Tegaskan Tidak Ada "Dua Matahari" di Pemprov Sulsel
MAKASSAR (wartamerdeka.info) - Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah, menegaskan, tidak ada dua matahari di institusi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel, di bawah kepemimpinan dirinya dan Andi Sudirman Sulaiman sebagai Wakil Gubernur. Apalagi, baru saja menghadapi Hak Angket dan salah salah satu poinnya adalah dualisme kepemimpinan.
"Saya kira kita memahami. Dualisme kepemimpinan itu tidak ada," tegas Nurdin Abdullah di sela-sela pelantikan delapan pejabat Eselon II, di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Gubernur, Senin (26/8).
Ia menyatakan, semua harus tahu yang mana kita lakukan dengan cara terbuka, dan yang mana kita tidak bisa melakukan secara terbuka.
"Bukan berarti menjadi staf ahli sudah habis, nggak. Silahkan ikut bidding lagi, tapi satu yang harus dan paling penting bagi saya adalah mari kita menjujung tinggi etika, menjujung tinggi moralitas bahwa kepemimpinan ini adalah pilihan rakyat," tegasnya lagi.
Selain itu, Nurdin Abdullah menyampaikan agar pejabat lingkup Pemprov Sulsel tidak main-main dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
"Jangan bermain-main. Saya tidak ingin kejadian (Hak Angket) ini dua kali di kepemimpinan ini. Saya tegaskan, siapapun yang bermain-main, saya akan memberikan sanksi. Saya ingin tegaskan disini, siapapun yang berani bermain-main proyek, akan saya habiskan," terangnya.
"Yang kedua, dalam hak angket berkembang bahwa keluarga saya urus proyek. Saya sudah memberi tahu kepada kita semua, tidak ada keluarga saya satupun yang boleh ikut proyek, jadi ingat itu. Saya ingin tegakkan pemerintahan ini menjadi pemerintahan yang bersih," tambahnya.
Ia menyampaikan kepada seluruh pejabat dan ASN di lingkup Pemprov Sulsel, agar sama-sama menegakkan aturan dan tidak ada satupun oknum yang boleh mengatur-atur.(Ar)
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah |
"Saya kira kita memahami. Dualisme kepemimpinan itu tidak ada," tegas Nurdin Abdullah di sela-sela pelantikan delapan pejabat Eselon II, di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Gubernur, Senin (26/8).
Ia menyatakan, semua harus tahu yang mana kita lakukan dengan cara terbuka, dan yang mana kita tidak bisa melakukan secara terbuka.
"Bukan berarti menjadi staf ahli sudah habis, nggak. Silahkan ikut bidding lagi, tapi satu yang harus dan paling penting bagi saya adalah mari kita menjujung tinggi etika, menjujung tinggi moralitas bahwa kepemimpinan ini adalah pilihan rakyat," tegasnya lagi.
Selain itu, Nurdin Abdullah menyampaikan agar pejabat lingkup Pemprov Sulsel tidak main-main dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
"Jangan bermain-main. Saya tidak ingin kejadian (Hak Angket) ini dua kali di kepemimpinan ini. Saya tegaskan, siapapun yang bermain-main, saya akan memberikan sanksi. Saya ingin tegaskan disini, siapapun yang berani bermain-main proyek, akan saya habiskan," terangnya.
"Yang kedua, dalam hak angket berkembang bahwa keluarga saya urus proyek. Saya sudah memberi tahu kepada kita semua, tidak ada keluarga saya satupun yang boleh ikut proyek, jadi ingat itu. Saya ingin tegakkan pemerintahan ini menjadi pemerintahan yang bersih," tambahnya.
Ia menyampaikan kepada seluruh pejabat dan ASN di lingkup Pemprov Sulsel, agar sama-sama menegakkan aturan dan tidak ada satupun oknum yang boleh mengatur-atur.(Ar)
Tags
Daerah