Danny Pomanto Dinilai Sebagai "Anak Durhaka"

Mengaku Tidak Dibantu Ilham Arief Sirajuddin Saat Terpilih Jadi Wali Kota Makassar, DP Menuai Kecaman

 

Danny Pomanto (kiri) saat wawancara Rijal Jamal

Ilham: Pesan saya pribadi kepada DP, hentikan selalu berbohong

MAKASSAR (wartamerdeka.info) - Pernyataan Calon Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan (Danny) Pomanto yang mengaku tidak pernah dibantu Ir. H. Ilham Arief Sirajuddin, M.M. saat terpilih menjadi Wali Kota Makassar periode 2014 - 2019, menuai kecaman banyak kalangan, baik dari masyarakat maupun pejabat di lingkungan Pemkot Makassar.

"Danny Pomanto ibarat anak durhaka berani bicara seperti itu. Menjelang Pilkada 2013 lalu, Danny itu tidak dikenal oleh masyarakat Makassar. Kalau bukan karena dukungan Pak Ilham Arief Sirajuddin, gak akan terpilih dia," ujar seorang pejabat di lingkungan Pemkot Makassar, hari ini.

Diungkapkan pejabat eselon dua tersebut bahwa dukungan Ilham yang merupakan Wali Kota Makassar periode 2004-2009 dan 2009-2014 kepada Danny Pomanto (DP) telah berpengaruh besar terhadap keterpilihan DP.

"Kami para pejabat dan Aparat Sipil Negara (ASN) diarahkan langsung oleh Pak Ilham yang saat itu masih menjadi Wali Kota, untuk mendukung dan memilih DP. Kalau DP tidak mengakui hal itu, benar-benar seperti anak durhaka dia," tambahnya.

Dia pun mengungkapkan pula bahwa atas arahan Ilham tersebut, sumber daya ASN dari tingkat Pemkot, Kecamatan hingga Kelurahan, saat itu, dikerahkan untuk memenangkan DP.

Seperti diketahui, dalam wawancara dengan Rijal Jamal yang ditayangkan di youtube, DP dengan pongah mengatakan bahwa dia tidak pernah dibantu oleh Ilham saat berjuang menjadi wali kota pada Pilkada Makassar 2013.

Sementara itu, Ilham Arief Sirajuddin secara resmi juga merilis pernyataan resmi terkait pengakuan DP tersebut. Inilah pernyataan Ilham Arief Sirajuddin selengkapnya:

Sangat mudah melupakan bantuan orang, dan selalu menegaskan bantuan dirinya kepada orang lain. Hal yang saya alami, cepat atau lambat akan Anda alami. Bersiaplah untuk itu. Jika saya yang pernah bersahabat dengannya 17 tahun tidak pernah dianggap, bagaimana dengan Anda yang baru mengenalnya? 

Oh iya. Saya juga mendengar dalam wawancara DP dan Rijal Jamal bahwa DP mengaku semua karya pembangunan monumental di era saya itu karena jasanya (maksudnya DP berperan merancang pembangunannya). Itu memang benar. Saya meminta tolong kepadanya agar membantu saya merancangnya karena DP cukup bagus sebagai arsitektur. Tapi pertanyaan saya, kenapa saat menjabat sebagai penentu kebijakan dan DP tidak membangun apapun kecuali membenahi lorong dan mengklaimnya sebagai Lorong Nasdem? 

Jawabannya hanya satu menurut saya. DP memang lebih hebat jika menjadi arsitek dibanding menjadi wali kota. Cocok hanya sebagai arsitek. Supaya dia lebih berjasa dan bisa berkarya, maka cocoknya menjadi teman wali kota yang bisa mengeksekusi pembangunan monumental. 

Maaf, hal ini terpaksa saya harus jelaskan karena desakan banyak pihak kepada saya untuk menjelaskan yang sebenarnya kepada publik. Masyarakat tahu bahwa pernyataan DP tidak pernah dibantu oleh saya adalah sebuah kebohongan. Pesan saya pribadi kepada DP, hentikan selalu berbohong!

Wassalam...

(Ar)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama