Bupati Nelson Sebut Orang Tidak Pakai Masker Itu Abnormal

Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo tak segan-segan turun ke jalan mengingatkan warga untuk pakai masker

GORONTALO (wartamerdeka.info) -- Pandemi corona (Covid-19) menyebabkan Ramadhan dan Lebaran tahun ini berbeda. Tidak ada lagi keramaian, di lapangan maupun di masjid.

Namun Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo melihat ada hikmah tersendiri. Di antaranya, ibadah menjadi lebih personal.

"Hikmah lain yang bisa kita ambil, kita saling memaafkan itu bukan hit tapi heart. Kita lihat di Timur Tengah itu bersalaman dengan cipika-cipiki tapi perang terjadi. Karena hati yang tidak sejalan. Jadi yang paling penting itu hati kita dalam bersalaman bukan sekadar cipika-cipiki," ujar Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo, Ahad (24/5/2020).

Selain itu, kata Nelson, tidak sekadar saling memaafkan tapi juga terjadi efisiensi. Dengan adanya IT, lanjutnya, merupakan bentuk efisiensi kita.

Kemudian hikmah yang lain, hari ini yang pakai masker dianggap normal, sedangkan orang yang tidak pakai masker itu abnormal atau orang gila.

"Hal utu kita ketemukan memakai masker menjadi kehidupan yang normal, menjaga jarak itu menjadi kehidupan yang normal. Ada orang yang tidak pakai masker bersalaman dengan tangan itu tidak normal," ujarnya.

"Yang normal itu tidak pakai tangan. Berikutnya jarak selalu berdekatan itu tidak normal sedangkan yang normal itu menjaga jarak. Tentunya bersalaman itu tidak sekadar fisik tapi dengan hati," ungkap Nelson.

Nelson menegaskan, mendisiplinkan protokol kesehatan itu demi keselamatan dunia dan akhirat. Dalam kondisi sekarang kita tidak hanya menyelamatkan diri sendiri tapi juga orang lain.

"Maka dengan tidak berbaur, dengan tidak berkumpul kita bisa memutus mata rantai virus corona. Dan apa yang kita lakukan sebelumnya untuk dunia sekarang kita lakukan demi akhirat. Kita berada di rumah konsentrasi beribadah," ucapnya.

Berikutnya, lanjut Nelson, jika dulu kita susah datang ke masjid sekarang kita rindu ke masjid. Kita diberi pelajaran oleh corona. Maka, kehidupan yang normal itu harus dibuat yang baru. Tidak salaman itu merupakan kehidupan yang baru atau tidak pakai masker adalah kehidupan yang baru.

Terkait peningkatan jumlah pasien yang dipastikan positif terjangkit virus corona di Gorontalo, Nelson menerangkan, karena memang kalau dilihat dari siklus corona belum sampai puncaknya.

"Oleh karena itu kita punya PSBB. Terlebih lagi protokol kesehatan ini yang kita lakukan untuk tidak shalat berjamaah baik di masjid maupun lapangan supaya kita bisa mengendalikan percepatan corona," kata Nelson.

Dia berharap, pasca PSBB akan merancang kehidupan yang baru menjadi sebuah budaya. Namun, yang terpenting adalah kesadaran masyarakat dalam menjalani protokol kesehatan.

"Kita membuat acuan baru yang normal. Untuk rapid test kita sudah lakukan 3000-an, dan di awal-awal kita lakukan ke tenaga medis. Agar mereka steril," pungkasnya. (Ar)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama