput, Dr. Mauliate Simorangkir, M.Si (keempat kanan), dan Ketua LPPM-UMT, Drs. Ir. Edison Manurung, MT (paling kiri)

JAKARTA (wartamerdeka.info) - Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Mpu Tantular (UMT), Jakarta bahas rencana kerjasama peningkatan pendapatan kopi asal Tapanuli Utara dan sekitarnya.

Pembahasan rencana kerjasama antara Ketua LPPM UMT, Drs. Ir. Edison Manurung, MT, Rektor Universitas Mpu Tantular, Dr. Ir. Mangasi Panjaitan, ME bersama jajarannya, dengan Wakil Bupati Tapanuli Utara (Taput), Dr. Mauliate Simorangkir, M.Si, pada hari Rabu, 5 September 2018, di ruang rapat LPPM lantai 4, Kampus A Universitas Mpu Tantular, Cipinang, Jakarta Timur.

Dalam pembahasan, Wakil Bupati Taput menjelaskan, bahwa pendapatan dari perdagangan komoditas kopi asal Tapanuli Utara sebenarnya cukup potensial. Apalagi, semakin tingginya konsumen penikmat berbagai jenis kopi yang semakin mendunia.

Namun belakangan ini, pertanian kelompok pajale (padi, jagung, kedele) seakan lebih menarik perhatian para petani, dibanding kopi. Ada beberapa faktor penyebabnya antara lain, misalnya, tanaman jagung lebih cepat (tiga bulanan) sudah panen, dan perdagangannya lebih mudah.

Sedangkan tanaman kopi, masa panennya baru setelah dua tahun. Dan dalam perdagangannya juga, melalui jenjang distribusi yang bertingkat, hingga ke konsumen atau para pemilik gerai kopi, yang membutuhkan waktu.

Padahal di sisi lain diketahui, permintaan (demand) terhadap kopi asal Tapanuli Utara dan sekitarnya, seperti Humbahas, Tobasa, Samosir, Dairi dan lainnya, sesungguhnya makin meningkat. Karena produk tanaman kopi dari pinggiran kawasan Danau Toba itu, dirasakan sangat nikmat.

Sebab itu, dengan adanya program Pemerintah melalui Kementerian Pertanian, khususnya untuk mendukung pengembangan tanaman kopi, dengan menyediakan bibit yang dapat disalurkan  ke berbagai kabupaten/ kota, menjadi sebuah peluang yang dapat diwujudkan.

"Program Kementerian Pertanian yang ingin mengembangkan tanaman kopi, dengan menyediakan bibit untuk berbagai kabupaten, khususnya ke daerah Tapanuli Utara dan sekitarnya, ini yang kami ingin kolaborasikan dengan LPPM Universitas Mpu Tantular. Sehingga secara komprehensif, ada kajian yang meliputi rangkaian hulu hingga hilirnya," ungkap Wakil Bupati Taput dalam rapat pembahasan rencana kerjasama, di ruang rapat LPPM UMT, Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (05/09/2018).

Dikatakan mantan Direktur Pengkajian Internasional, Deputi Bidang Pengkajian Strategik Lemhannas RI, Jakarta. April 2007 sd Juni 2012 ini, tentu program pengembangan tanaman kopi ini, membutuhkan lahan yang menjadi pilot project.

"Tentu perlu ada semacam pilot project untuk mewujudkan pemasyarakatan tanaman kopi itu di Tapanuli Utara khususnya. Bagaimana misalnya mencari lahan satu hektar dari satu pemilik, tetapi ada 50 pemilik lahan yang dapat dikoordinir, untuk penanaman bibit kopi yang berasal dari Kementerian Pertanian itu. Jika sudah terbukti dapat dimanaje dengan baik, maka nantinya akan berkembang dengan sendirinya. Termasuk mengkalkulasi tingkat keuntungan yang lebih menarik bagi petani. Bukan hanya pedagangnya saja,"  tandasnya.

Dalam pembahasan, Rektor UMT, Mangsi Panjaitan juga sangat mendukung adanya rencana kerjasama tersebut.

Secara institusi, Universitas Mpu Tantular sangat menyambut kepercayaan yang diharapkan Kabupaten Tapanuli Utara, untuk turut mengembangkan komoditas kopi, termasuk mendorong peningkatan pendapatan para petaninya. Hal ini akan kita tindaklanjuti segera, ujar Rektor yang juga sebelumnya giat dalam berbagai penelitian ini.

Sementara itu, Ketua LPPM UMT, Edison Manurung mengatakan, tindak lanjut dari pertemuan tersebut, akan menyiapkan proposal pengkajian dan berkoordinasi dengan Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian RI, pengumpulan data-data yang dibutuhkan, serta akan membuat jadwal pelaksanaannya.

Hadir dalam acara tersebut, Drs. Bambang rismadi, M.Si, AK, CA (Wakil Rektor Akademik UMT), Dr. Laurensius Manurung, SE., MM (pengusaha gerai kopi bermerek di Jakarta); Dr. Sarton Sinambela, SE., MM (Dekan Fakultas Ekonomi UMT); Drs. Lisman M, MM., Ph.D dan Ir. Irian Sitorus, MM (ekspertis peneliti), Raston Sitio, SE., MM (Kabid Penelitian LPPM UMT), dan para dosen dan Kaprodi lainnya di lingkungan UMT.

Diketahui, belum lama ini, LPPM UMT menggelar coaching clinic penulisan ilmiah di berbagai jurnal terakreditasi Nasional maupun Internasional, dengan mendatangkan narasumber handal, Dr. Ir. Andi Adriansyah, M.Eng, dosen Universitas Mercu Buana (UMB), Jakarta, yang mengelola 30-an jurnal berikut beberapa media jurnalnya.

Upaya tersebut dilakukan dalam rangka mendorong para dosen Universitas Mpu Tantular yang berdiri sejak tahun 1984 ini, melakukan penelitian dan mempublikasikan hasil penelitiannya. Hal ini tentu sesuai dengan instruksi Kemenristek Dikti dalam bidang penelitian dan pengabdian masyarakat bagi Perguruan Tinggi. (DANS)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama