Kepala Perpustakaan Nasional Syarif Bando sedang berbicara (kanan) didampingi Irna Permanasari (moderator), Linda Poernomo dan Yusuf Susilo Hartono (Istimewa). |
Hal tersebut disampaikan Kepala Perpustakaan Nasional, Syarif Bando, Direktur Komunikasi PWI Pusat, Yusuf Susilo Hartono dan Guru Besar Universitas Dokter Moestopo Beragama, Budiharjo dalam diskusi bertema Korelasi Minat Baca dan Minat Menulis Bacaan, Selasa, 10 September 2019 di Perpustakaan Nasional, Jakarta.
Diskusi ini merupakan rangkaian dari Peluncuran Buku berjudul Linda Poernomo dari Presenter ke Parlemen Berjuang Untuk Rakyat. Buku ini, kata Syarif Bando, menmpertegas kembali pertanda munculnya era baru dalam dunia penerbitan di Indonesia.
Yakni ketersediaan bahan bacaan digital, e-book, seiring dan sejalan dengan ketersediaan bahan bacaan berformat paperback. Bahan-bahan bacaan itu bisa diproduksi sendiri oleh para penulisnya baik secara lokal maupun secara internasional.
Buku Linda yang diterbitkan dalam dua bahasa Indonesia dan Inggris dengan format ganda -ebook dan paperback penerbitannya dilakukan melalui asosiasi dengan penerbit internasional yang menyediakan fasilitas direct publishing.
”Direct publishing, murah, mudah dan mendunia, sekaligus mengajak kita juga harus bisa menulis dalam bahasa Inggris sehingga bacaan kita juga diminati secara global,” tegas Linda.
Linda mengungkapkan bahwa dirinya rajin menerbitkan buku karena ingin secara aktif merangsang minat baca dan minat menulis bacaan.
Menulis bacaan akan menambah ketersediaan bahan bacaan. Tidak cukup itu, Linda sejak dilantik menjadi wakil rakyat bahkan telah menjalankan mobil pustaka yang memberikan layanan perpustakaan keliling pada daerah pemilihannya. (Release)
Tags
Ragam