Warga Binaan Lapas Muara Enim Adakan Pelatihan Menjahit


MUARA ENIM (wartamerdeka.info) - Menindak lanjuti  MoU antara Lembaga Pemasyakatan Kelas IIB Muara Enim dan Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Muara Enim, Warga Binaan Lapas Muara Enim kembali mendapat pelatihan menjahit, Kamis (05/09/2019)

Pelatihan menjahit ini dilaksanakan selama 35 hari kerja dan diikuti sebanyak 16 peserta dari Warga Binaan Lapas Muara Enim.

Nantinya  mereka yang telah menjalani pelatihan menjahit akan diberikan Sertifikat program Nasional.

Kepala Subsi Kegiatan Kerja, Ressy Setiawan menerangkan bahwa pemberian pelatihan menjahit ini merupakan suatu bentuk pembinaan kemandirian yang kita berikan kepada Warga Binaan, yang diharapkan dapat bermanfaat ataupun bekal bagi mereka kelak setalah bebas nanti.

“Pelatihan menjahit ini juga menjadi lanjutan dari pelatihan sebelumnya yaitu pembuatan kain jumputan bermotif lemang.  Lapas Muara Enim menggagas serta mengembangkan kearifan lokal dari Muara Enim itu sendiri yaitu (Kain Jumputan Lemang). Warga Binaan juga bisa benar-benar memiliki Soft Skill yang mumpuni dalam bidang menjahit,” tutur Ressy.

Sementara Instruktur Pelatihan, Resti mengatakan dia senang sekali melihat para peserta sangat antusias dalam mengikuti pelatihan. Terlihat mereka bersungguh-sungguh untuk belajar.

"Saya pun menjadi lebih semangat dalam memberikan pelatihan ini. Saya Harap pelatihan yang diberikan bisa membuat mereka nantinya dapat membuka usaha sendiri," ujarnya.

Kalapas Muara Enim Hidayat menuturkan pihakbya menginginkan proses pembinaan kemadirian di Lapas Muara Enim tidak hanya untuk megisi waktu luang bagi WBP saja, melainkan lebih dari itu yaitu dalam rangka menciptakan manusia yang kreatif, inovatif, berdaya saing dan mandiri.

“Melalui pelatihan menjahit, Warga Binaan Lapas Muara Enim mendapatkan bekal ilmu dan Skill keterampilan, sehingga Bekal ilmu tersebut menjadi modal bagi mereka untuk berkembang,” ujar Hidayat.

Bagus (25) Warga Binaan Lapas Muara Enim mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada pihak Lapas yang telah benar benar membimbing mereka.

“Terimakasih banyak kepada Bapak Kalapas yang telah memberikan kesempatan bagi kami untuk mengikuti pelatihan menjahit. Kegiatan menjahit ini sangat bermanfaat bagi saya pribadi. Saya banyak mendapat ilmu pengetahuan."

“Harapan saya pelatihan seperti ini bisa terus dikembangkan dan dapat berjalan secara terus menerus,” jelas Bagus. (Agus V)

1 Komentar

  1. Masa laki cewe campur ga salah? Harusnya dipisah pa laki dan cewe soalnya itu kan warga binaan

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama