SERDANG BEDAGAI (wartamerdeka.info) - Sebagai upaya dalam memperkenalkan keberadaan Penyedia Peningkatan Kapasitas Teknis Desa (P2KTD) sekaligus mendukung pelaksanaan Program Inovasi Desa (PID), Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai (Pemkab Sergai) melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) menggelar sosialisasi P2KTD dan Rapat Koordinasi Tim Inovasi Kabupaten (TIK) di Aula Theme Park Pantai Cermin Kecamatan Pantai Cermin, Kamis (27/9).
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Bupati Sergai Ir H Soekirman, turut dihadiri Staf Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Dita Indah Sari, Plt. Asisten Pemerintahan Umum Drs. Herlan Panggabean, narasumber dari Konsultan Pendamping Wilayah Provsu Erwin, Kabag Organisasi Patricia Banjarnahor, Camat se-Kabupaten Sergai, perwakilsn OPD, Tenaga Ahli Pendamping Desa Erdian Wirajaya, serta pendamping desa se-Sergai.
Dalam sambutannya saat membuka acara Bupati Soekirman Mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan sosialisasi P2KTD dalam program inovasi desa ini yang dapat mewujudkan kegiatan pembangunan desa inovatif dan lebih berkualitas. Selain itu juga dapat membantu Pemerintah Desa dalam menyediakan layanan teknis yang dibutuhkan desa.
“Dengan adanya Tim Inovasi Kabupaten TIK dan peran serta Tim Pelaksana Inovasi Desa (TPID), yang berbasis di kecamatan, maka akan dapat lebih terkonsolidasi dalam mempercepat pelaksanaan PID di Tahun 2018 ini,” ujarnya.
Akan tetapi, lanjutnya seiring adanya inovasi membuka 150 kursus bahasa Inggris didesa tersebut. Hal yang kurang masuk akal mengingat desa tersebut mayoritas berbahasa daerah Jawa.
Namun saat ini dampaknya semua orang di desa tersebut telah menggunakan bahasa Inggris dalam berkomunikasi dalam kesehariannya. Maka hasilnya sekarang desa tersebut menjadi tujuan wisata belajar bahasa Inggris dari wisatawan dari seluruh Indonesia yang menjual paket wisata kursus bahasa Inggris dengan sensasi masyarakat berkomunikasi aktif menggunakan bahasa Inggris.
“Saya merasa seperti inilah yang disebut inovasi, dari tidak ada menjadi ada, dari modal kecil namun dengan kemauan keras, maka hasil yang dicapai sungguh luar biasa”, terang Bupati.
Kemudian ada suatu desa yang mengelola bekas kolam renang tak terpakai, kemudian dikelola BUMDes dengan berbagai inovasi unik, sekarang usaha tersebut sangat maju dan beromset miliaran rupiah setiap bulannya.
Untuk itu Bupati menghimbau kepada masyarakat untuk berkhayal tinggi dalam arti positif guna menciptakan inovasi-inovasi seperti yang dicontohkan diatas. Kita saat ini memiliki berbagai usaha inovatif yang bernilai ekonomi baik, namun kurangnya inovator yang menginisiasi semuanya sehingga kurang terkelola dengan baik dan sesuai harapan desa yang inovatif.
“Biarlah semua daerah di Sumut belum inovatif, yang penting kita duluan menjadi daerah yang memiliki desa inovatif, hal yang bukan hanya mimpi, namun saya optimis dapat kita wujudkan”, tegas Bupati.
Bupati juga berharap PID yang dirancang untuk mendorong dan memfasilitasi penguatan kapasitas desa tersebut dapat memberikan out come kepada desa dan diorentasikan untuk memenuhi pencapaian target RPJM Kemendesa PDTT dan merupakan program prioritas Menteri desa PDTT,” pungkasnya.
Sementara itu staf Kemendesakan PDTT Dita Indah Sari mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu Program Inovasi Desa (PID), Kementrian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI. Dirancang untuk mendorong dan memfasilitasi penguatan kapasitas desa dalam penyelenggaraan pembangunan dalam perspektif desa membangun yang masih terbatas.
“Memang untuk mengurus desa, inovasi dan kreasi menjadi sangat penting disamping kewajiban mengelola dana desa sesuai aturan yang berlaku,” katanya.
Dana desa selain merupakan berkah karena dapat dipergunakan guna peningkatan kesejahteraan masyarakat sekaligus bencana jika salah menggunakannya.
Tanggung jawab kita akan semakin besar seiring semakin besarnya dana desa yang diterima.
"Kami sangat mengapresiasi kepada para pendamping desa yang telah bekerja dengan sangat baik menjalankan komitmen bersama meningkatkan perekonomian masyarakat desa tempatnya bertugas. Selain itu juga diharapkan para kepala desa dapat memanajemen dana desa dengan sebaik mungkin, jangan sampai ada yang nombok, bahkan terjerat hukum karena salah mengelola”, pungkas Dita.
Sebelumnya, Kadis PMD Drs. Dimas Kurnianto yang diwakili oleh Sekretaris Deni Suganda, S.Sos mengutarakan kegiatan ini dilaksanakan mulai 27 hingga 30 September 2018. Kegiatan sosialisasi ini menjelaskan pentingnya P2KTD dalam pelaksanaan UU Desa, serta mempersiapkan profil P2KTD dalam mendukung PID, simulasi bursa inovasi desa, serta pengendalian dan konsolidasi Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL) di setiap TPID.
“Kita berharap dapat merumuskan langkah–langkah pemecahan masalah yang timbul selama pelaksanaan Program Inovasi Desa,” papar Dimas.(maren)
Tags
Daerah