KOBAR (wartamerdeka.info) - Selain mengatasi penyebaran Covid-19, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), kini juga harus fokus mengatasi masalah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) pada lahan gambut yang berada di Kel.Mendawai Sebrang, Kec.Arut Selatan, Kab.Kotawaringin Barat.
Hampir kurang lebih 60 hektare lahan gambut di Kel.Mendawai Sebrang, saat ini terbakar. Guna mengantisipasi terjadinya peningkatan, Pemerintah setempat bersama TNI, Polri, dan pihak terkait fokus dan bekerjasama berupaya melakukan penghentian agar tidak terjadinya penyebaran api. Selain itu, pemerintah juga mengantisipasi agar tidak terjadinya bencana kabut asap selama pandemi.
Di sekitaran lokasi ada terjadinya titik api, pemerintah Kab Kobar, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), mendirikan posko siaga karhutla agar kiranya bisa cepat untuk melakukan penanganan secara intensif.
“Dari tanggal 29, yakni pada hari Sabtu kemarin kita sudah mendirikan posko siaga karhutla. Hingga saat ini masih ada beberapa titik yang terdeteksi terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Pemerintah Kab Kobar juga telah melakukan kordinasi bersama pihak dari Polres Kobar, Kodim 1014Pbn dan juga BPBD Kobar untuk selalu mengawasi supaya tidak terjadi penyebaran titik api,” ucap Bupati Kotawaringin Barat, Hj Nurhidayah di posko siaga karhutla, Senin (01/03/2021).
Nurhidayah menjelaskan, sampai saat ini Pemerintah Kab Kobar terus melakukan kordinasi bersama pihak yang berkaitan untuk terus melakukan upaya penghentian penyebaran api, dan hingga saat ini pihaknya telah berupaya semaksimal mungkin.
Pemerinatah Kab Kobar bersama tim terpadu terutama dari Polres Kobar, Kodim 1014Pbn dan BPBD selaku leading sektor terus berupaya penuh, meskipun di lapangan ada beberapa yang menjadi kendala.
“Memang ada beberapa kendala yang kita hadapi. Salah satunya akses menuju ke titik central terjadinya kebakaran. Medan untuk menuju ke lokasi sangat sulit jangkauanya sehingga kita melakukan pemadaman dengan cara manual,” kata Nurhidayah.
Saat ini Pemerintah Kab. Kobar bersama tim terpadu terus melakukan koordinasi guna langkah-langkah tepat apa yang bisa digunakan untuk menjangkau langsung terhadap akses menuju ke area atau titik kordinat, agar kiranya dapat berguna bagi Transportasi pemadam supaya langsung bisa masuk menuju ke lokasi terjadinya kebakaran lahan.
Berdasarkan dari hasil laporan tim terpadu karhutla, kurang lebih sekitar 60 hektare luasan lahan yang dalam kondisi terbakar.
Lahan yang terbakar tersebut diketahui kepunyaan dari kelompok tani yang berada di Kel.Mendawai Sebrang, Kec.Arut Selatan.
Dari keseluruhan lahan yang terbakar saat ini terus dilakukan upaya pemadaman oleh tim satgas karhutla meskipun dilakukan secara manual.
“Pemerintah Kab. Kobar sudah melakukan pengajuan agar bisa diberikan bantuan dengan pemadaman melalui jalur udara (Waterbombing) semoga hal tersebut segera direalisasikan,” ujar Bupati Kobar.
Nurhidayah berpesan kepada seluruh masyarakat termasuk seluruh kelompok tani agar tidak melakukan pembakaran untuk membuka akses.
Diharapkan kelompok tani bisa melakukan kordinasi terlebih dahulu kepada instansi terkait atau mengajukan permohonan kepada pemerinatah Kab. Kobar untuk bisa meminjam pakai alat yang dimiliki pemerintah.
Hal tersebut bisa saja diberikan oleh pemerintah namun secara bertahap dan secara bergantian, mengingat kelompok tani yang ada di Kab. Kobar tidak sedikit dan di sisi lainnya juga alat yang dimiliki oleh pemerintah juga terbatas. (and)