Tegur Bupati Nelson Dengan Nada Arogan, Mantan Bupati Gorontalo David Bobihoe Menuai Kecaman

Fanly Katili, Ketua LSM Insan Reformasi Provinsi Gorontalo
GORONTALO (wartamerdeka.info) -  Mantan Bupati Kabupaten Gorontalo David Bobihoe dinilai arogan. Dan dinilai tak punya etika, terkait perilakunya menegur  Bupati Nelson Pomalingo  di tengah mayarakat dengan bahasa yang kurang bersahabat.

Peristiwa ini seperti diketahui, terjadi usai kunjungan Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukito bersama rombongan di Shopping Center Limboto, Kabupaten Gorontalo, baru-baru ini.

Peristiwa "Shopping Center Limboto",  yang terekam video tersebut  yang diundur ke medsos langsung menjadi viral, dan mendapat tanggapan banyak pihak. Dan David pun menuai kecaman.

Salah satunya kecaman yang datang  dari Fanly Katili, Ketua Lembaga Analisis dan Monitoring Produk Hukum (AMPUH) Provinsi Gorontalo dan juga Ketua LSM Insan Reformasi Provinsi Gorontalo.

Tokoh muda Gorontalo ini sangat menyesalkan tindakan mantan Bupati Gorontalo dua periode tersebut.

"Seorang tokoh harusnya mampu memposisikan diri sebagai Negarawan yang benar benar mampu memposisikan dirinya sebagai fiigur yang selalu dihormati dan disegani dalam kondisi apapun juga. Karena dirinya adalah Panutan bagi semua kalangan rakyat, baik yang menyenangi figurnya maupun orang-orang yang kontra atau yang tidak  sepaham dengan dirinya," ujarnya.

Menurut Fanly, peristiwa tersebut seharusnya tidak perlu terjadi. Apalagi kejadian tersebut terindikasi sengaja dilakukan oleh David Bobihoe kepada Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo.

David terlihat dengan sengaja melabrak sang Bupati di tengah tengah masyarakat yang menghadiri Kunjungan Menteri Perdagangan ke Gorontalo.

Sebagai orang yang ditokohkan oleh rakyat Provinsi Gorontalo, harusnya David Bobihoe  tidak  melakukan hal itu.

"Jika ada hal-hal yang sekiranya mengganjal di hati oleh seorang tokoh sebaiknya dibicarakan dengan baik pada tempat yang tidak terbuka seperti yang tampak dalam Video Perseturuan itu," ujarnya.

Sebagaimana diketahui dalam video yang diunggah di medsos dan kini menjadi viral itu, David sempat menuding Bupati Nelson dengan tuduhan yang sumbernya tidak bisa dipertanggung jawabkan. Bahkan terlihat dalam Video tersebut, Bupati Nelson sudah dengan bijaksana membantah  perihal yang dituduhkan oleh David Bobihoe.

Bahkan Bupati mempersilahkan David untuk melaporkan kepada pihak yang berwajib jika David Bobihoe merasa dirugikan. Namun sayangnya David Bobihoe malah justru membalasnya dengan kalimat yang sangat tidak  pantas dilontarkan oleh seorang yang ditokohkan oleh Rakyat Gorontalo. Bahkan terkesan arogan: "Anda menjadikan Bupati karena saya" . Kalimat tersebut  dilontarkan sambil tangannya menepuk lengan Bupati Nelson dengan keras, dan lalu meninggalkan Bupati begitu saja.

Hal itu, ujar Fanly, telah menjatuhkan wibawa dan kecerdasan seorang David.

Dengan MENGKLAIM DIRI serta MENJUSTICE bahwa kalau bukan David, Nelson tidak jadi Bupati mengandung pesan bahwa seolah olah David Bobihoe lah satu-satunya yang menjadikan Nelson Pomalingo menjadi Bupati Gorontalo.

Dikatakannya, David seolah sedang memperlihatkan keangkuhannya. Padahal beliau adalah Tokoh Rakyat Gorontalo yang  telah diberi Gelar Adat. 33

Ada 3 hal yang terkesan dari perkataan tersebut. Pertama,  seolah olah David melangkahi ketentuan Allah. Harusnya sebagai manusia beriman meyakini bahwasannya, segala sesuatu yang terjadi di dunia ini kepada Manusia dan Alam semesta tidak akan tergerak sedikitpun TANPA IZIN DAN KUASA ALLAH SWT. Yang Kedua, David Bobihoe seolah olah melecehkan kedaulatan rakyat Kabupaten Gorontalo yang telah mempercayakan amanahnya kepada Nelson Pomalingo dengan memilihnya sebagai Khalifah untuk  menjadi Seorang Bupati. Dan yang ketiga, David Bobihoe sepertinya menyepelekan partai- partai penggusung Nelson Pomalingo saat pencalonan waktu itu.

Inilah peristiwa saat Mantan Bupati Gorontalo David Bobihoe menepuk lengan Bupati Nelson dengan keras, sambil melontarkan kalimat: "Anda menjadi Bupati karena saya".

"Sikap dan kalimat yang dipertontonkan David Bobihoe kepada Nelson Pomalingo di tengah masyarakat ini sangatlah tidak cerdas dan tidak relevan dengan kondisi yang kongkrit terjadi pada saat pencalonan dulu," ujarnya.
Sebagaimana diketahui bahwa, pada saat yang sama sewaktu pencalonan Bupati dan Wakil Bupati Gorontalo, saat itu pula David Bobihoe sedang bertarung dan mencalonkan sebagai Wakil Gubernur di Propinsi Sulut. Sehingga sangat terlihat "ngaconya" ketika David Bobihoe dengan begitu percaya dirinya mengklaim bahwa Nelson menjadi Bupati karena dirinya.

Fanly juga mendukung adanya keinginan sejumlah kalangan yang menginginkan perlunya intervensi lembaga adat dalam perseteruan antara Bupati Nelson Pomalingo dan David Bobihoe ini, mengingat David Bobihoe adalah tokoh yang telah menyandang Gelar Adat Pulanga. Setidaknya lembaga adat mengevaluasi apa yang telah dilakukan oleh seorang David.(Aris)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama