SERANG (wartamerdeka.info) - Kapolda Banten membuka rapat koordinasi (Rakor) dan evaluasi operasi DVI tsunami Selat Sunda, di Aula krakatau Hotel Ledian Jln Jendral Sudirman No 88 Sumur Pecung Kecamatan Serang Kota serang, Rabu (21/8/2019).
Dalam Kegiatan ini turut hadir Karorena Polda Banten, Karolog Polda Banten, Dirreskrimsus Polda Banten, Dir Polairud Polda Banten, Dir Binmas Polda Banten, Kabid Humas Polda Banten, Kabid Propam Polda Banten, Kabid keu Polda Banten, Wadir Pam Obvit Polda Banten, Wadir Samapta Polda Banten, Wakasat Brimob Polda Banten, BNBP Provinsi Banten, Basarnas Provinsi Banten, Ketua Bahyangkari Daerah Banten beserta Pengurus, Perwakilan Personel Polda Banten, dan para Ka Instansi terkait
Kegiatan diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan dengan laporan ketua panitia oleh Kabid Dokes Polda Banten Kombes Pol dr.Nariyana M.Kes lalu pemutaran vidio tentang tsunami, sambutan dan pembukaan oleh Kapolda Banten tentang Rapat Kordinasi dan Evaluasi Operasi DVI Banten Tsunami Selat Sunda
Dalam sambutannya Kapolda Banten Irjen Pol Drs Tomsi Tohir, MSi mengatakan bahwa Acara ini merupakan kegiatan rapat koordinasi dan evaluasi DVI Provinsi Banten yang dilaksanakan dalam penanganan bencana tsunami selat sunda
"Kegiatan ini merupakan evaluasi terhadap penanganan bencana pada saat tsunami selat Sunda yang lalu, harapannya dengan kita mengadakan evaluasi jika terjadi hal-hal musibah yang tidak diinginkan dapat kita sudah bisa lebih siap dan lebih baik untuk membantu dan melayani masyarakat," katanya.
Pada kesempatan ini akan dilakukan latihan simulasi dan penanganan korban bencana yang akan dipraktekan oleh para narasumber yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan.
"Untuk kita ketahui bersama bahwa kondisi di wilayah provinsi banten ini ada dua hal yang sangat rawan yaitu, anak gunung Krakatau dan sekitarnya, serta terjadinya pergeseran-pergeseran lempeng yang akan menimbulkan gempa bumi," ujarnya.
Kapolda Banten menyampaikan bahwa di Banten banyak tempat-tempat wisata, pabrik yang bermacam-macam, tentunya diiperlukan segala kemampuan untuk memperkirakan kemungkinan-kemungkinan bencana yang terjadi.
"Kecepatan memberikan informasi dan koordinasi terhadap kejadian bencana yang terjadi. Sampai dengan saat ini kita sudah memiliki peralatan yang mendekati optimal, kita harus berkoordinasi bersinergi untuk penanganan ke depan bersama kemudian kita meningkatkan kemampuan sehingga kegiatan-kegiatan ke depan itu jauh menjadi lebih baik dalam penangan bencana."imbuhnya.
Untuk diketahui bahwa pemberian materi dan peraktek lapangan dilaksanakan selama tiga hari dari tanggal 20 s.d. 22 Aguatus 2019, yang diikuti dengan 90 peserta dari berbagai Dinas Instansi. (A)
Tags
Daerah