Hetty Dalopis Lakukan Gebrakan, Adakan Rakor Disdik di Hotel Heritage


TORAJA UTARA (wartamerdeka.info) - Meskipun baru empat bulan menjabat Kadis Pendidikan Toraja Utara sejak dilantik 10 September 2018, Dra. Hetty Maria G Dalopis, M.Si kini melakukan gebarakan positif dengan menggagas dan mengadakan Rapat Koordinator (Rakor) internal Dinas Pendidikan Torut, selama 4 hari, 14-17 Januari 2019, di Hotel Heritage Rantepao Torut.

Rakor dibuka Hetty Dalopes dengan pemateri masing-masing, YS Samma, S.Pd, Yulius Sarengat, SH, dan Yusuf Aman, S.Pd.

Peserta Rakor terdiri dari seluruh elemen Pendidikan Se-Toraja Utara termasuk para guru dan kepala sekolah SD maupun SMP. Langkah inisiatif Dalopis ini dinilai jitu karena muncul di tengah terpuruknya mutu pendidikan di Toraja Utara saat ini.

Rendahnya mutu pendidikan ini, sesuai laporan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Sulawesi Selatan, dibuktikan dengan capaian mutu peringkat ke-24 untuk Toraja Utara dari 24 kabupaten/kota yang ada di Sulsel. Sedang peringkat ke-23 ditempati Tana Toraja.

Tujuan rakor antara lain, untuk mengevaluasi capaian pelaksanaan program kegiatan pendidikan 2018, menyamakan persepsi terhadap kebijakan program dan pelaksanaan kegiatan tahun anggaran 2019 sebagaimana orientasi pendidikan menjadikan Toraja Utara sebagai kabupaten pendidikan, sebagai wadah konsolidasi stakeholder pendidikan untuk bersama-sama membangun pendidikan di Torut, dan sebagai langkah dan tindakan kongkrit Pemkab Torut bersama unsur terkait lainnya untuk menuntaskan program kegiatan prioritas pendidikan.

Hetty Dalopis yang ditemui di sela rakor, Kamis siang ini (17/1), mengaku menemui tantangan dalam menata pengelolaan pendidikan di Torut.

"Tidak mudah seperti membalikkan telapak tangan. Kondisinya sudah seperti benang kusut dan ini tantangan. Bagaimanapun saya harus tetap melakukan yang terbaik meski kondisinya begitu," ujar Dalopis.

Dari rakor ini juga mengemuka rencana seleksi calon kepala sekolah yang akan datang. Untuk itu, sebagai tindaklanjut, akan dibentuk panitia seleksi. "Sesuai aturan kita akan seleksi mereka, jadi tidak lagi seperti yang lalu. Sekarang ini mereka harus lulus seleksi baru bisa jadi kepala sekolah," ucap Dalopis tegas. (Tom)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama