PURWAKARTA (wartamerdeka.info) - Beredarnya Vidio berdurasi 2 menit 45 detik yang merekam kejadian seorang ibu warga sekitar lokasi galian tanah merah Ilegal di Kec Sukatani yang nekad seorang diri menghentikan dan membubarkan aktifitas hilir mudik puluhan mobil truck pengangkut tanah merah yang beroperasi secara ilegal di malam hari menjadi Viral dan menuai Simpati dan Empati warga Kab Purwakarta.
Dalam Vidio tersebut seorang emak emak warga Sukatani ini mengusir sopir - sopir truck yang sedang mengantri untuk masuk ke lokasi galian tanah merah sambil berteriak menyebut nama Bupati Anne.
Warga merasa terganggu dan kesal dengan aktifitas galian tanah merah ilegal yang beroperasi di malam hari di saat warga sekitar sedang tertidur lelap dan beristirahat
Galian tanah merah ilegal tersebut sudah ditutup oleh pihak ESDM Jawa Barat dan Bupati Purwakarta beberapa waktu yang lalu, namun kini beroperasi kembali secara sembunyi dengan merusak Police Line dan Rambu penghalang yang terpasang di jalan masuk menuju areal galian tanah merah.
Menanggapi kejadian ini Ketua Badan Peneliti Independen (BPI) Rudi Priatna kepada wartamerdeka.info, Sabtu (18/7/2020) mengatakan, pihaknya yakin ada kekuatan besar di belakang pengusaha galian tanah merah ilegal ini.
"Karena apa? Mereka para pengusaha tidak mengindahkan norma dan estetika serta aturan hukum, ini sebuah tamparan bagi penegakan hukum," kata Rudi.
Rudi juga menjelaskan, coba bayangkan di saat masyarakat tertidur dan beristirahat di tengah malam mereka melakukan aktifitas galian tanah dengan suara suara bising mengganggu ini kan sudah keterlaluan, Jelas Rudi
Dengan nada tinggi Rudi menuturkan, sekelas Bupati dan Kapolres aja diabaikan oleh pengusaha galian tanah merah ilegal ini apalagi kita.
"Ada apa ini? Akhirnya kita bisa menyimpulkan ada kekuatan besar di belakang pengusaha ini, saya berharap Kementerian ESDM, Panglima TNI dan Kapolri, serta Gubernur Jawa Barat untuk menyikapi persoalan galian tanah merah Ilegal yang ada di Kab Purwakarta," pungkas Rudi.(A.Budiman)
Tags
Daerah